SILVYANA

127 7 2
                                    

Sore itu, pertemuan kerabat kerja Ken di sudahi lebih awal. Ken segera menemui Bryan dan Andre di tempat yang sudah di janjikan. Ia menginjak pedal gas mobilnya, sepotong kalimat dari keraguan Bryan membuatnya penasaran.

Bryan sontak berdiri dari tempat duduknya ketika melihat mobil Ken datang, Andre dan Bryan pun segera menghampiri Ken.

"Sebaiknya kita langsung ke atas!" Ujar Bryan.

Langsung saja, Ken memarkirkan mobilnya ke area parkir apartemen, mereka bertiga berjalan cepat menuju ruangan apartemen Silvy. Ken pun mengetuk pintu apartemen, Silvy membuka pintunya. Ken terdiam sejenak melihat kondisi Silvyana, matanya memandangi tubuh Silvyana dari atas sampai bawah, lalu Ken mendorong tubuh Silvy masuk dan semakin penasaran dengan apa yang terjadi.

"What The Fuck?" Ken terkejut melihat keadaan apartemen yang berantakan dan penuh darah berceceran di beberapa bagian ruangan. Silvyana duduk di kursi kayu terdiam, tatapannya kosong menatap ke bawah.

"what you doing, Sil?! Ku bilang untuk berjaga-jaga melindungi diri, but not like this!" ujar Ken kepada Silvy.

"aku hanya mencoba menggantikan orang tawanan mu, dia jadi salah satunya, dan aku harus mencari empat orang lagi." Silvy meremas-remas bagian bawah dress nya dengan gundah, tangan dan tubuhnya penuh lumuran darah.

Ken melihat ke area kamar mandi, tergeletak jasad Alex yang kondisinya sangat tragis, Bryan dan Andre mengikutinya dari belakang. Mereka melihat apa yang sudah Silvy lakukan kepada Alex, lehernya sudah hampir putus, matanya masih terbelalak mengekspresikan ketakutan dan kepanikan.

"sekarang kalian tahu kan siapa cewek itu sebenarnya?" Tanya Ken kepada Bryan dan Andre, mereka hanya bisa terdiam masih tak menyangka mengenai apa yang dilakukan Silvy kepada Alex.

"Lu salah Bryan, lu salah, mengatakan bahwa cewek itu selametin gue dua kali. Cewek itu selametin gue berkali-kali, bahkan dia bantu gue nyingkirin orang-orang yang gak berguna," Ujar Ken kepada Bryan.

"jadi apakah kalian masih menganggapnya cewek bodoh, polos, dan berhati bersih?" lanjutnya kepada Bryan dan Andre seraya tersenyum tipis.

Ken kembali kepada Silvy, ia duduk berhadapan dengan Silvy. Menatap Silvy dengan tajam, memperhatikan gerak gerik Silvy yang agak panik.

"Sil, kenapa lu pilih si Alex buat jadi korban? Si Alex bukan orang sembarangan loh, nanti jadi ribet masalahnya." tanya Andre kepada Silvy.

"dia menyebalkan! Dia sendiri yang memulai, aku hanya membela diri." Jawab Silvy dengan raut wajah yang bingung.

"tidak ada luka tembak sama sekali di tubuh Alex, kau memang berniat untuk menjadikan Alex korban, bukan membela diri." Ujar Ken kepada Silvy.

"aku..."

"jika kau memang ketakutan dan ingin membela diri, kau pasti menghindar atau menggunakan pistol ku yang di laci untuk menembaknya dari jarak jauh. Lihat dirimu! Bahkan tak ada luka tambahan di tubuhmu." Ken memotong pembicaraan Silvyana yang mencoba untuk membela diri. Silvy tertunduk terus menatap ke bawah, tak berani menatap ke arah Ken.

"Bryan, lu ambil perlengkapan gue! Gue mau bawa jasadnya si Alex." Perintah Ken kepada Bryan, Bryan pun segera melaksanakannya.

"Terus ini gimana? Perlengkapan apartemen yang kena darah? Lu nyari-nyari kecurigaan orang Sil!" ujar Andre.

"Aku akan mengurusnya, apa kau bisa membantuku membelikan detergen, pewangi, pembersih toilet dan karbol?" ujar Silvy kepada Andre.

"tolong beli dengan ukuran kemasan terbesar!" ucap Silvy sembari menyodorkan dompetnya.

MR.KEN LOUIS ( 21+ )Where stories live. Discover now