I Owned You!

713 13 0
                                    

Oktober 2012 04

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Oktober 2012
04.35 am

*kongkorongok!*

Terdengar suara ayam berkokok, aku terbangun dan bergegas mengambil wudhu untuk shalat subuh.Ku melangkah dengan sedikit rusuh menuruni tangga rumahku,

"Ada siapa di dalem?"

Tanyaku kepada seseorang yang di dalam toilet, tidak ada yang menjawab sama sekali lalu aku mengetuk pintu toilet dan masih tidak ada yang menjawab, aku ketuk kembali pintu toiletnya dan masih saja tidak menjawab tetapi pintunya terkunci dari dalam, aku mulai curiga terpaksa aku dobrak dan ternyata..

"BAPAK!!!"

Sontak aku teriak melihat bapak tergeletak di lantai toilet rumah, aku berusaha memangku dan mengeluarkan tubuh bapak dari toilet.

"A!! Aa!! Tolong ini bapak jatuh!!!" Aku berteriak meminta pertolongan kepada kakak ku.

"Ada apa Sil? Astagfirullahaladzim!! Kenapa bapak??" Ucap kakak lelaki ku kaget dan segera membantu ku.

"Nggak tau, Tadi Silvy mau ke toilet tau-tau bapak udah tergeletak di dalem ke kunci!," Jawab ku menjelaskan kejadian.

"Bawa aja dulu ke kasur depan a!" Aku mengusulkan langsung saja ibu menghampiri kita di kamar depan.

"Bapak!! Bapak kenapa?" Tanya Ibu panik,

Tak lama bapak tersadar dari pingsan nya, lalu aku mengambil segelas air hangat untuk bapak.

"Ini pak minum dulu" aku menyodorkan gelas kepada bapak, dan kakak ku membantu bapak untuk duduk.

"Bu, sebaiknya aku bawa bapak dulu ke dokter entar pagi, Bentar lagi dokter yang di depan udah buka kan? Takutnya ada kenapa-kenapa" Ucap kakak ku.

Ibu hanya terdiam membisu sembari tangan nya memijit pelan lengan bapak. aku mengerti sekali ibu, semenjak bapak sudah tidak mampu lagi mencari nafkah hanya ibu yang susah payah mencari nafkahnya sendiri dan menjadi tulang punggung keluarga.

"Aku ada sedikit uang bu buat bantu berobat bapak" Ucap kakak ku.

"Ya kalo ada tolong bawa bapak ke dokter ya a, ibu juga gak mau bapak begini" Ucap ibu memelas.

Aku saat itu berpikir keras bagaimana caranya untuk bisa membantu ibu dan bapak meskipun sedikit saja, aku sudah tidak mau terus-menerus menjadi beban keluarga.

Menjelang pagi kakak dan ibu ku berangkat mengantar bapak ke dokter, dan aku bersiap pergi ke kampus.

--------------------------------------------------------------

Seperti biasa, riuhnya suara jalanan terdengar jelas dari dalam angkot, pagi itu suasana kota sangat sibuk sekali. Sesampainya di kampus aku menemui salah satu dosen ku.

"Bu Nining... Maaf bu, boleh nanya sesuatu gak bu ?" Tanyaku.

"Eh, Sil... Ya mau tanya apa?" Jawab Bu Nining.

MR.KEN LOUIS ( 21+ )Where stories live. Discover now