Falling Ken

138 7 0
                                    

16.00 pm

Bryan yang kelelahan membantu Silvy membereskan apartemen nya tertidur di sofa, Silvy berada di dapur sedang membuat makanan, di karenakan Ken juga akan datang. Tak lama kemudian, terdengar pintu di ketuk, Silvy segera menghampiri pintunya. Ken datang di antar oleh Ryo, keduanya masuk ke dalam apartemen.

"Si Bryan malah tidur?" Tanya Ken kepada Silvy.

"Nggak, tadi dia baru beres bantuin aku beresin tempat, mungkin dia kecapean. Lagian kan dia belum sembuh, tadi dia udah minum obat dari dokter jadi dia ngantuk." Ujar Silvy.

"kalian udah makan? Aku lagi bikin makanan, biarin Bryan suruh istirahat dulu." Lanjut Silvy. Ryo duduk di sofa sembari melihat-lihat apartemen yang di tempati Silvy.

"kamu gak capek? Padahal gak usah repot-repot. Kamu juga lagi sakit." Ken menghampiri Silvy di dapur.

"Kalo aku gak masak, terus mau makan apa?" jawab Silvy.

"Kan bisa beli aja, tinggal order, lebih gampang kan?" ujar Ken.

"Nggak ah, lagi pengen masak aja!" jawab Silvy. Lalu Ken melihat-lihat wajah Silvy yang lebam, ia menyingkap helai rambut Silvy yang menghalangi wajah Silvy.

"is it hurt?" tanya Ken melihat luka di pelipis mata Silvy. Silvy melirik sekilas ke arah Ken.

"nggak, Cuma nyut-nyutan ampe kepala, pusing!" jawab Silvy.

"tadi gimana ceritanya? Kenapa tiba-tiba si Alex bisa kesini ya?" tanya Ken.

"tadi... Aku baru nyampe kesini, terus gak lama ada yang ngetuk pintu. Ku pikir itu cleaning service atau petugas apartemen, begitu pintunya di buka, Alex sama siapa itu yang kemarin berdua mukulin Mr.Ken tuh? masuk ngedorong paksa pintu gitu aja." Jawab Silvy.

"And then?"

"terus mereka nanyain Mr.Ken, Bryan sama Andre. Ku bilang gak ada kan, tapi mereka malah marah-marah gak jelas." Jawab Silvy.

"kok datang nya kesini? Kenapa gak ke rumah sakit atau ke rumah si Andre langsung? Actually, he knows... Dia tau kalo aku lagi di rumah sakit." Ujar Ken.

"Lalu mengapa dia kesini? Oh ya, si Alex tadi pergi gitu aja pas-."

"Master Ken!" panggil Ryo dari ruang televisi, Obrolan Silvy dan Ken terpotong. Ken langsung menghampiri Ryo di ruangan televisi.

"you must see this!" Ryo menunjukkan tayangan berita di televisi.

"Sindikat jual beli organ manusia ilegal berkedok lowongan kerja di luar negeri terungkap, banyak WNI yang di sandera di dalam apartemen kecil di Thailand. Seorang korban WNI melapor kepada kedutaan dan pihak berwajib meminta perlindungan atas dirinya, di laporkan bahwa awalnya dirinya dan rekan sekampung nya untuk bekerja di Thailand sebagai operator dan customer service online dengan gaji yang cukup menggiurkan...."

Sontak Ken terdiam sejenak menyimak tayangan berita itu, Silvy yang berada di belakang Ken pun terdiam, ia sangat takut ketika Ken mengetahui laporan berita tersebut. Silvy takut jika Ken mengetahui bahwa Silvy dan temannya yang membuat laporan tentang penipuan pekerjaan di Thailand itu, dirinya tak menyangka jika kasus ini akan di angkat oleh media berita.

Ken mengepal tangannya kesal, lalu ia mematikan televisi dan melempar remote nya, Ia pergi ke dalam kamar untuk menenangkan diri. Silvyana membisu, mencoba menyembunyikan ekspresi paniknya, ia kembali ke dapur dan menyelesaikan kegiatan memasaknya.

Beberapa saat kemudian, Ken kembali ke ruang televisi. Ken memerintahkan Ryo untuk pergi mencari Andre, Bryan masih tertidur pulas di sofa.

"Sil!!" Ken memanggil cukup keras, Jantung Silvyana seakan mau loncat ketika Ken memanggilnya dengan nada yang keras.

MR.KEN LOUIS ( 21+ )Where stories live. Discover now