Fragile Bouquet

77 7 0
                                    


Seminggu berlalu...

Jakarta Selatan, Senin 13:45pm

Siang itu Deborah sedang asyik bercermin di ruang fitting baju pengantin di salah satu bridal terkenal di kotanya, ia di temani Roxanne, Silvy dan beberapa pelayan bridal di ruangan tersebut. Deborah tampak sangat anggun mengenakan gaun putih yang kainnya menjuntai panjang menyentuh lantai, wajahnya berseri-seri memandangi indahnya baju pengantin yang berhiaskan batu swarovski di bagian dadanya.

Roxanne membantu Deborah mengenakan sarung tangan pengantinnya, tampilannya semakin cantik bak putri ratu. Silvy sedang duduk di sofa sembari menjaga belanjaan dari Deborah dan Roxanne di sebelah cermin besar, terlihat raut wajah yang sangat bersemangat pada ketiganya, seolah nanti akan menjadi moment yang sangat di nantikan.

"wah, kak Deby cantik banget!," ujar Silvy sembari menghampiri Deborah,

"gaunnya super mewah! Cocok sama kak Deby" Lanjutnya,

"im super excited Deb! Ini beloman pake make up segala rupa aja udah keren gini!" ujar Roxanne kepada Deborah, Deborah hanya tersenyum menatap penampilan dirinya di cermin besar tersebut.

"Mari kak, kita ke di sebelah sini untuk bridesmaid fitting nya!" salah satu pelayan bridal mempersilahkan Roxanne dan Silvy untuk fitting baju bridesmaid di ruangan yang berbeda.

"gih, kalian cari baju yang bagus juga!" ujar Deborah,

"kita tinggal dulu ya kak Deby," ujar Silvy, Deborah pun membalasnya dengan menganggukkan kepalanya.

Roxanne dan Silvy memasuki ruangan yang dipenuhi dengan jajaran baju bridesmaid, mereka melihat-lihat ke semua penjuru rak dan patung-patung yang berjajar di ruangan.

"silahkan kak, ini kumpulan koleksi terbaik kami. Kakak bisa memilih salah satunya di buku ini" pelayan tadi menyodorkan sebuah buku album koleksi gaun kepada Silvy, Silvy membuka-buka album tersebut tapi ia bingung untuk memilihnya,

"Kak Roxy, mending kak Roxy aja yang pilihin. Silvy gak tau harus pilih yang mana, selera kak Roxy kan gak jauh beda sama kak Deby," ujar Silvy kepada Roxanne,

"Mana sini bukunya!," Roxanne meminta buku album itu dari Silvy, Silvy pun segera memberikannya kepada Roxanne.

"Mmm... Mbak, ada rekomendasi yang terbaik? Give me a three of top recommendation!" Ujar Roxanne kepada pelayan bridal,

"Baik! Ini tiga teratas yang paling kita rekomendasikan disini, beberapa pernah di gunakan bridesmaid dari tokoh publik juga dan semua terbuat dari bahan berkualitas terbaik dari kita," pelayan tersebut menjelaskan sembari menunjukkan gambar dari gaun-gaun rekomendasinya.

"kalo bisa jangan yang pasaran ya! Saya gak mau kalo nanti malah jadi disama-samain," ujar Roxanne,

"baik kak! Rekomendasi saya agar lebih cocok dengan mempelai pengantin wanita itu yang ini, ini desainnya mewah, apik dan cocok untuk kakak-kakaknya," pelayan itu menunjukkan salah satu gambar gaun yang tampak cantik dan sedikit mirip desainnya dengan baju pengantin yang baru saja Deborah kenakan,

"coba liat dulu, terus ada gak ukuran dia? Secara dia badannya lebih tebel dari aku!" ujar Roxanne sembari melirik ke arah Silvy dengan raut agak malas,

"baik kak, saya akan membawakan gaunnya dengan berbagai ukuran agar bisa leluasa memilih mana yang pas!" pelayan tersebut bergegas mengambil bajunya, sementara itu Roxanne dan Silvy kembali melihat-lihat baju lainnya, tak lama kemudian Deborah menghampiri mereka berdua di ruangan itu.

"Hey, gimana udah dapet belom?" tanya Deborah,

"itu pelayannya lagi ngambil dulu bajunya di dalem" jawab Roxanne,

MR.KEN LOUIS ( 21+ )Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz