21.

29 8 0
                                    

Suara kicauan burung di pagi hari minggu pertanda aktifitas akan dimulai.  Sama halnya dengan seorang gadis yang sedang berdiri di atas kasur dengan mengarahkan kepalan tangan ke arah mulutnya seakan akan sedang memegang microfon.

Suara dentuman musik memenuhi ruangan sederhana itu, kamar yang dipenuhi poster wajah wajah idol korea atau lebih di kenal EXO.


Nala melompat seolah olah ia sedang berperan sebagai Baekhyun Exo yang tampil di atas panggung dengan berjuta juta penonton di bawahnya wkwkw.
Ia sangat excited karena ia sedang  mendengarkan  HEARTSTELL ~ PARANOIA live performance with Baekhyun As Ezreal.

"Gilaaaa Baekhyun gue ganteng banget plisss"

"Anti lipsing lipsing nih bos senggol dong"

Dari arah pintu Sakura menggelengkan kepala nya lalu menutup kembali pintu kamar Nala. Yah gadis yang sibuk dengan dunianya itu adalah Nala.

Sakura berniat mengunjungi Nala pagi pagi untuk menghibur dan mengajaknya keluar tapi ternyata Nala tidak terpengaruh dengan kejadian tadi malam.

Saat berjalan melewati ruang tamu ia berpapasan dengan Tania ibu Nala.

"Nak Aqila baru dateng kok langsung pulang?" Tanya tania

"Kayaknya Ala lagi konser deh bu jangan di ganggu dulu"

"Anak itu" kekeh Tania.

"Boleh ibu tanya sesuatu nak?" Lanjutnya di angguki oleh Sakura.

"Ibu heran akhir akhir ini Ala sering berdiam diri di kamar, kalaupun di ajak ngobrol jawabnya nggak papa, hanya gelengan atau anggukan saja"

Sakura paham arah pembicaraan Tania.

"Ayah mana bu" bukan menjawab Sakura malah bertanya di mana Ayah Nala.

"Ada di belakang rumah sedang memperbaiki pagar belakang Nak" Tania bingung tapi tak urung menjawab pertanyaan Sakura.

Sakura mengangguk mengerti lalu menarik pelan tangan Tania.

"Ikut Ila dulu Bu, ada yang pengen Ila tanyain ke ayah dan ibu, ini juga tentang Nala"

Tania berjalan mengikuti Sakura yang menarik tanganya pelan.

Sesampainya di belakang rumah terlihat seorang paruh baya dengan memakai kaos putih dan sarung, berdiri sedang memegang palu.

"Mas istirahat dulu" Tania menuangkan Air dari teko yang tersedia di samping suami nya.

Bahari menoleh dan tersenyum ramah saat melihat sakura, ia sudah menganggap sakura sama seperti Nala karena ke dua anak itu tumbuh bersama.

Ketiga nya duduk de bangku yang tersedia.

"Ayah Ila mau nanya" akhirnya sakura membuka topik pembicaraan.

"Nanya apa ila kayak orang serius aja" Bahari malah tertawa ringan.

"Ila tau rahasia yang di sembunyikan ayah sama ibu terhadap Ala"

Diam

Sakura dapat melihat kedua paruh bayah itu tersentak mendengar ucapannya.

"Maksud kamu apa Ala, jangan ikut campur urusan orang dewasa" Bahari sedikit menaikkan nada bicaranya, Tania mengelus lengan sang suami bertujuan untuk menenangkan agar tidak terlalu emosi.

"Ini tentang Ala" sambung Sakura

Kedua orang tua itu saling pandang lalu meminta Sakura untuk menjelaskan secara detail.

"Ayah tau kan seminggu lagi mereka akan mengadakan pesta kepulangannya dan akan mengumumkan pertunangan cucu mereka"

Bahari terdiam lalu mengangguk.

"Terus apa hubungannya dengan Ala?" Tanya Tania penasaran.

Sakura menatap intens kedua paruh baya di depannya.

"Pasti kalian merasakan keanehan dari sikap Nala akhir akhir ini bukan" kedua nya pun mengangguk.

"Yang akan bertunangan dengan cucu keluarga Carla adalah putra dari Arkana wijaya yaitu Keanu Wijaya yang tak lain adalah orang yang di cintai oleh Nala"
Tekan Sakura di setiap kata katanya.

Bahari tercengang mendengar Nama teman lamanya. Dulu ia dan Arkan adalah sahabat, mereka juga pernah melakukan sesuatu perjanjian, tapi setelah ia menghilang dari dunia bisnis ia pun tidak lagi berhubungan dengan sahabat nya itu.

Dan apa lagi katanya tadi? Anak semata wayang nya sudah mencintai laki laki lain selain diri nya? Dan orang itu adalah anak dari sahabat nya? Bahari sungguh tidak percaya mendengar semua ini.

"Mas aku nggak mau melihat Nala sedih" Tania membujuk suami nya melihat tatapan memohon yang di berikan oleh sakura.

"Arkan wijaya dulu adalah sahabat ayah" sakura tercengang mendengar fakta baru itu sebab ia tak mengetahui hal itu.

"Tapi semenjak ayah mundur dari ahli waris dan menghilang dari dunia bisnis, kami pun tidak berhubungan lagi, karena ayah lebih memilih untuk tetap mempertahankan Tania dan Nala kebanding jadi ahli waris keluarga."

Bahari mengepalkan tangannya dengan rahang yang mengetat sambil memandang lurus dengan penuh tekad.

"Kita akan hadir di pesta itu" keputusan final bahari membuat sang istri tersenyum dan sakura tersenyum  miring.

                                          🌹🌹🌹

ILA & ALAWhere stories live. Discover now