Bloody Romance

327 9 3
                                    

Beberapa saat kemudian masuk seorang wanita dengan banyak muka lebam di wajah dan tubuhnya seperti habis di pukuli,

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Beberapa saat kemudian masuk seorang wanita dengan banyak muka lebam di wajah dan tubuhnya seperti habis di pukuli,

"Eh kenapa dia?"

"Duh kayaknya dapet si onoh"

"Kalo gue ogah deh ambil job sama si gadun gila!" Aku dengar beberapa wanita membicarakan wanita tersebut.

"Itu kenapa ya dia?" Tanya ku kepada Christina,

"Ya... Biasalah, kalo lagi dapet pelanggan yang fetishnya bikin bonyok-bonyok!" Jawab Christina kepadaku,

"Di apain emang?" aku kembali peranasaran,

"Biasanya ceweknya suruh duel dulu sama cewek lainnya sampe babak belur baru deh mereka threesome.. Biasanya yang begitu tuh si bapak DPR" Jawab Christina,

"Wih? Ada yang suka langganan disini?" tanyaku kembali pada Christina,

"Ih banyak tau... Rata-rata langganan orderan master Ken tuh orang atasan semua" Jawab Christina dengan gestur tubuhnya yang centil,

"Banyak donk duit nya" Aku kembali menelisik,

"Kalo yang baik ya ngasih banyak, kalo yang pelit ya begitu deh... Hehe"

Lalu aku melihat wanita sedang berdandan ala suster dan karakter-karakter kartun maupun superhero versi seksi, mereka sepertinya akan mendatangi pelanggannya yang mempunyai kesukaan akan karakter tersebut, ada pun dari mereka yang mengenakan pakaian serba latex dan memakai topeng sekilas seperti cat woman, pakaian hitamnya sangat mengkilap dan membentuk tubuhnya dengan baik.

*drrtt...drrrt..*
Kulihat ada pesan masuk di handphone ku,

'Come here!' - Ken

Lalu aku melihat kearah Ken dan segera menghampirinya, Ken mengajakku keluar dari tempat itu dan menuju ke ruangan lainnya, Sontak semua wanita di sana kembali tertuju matanya kepadaku, ku lihat raut wajah Christina tidak baik saat itu, aku hanya membalasnya dengan senyuman manisku dan merangkul tangan Ken.

-----------------------------------------------------------

Ken membawa ku ke lantai bawah sepertinya itu lantai 13 dari bangunan tersebut, di sana bersuasana romantis, terlihat ada kolam renang dan jacuzzi dengan lampu warna-warninya, cukup sunyi di sana tak seperti di lantai atas tadi, ada beberapa pintu-pintu kamar di samping kiri dan Ken mengajakku masuk ke salah satu dari kamar tersebut, kamar tersebut cukup besar dan menyerupai apartemen yang lengkap dengan dapur dan ruang tamunya, ada beberapa orang di sana dengan kamera dan peralatan shootingnya, aku memperhatikan keadaan sekitar.

'apakah akan ada wawancara lagi kali ini?' pikiranku menebak-nebak, Ken dan aku duduk berdampingan di antara mereka yang asik dengan peralatannya, tak lama kemudian ada dua orang yang keluar dari arah kamar mandi satu orang wanita kira-kira berumur 26 tahun dan lelaki berumur 35 tahunan tapi mereka dalam keadaan telanjang, aku mencoba mengalihkan pandanganku ke arah kameramen, setiap kali menghadapi hal seperti ini aku merasa ambigu dan agak kikuk, aku mulai memperhatikan kegiatan mereka di sana aku baru menyadari kalau mereka itu akan membuat film dewasa, di sana Ken mengarahkan kedua orang tersebut untuk berakting seperti apa dan harus bagaimana, dari sini aku mengetahui proses yang sebenarnya dalam produksi film dewasa, agak canggung sebenarnya jikalau berhubungan di atur sedemikian rupa dan di barengi banyak orang di sekitarnya, dan para pemain harus terlihat menikmatinya, otakku yang absurd mulai memikirkan hal-hal yang konyol,

MR.KEN LOUIS ( 21+ )Where stories live. Discover now