CAPRICIOUS MAN

103 6 2
                                    


Hembusan nafas Ken terasa begitu hangat di leher Silvyana, dekapannya begitu erat mengunci tubuh Silvy seakan tak mengizinkannya untuk berontak sedikitpun. Silvy memandangi dirinya yang sedang menjadi pelampiasan nafsu Ken pada cermin kamar mandi di hadapannya, air matanya berlinang, wajahnya bingung, hati nurani dan pikirannya sangat rumit saat ini.

Ken membalikkan tubuh Silvy, kini mereka saling berhadapan dan saling menatap satu sama lain. Jari-jemari Ken semakin merayu Silvyana untuk semakin tenggelam dalam buaiannya, Ken tersenyum miring menatap raut Silvyana yang kebingungan.

“I know you like it girl, Just enjoy it! Lupakan tentang semuanya, hari ini dan selanjutnya aku akan menjadikanmu kembali berlutut kepadaku!” ujar Ken dengan senyum di bibirnya,

“Mengapa kau selalu melakukan itu padaku? Kau selalu memaksaku untuk melampaui semuanya? Mengapa?” tanya Silvy dengan penuh rasa kesal,

“Because i know you can do it! And you already promised me that you will be my good girl as always,” Jawab Ken,

“but its –“  pembicaraan Silvy terpotong oleh Ken,

“Ssshhh !! I miss my naughty slutty girl, where’s is she? I love her body moves, i love her when she crying feeling loosing of me, i love the way she begging on me, give me her pleasure tonight!” Ken kembali merayu, Silvy menelan ludahnya, kali ini jantungnya berdegup kencang, refleks tubuhnya seakan tidak bisa lagi di bendung, dengan tidak ragu Ken menciumi bibir manis Silvyana dengan penuh hasrat, tubuh Silvy pun meresponnya dengan baik. Kini yang ada hanya rasa rindu yang menenggelamkan keduanya.

*DOK...DOK...DOK!*

Tiba-tiba suara ketukan pintu dan bel rumah terdengar berulang kali, seketika Silvyana panik tak karuan mengingat dirinya sedang bersama Ken di dalam kamar mandi. Dengan refleks Silvy mendorong tubuh Ken dari tubuhnya, keduanya saling menatap, mengira-ngira siapa yang datang dan mengetuk pintu.

“Deby!! Sil!! Pada kemana ni orang? Aku coba telepon si Silvy deh,” Roxanne yang tiba-tiba datang ke kediaman Deborah di karenakan ada keperluan. Ketika Roxanne mencoba menghubungi Silvy, terdengar samar-samar suara handphone Silvy dari luar.
“lah itu suara handphonenya si Silvy? Tapi kemana ya dia?”

Sementara itu Silvy semakin panik ketika mendapati handphonenya berdering. Namun, Ken tidak membiarkan Silvy untuk keluar dari kamar mandi,

“sebaiknya kau tetap disini, aku yang akan keluar!” perintah Ken kepada Silvy, Ken segera membasahi rambutnya dan memakaikan handuk di pinggangnya. Lalu ia keluar dari kamar mandi untuk membuka pintu, begitu di buka pintunya terlihat Roxanne yang sedang memegangi handphone nya.

“Roxanne? Ada apa? Saya baru beres dari kamar mandi” ujar Ken, Roxanne terlihat gugup mendapati Ken hanya mengenakan handuknya.

“Umm, ini... Ini sebenernya aku mau kasih folder laporan ke Deby, sekalian mau ketemu si Silvy. Tadi... Aku dengar handphone nya Silvy berdering, Silvy ada di dalem?” tanya Roxanne,

“oh, Silvy lagi keluar beli obat Deborah. Handphone nya ketinggalan, so... Mana foldernya? Biar nanti saya yang periksa” jawab Ken santai,

“ini, umm... Deby sakit lagi?” tanya Roxanne,

“Tadi saya antar Deby ke rumah sakit untuk check up, kata dokter perlu di rawat inap karena imunnya kembali menurun. By the way,  Ini saja kan foldernya?” ujar Ken,

“I-iya... Maaf mengganggu, baiklah... aku balik lagi ke Brixie” lalu Roxanne segera pamit dari Ken, Ken pun segera menutup dan mengunci kembali pintunya. Ia melihat-lihat folder yang di berikan Roxanne kepadanya, lalu Ken menyimpannya di lemari.

MR.KEN LOUIS ( 21+ )Where stories live. Discover now