FAKE SITUATION

114 7 0
                                    

Surabaya, 10.00 am
Bandar Udara Juanda Surabaya


Suasana bandara terlihat cukup sibuk di penuhi orang-orang yang beraktivitas di sana, Ken mengecek arlojinya dan menunggu kedatangan Silvy. Ia menunggu di dalam mobil sembari melakukan pekerjaan di ponselnya, beberapa jam sebelumnya, Silvyana sudah berangkat dari Kota Bandung menuju Kota Surabaya menggunakan pesawat. Hari ini, menjadi pertemuan kembali setelah sekian lama mereka tidak bertemu.

Kepulan asap rokok menyentuh langit-langit, Ken kembali mengecek arlojinya, seharusnya Silvy sudah sampai di bandara. Namun, belum ada kabar dari Silvy, Ken kembali menunggu beberapa saat lagi, kemungkinan ada keterlambatan penerbangan dari maskapai yang di tumpangi oleh Silvy.

Tak lama kemudian ponsel Ken berdering mendapat panggilan dari Silvyana, ia memberitahukan kepada Ken bahwa dirinya sudah tiba di bandara, Ken pun memerintahkan Silvy untuk segera keluar area bandara dan menunggunya.

“Black Audi TT Coupe”
Ken mengirimkan pesan kepada Silvy.

Silvy yang sudah keluar area bandara pun segera melihat area sekitar dan ia pun berhasil menemukan jenis mobil yang di beritahu oleh Ken, ia pun bergegas menghampiri mobil tersebut.

Silvy melihat-lihat memastikan bahwa itu mobil yang benar, lalu Silvy mengetuk kaca mobil tersebut dengan pelan. Ken pun membuka pintu mobil sebelahnya, Silvy segera masuk ke dalam mobil.

“How are you Mr.Ken?” sapa Silvy ketika ia masuk ke dalam mobil, Ken menatapnya dari atas sampai bawah cukup lama, sehingga Silvy heran dan mengecek kembali penampilannya.

Apa ada yang aneh?’ gumam Silvy mendapat reaksi seperti itu dari Ken.

“Let’s talk later, im hungry” ujar Ken datar sembari melajukan mobilnya. Silvy hanya terdiam mengikuti Ken kemanapun akan membawanya pergi.

--------------------

Tiba di sebuah cafe yang terletak sekitar bandara, mereka berdua menyempatkan diri untuk makan bersama. Mereka duduk di meja putih berbentuk bundar, keduanya memesan menu yang sama. Ken terlihat sibuk dengan ponselnya, Silvy masih terdiam tidak berani untuk membuka pembicaraan.

duh, gimana ya cara bilang ke Mr.Ken soal para calon pekerja itu?’ Silvy agak sedikit gundah memikirkan cara yang baik untuk menyampaikan kepada Ken. Tak lama kemudian pesanan mereka berdua pun tiba di meja.

“jadi, bagaimana kabar mu Sil? Apa ada kabar baik untukku? Bagaimana dengan kerabat mu yang akan di berangkatkan ke Thailand? Apakah mereka sudah mendapat interview dari pekerja ku?” Ken menyimpan ponselnya dan memulai pembicaraan,

“Baik, kabar ku baik-baik saja. Umm, ada sedikit informasi untuk mu mengenai mereka... Jadi, mereka memutuskan untuk bekerja di Indonesia saja. Kebanyakan dari mereka sudah bersuami istri dan juga mempunyai anak-anak kecil, sehingga beberapa dari mereka tidak mendapat ijin bekerja di luar negeri dari pasangan maupun keluarga. Sebagian lagi, mereka belum siap mental untuk bekerja di luar negeri” ujar Silvy kepada Ken.

Setelah Silvy menyampaikan berita itu, Silvy melihat Ken mengepal lengannya seakan tidak senang dengan pembicaraannya. Lalu Ken menatap tajam ke arah Silvy, Silvy mengalihkan perhatiannya dengan mengocek secangkir kopi latte miliknya. Kembali terjadi kesunyian di antara mereka berdua, Silvy merasa agak kurang enak dengan kondisinya saat ini, lalu ia mengambil ponselnya.

“aku sudah mengembalikan semua uang yang kau kirim kepadaku” lanjut Silvyana seraya tangannya menyodorkan ponsel dengan layarnya yang menunjukkan bukti transaksi, Ken sedikit melirik ke arah ponsel dan kembali terdiam. Aroma kopi tercium manis menutupi ketegangan di antara mereka berdua, Silvy mencoba sedikit rileks agar Ken tidak curiga dengan alasan yang ia ucapkan.

MR.KEN LOUIS ( 21+ )Where stories live. Discover now