8. Let You Go

2.3K 316 53
                                    

Nina menghela napas panjang seraya menatap ponselnya yang tergeletak di samping laptop. Dia sudah berusaha menahan diri ketika mendengar notifikasi kustom lima menit yang lalu. Namun, pertahanannya runtuh di bunyi ke tiga. Nina penasaran dengan isi pesan yang dikirim Alden. Mengenyampingkan tugas mata kuliah Penulisan Kreatif, gadis itu pun menyambar benda pipih di hadapannya itu.

Alden ♡
Kamu beneran deket sama Zerga?

Alden ♡
Secepat itu kamu dapet pengganti aku?

Alden ♡
Oke, terserah kamu mau pacaran lagi sama siapa. Tapi jangan sama Zerga. Dia bukan cowok baik.

Terserah. Satu kata yang menjelaskan bahwa Alden tidak akan lagi ambil pusing dengan apa pun yang dilakukan Nina. Dia tidak mau lagi terlibat dengan apa pun yang terjadi dalam hidup Nina. Semua perhatian, kepedulian, serta rasa sayang lelaki itu telah musnah.

Ah, bukan musnah. Maksudnya berpindah. Gadis manja bernama Ruby itu yang kini menjadi pemiliknya.

Jemari lentik gadis itu pun bergerak membuka kontak. Nama Alden ada di paling atas, sebagai kontak favorit. Dengan berat hati, Nina menghapus tanda hati di akhir nama lelaki itu. Ia tetap harus melakukannya. Bagaimana pun juga mereka sudah bukan pasangan kekasih lagi.

Kendatipun Nina yang mempertegas perpisahan mereka tadi sore, ia tetap merasa sakit hati ketika berkunjung ke akun sosial media Alden. Foto-foto yang mengabadikan momen kebersamaan mereka sudah tidak ada di sana. Di unggahan maupun sorotan cerita, sudah tidak ada wajah Nina yang terpajang.

 Di unggahan maupun sorotan cerita, sudah tidak ada wajah Nina yang terpajang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Semuanya sudah berakhir. Tidak ada lagi kita antara Nina dan Alden. Kebersamaan mereka telah berlalu, hanya akan disebut kenangan yang tersimpan dalam hati.

***

Bahu Nina langsung merosot ketika mendapati kehadiran Zerga di depan indekos. Lelaki itu baru turun dari motor, sedang sibuk merapikan rambutnya yang sedikit berantakan karena helm. Ketika pandangan mereka bertemu, Zerga langsung menghentikan gerak tangannya dan tersenyum lebar.

"Ngapain kamu ke sini pagi-pagi begini?"

"Mau minta nomor HP lo. Kemarin lupa, gara-gara Alden."

Nina hanya bisa berdecih. Siapa yang lupa, siapa pula yang disalahkan.

Bertemu dengan Zerga sepagi ini membuat Nina waspada. Lelaki itu penuh dengan kejutan. Contohnya kemarin, bisa langsung muncul di tengah perdebatan Nina dan Alden. Sudah seperti jin botol yang bisa dipanggil kapan saja. Bahkan, dia menculik Nina begitu saja ketika Alden memiliki banyak sekali pertanyaan-dilihat dari wajahnya. Zerga tidak melepaskan rangkulannya sampai mereka benar-benar keluar dari kafe.

"Lo ada kelas pagi? Kalau gitu, bareng sama gue aja."

"Gak! Aku gak mau ada urusan apa-apa lagi sama kamu!" ketus Nina yang masih sibuk mengunci pintu kamar.

Sweet Revenge [Tamat]Where stories live. Discover now