Rest Home

113 5 4
                                    

P.O.V Silvy

Para perawat berlarian berseliweran mengantar pasien di UGD, aku yang masih panik mencoba untuk tetap konsentrasi dan mengurus perihal rumah sakit, salah satu perawat menghampiriku.

"Maaf kak, ini mau" Tanya seorang suster di meja administrasi,

"Suster, pokoknya beri dia perawatan terbaik! Tempatkan di ruangan terbaik! Pastikan juga di tangani oleh dokter terbaik sesegera mungkin ya!" Aku panik,

"Oke.. Oke.. Baik ini sebaiknya anda isi dulu formulirnya ya kak" Ujar suster,

"Bentar.. Aku mau ke toilet dulu untuk mencuci bekas darah ini, dimana toilet nya?" Aku yang menyadari tangannya berlumuran darah,

"Di sebelah kiri sana" Suster menunjuk ke ujung ruangan,

"Oke makasih!" Aku berlari menuju toilet dan sesegera mungkin untuk membersihkan noda darah di tangan dan di bagian lainnya, lalu aku pergi ke mobil untuk mengambil barang penting Ken, lalu memastikan semuanya aman dan kembali lagi menuju ruangan UGD dan menemui bapak tadi yang sudah membantu.

"Pak! Makasih banyak ya pak.. Atas bantuan nya.. Ini, ada sedikit imbalan untuk bapak" Aku menyodorkan amplop coklat berisikan uang untuk pria tadi,

"Ah! Tidak! Tidak! Saya membantu dengan ikhlas kok mbak! Saya juga sudah lapor ke kepolisian terdekat untuk membantu membereskan kasus ini, tenang.. Nanti saya yang akan jadi saksi nya" Ucap pria itu,

'Aduh... Polisi? Aku gak yakin kalo lapor polisi, takutnya malah jadi ribet' batin ku mulai memikirkan tentang Ken,

"Oh ya makasih banyak ya pak, Sekali lagi makasih banyak.. Saya tinggal dulu untuk mengurus data pendaftaran pasien dulu ya pak" Ucap ku kepada pria tersebut,

"Ya, ya.. Silahkan"

Lalu aku berlari menuju meja pendaftaran dan mengurus semuanya, 'aduh.. Mr.Ken gimana ya? Apa udah di tangani sama dokternya?? Ya ampun gemeteran gini.. Semoga Mr.Ken gak kenapa-kenapa' pikiran ku terus terfokus kepada Ken selagi menunggu pemrosesan data pasien.

"Ini kak, lampirannya ada disini tolong bawa ke meja depan untuk selanjutnya" Suster tersebut menyodorkan map lampiran kepadaku,

"Oh ya suster terima kasih" Aku bergegas ke meja depan untuk mengambil langkah selanjutnya,
"Maaf bu, Ini lampiran untuk pasien Ken" Aku memberikan lampiran tersebut ke petugas rumah sakit,

"Oh ya, duduk dulu ya kak"

Disaat aku menunggu di meja depan aku melihat dari kejauhan bapak tadi sedang di jumpai oleh dua orang polisi di ruang tunggu, 'apa yang mereka bicarakan? Tarik nafas Sil, tenang yang penting sekarang fokus untuk kesembuhan Ken.. pura-pura semuanya biasa-biasa saja' aku mencoba menenangkan diri.

"Kak!" Suster di meja depan memanggil ku,

"Ya?" Sahutku,

"Boleh di tanya-tanya sebentar?" Tanya petugas rumah sakit,

"Ya boleh"

"Sebelumnya kakak ini hubungannya apa ya dengan pasien?" Tanya petugas,

"Saya rekan kerjanya bu" Jawabku,

"Oh ya baik, sebentar.. Ini pak Ken ini kena tembak ya bu? Tadi gimana kronologisnya?" Tanya petugas rumah sakit,

"Um.. Tadi kita berdua berniat untuk pergi ke salah satu toko untuk membeli sesuatu, tadi tuh aku nunggu di mobil dan Kak Ken sendirian pergi ke toko itu, pas mau balik ke mobil tiba-tiba ada suara tembakan dua kali dari arah belakang mobil" Aku menjelaskan,

MR.KEN LOUIS ( 21+ )Where stories live. Discover now