60; Urusannya

76 9 0
                                    


Murong Yun Yue dan Li Yi Feng menghadiri acara ulang tahun Ibu dari Adipati Luo, karena Luo lao furen adalah Putri Kekaisaran juga, dan merupakan Bibi Kaisar saat ini.

Seperti yang direncanakan oleh Murong Yun Yue, Li Yi Feng tak lagi terlalu memikirkan tentang bagaimana mendapatkan dukungan dari para bangsawan, dan membiarkan Murong Yun Yue melakukan semuanya.

Saat ini, Pangeran kedua belum memiliki Istri, dan hanya Murong Yun Yue menantu Kaisar saat ini, alhasil, Murong Yun Yue bisa dengan mudah memanfaatkan hal itu, dengan berteman dengan para wanita bangsawan. Lagipula Murong Yun Yue adalah Putri Mahkota, bahkan jika Li Yi Feng tak menjadi Kaisar suatu hari nanti, dia tetaplah menanty Kekaisaran dan punya status lebih tinggi dari semua orang yang hadir, jadi tidak ada yang akan dengan bodohnya tak mau berteman dengannya, lagipula para wanita bangsawan ini tidak bodoh, bagaimana mereka membantu suami mereka mempertahankan gelar apalagi saat ini keluarga Ma begitu mendominasi.

Mereka semua duduk melingkar, para wanita yang sudah menikah dan punya status tinggi duduk dekat Murong Yun Yue, mereka semua mencoba sebaik mungkin agar Murong Yun Yue bisa senang, dan Murong Yun Yue juga menyambut baik hal itu, dia tersenyum,

"Yang Mulia Kaisar memiliki pekerjaan yang banyak sekali di Istana Kekaisaran, jadi setiap kali setelah menghadiri pengadilan pagi, Kaisar selalu memanggil Putra Mahkota ke dalam ruang studi kekaisaran, dan akan keluar setelah makan siang selesai," kata Murong Yun Yue menghela napas pelan, "setelah itu, Putra Mahkota akan berada di ruang studi-nya untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan Kaisar padanya, melihat Putra Mahkota begitu bekerja keras, ben gong terkadang merasa pening untuknya."

"Putri Mahkota niang-niang sangat mencintai Putra Mahkota sampai memikirkan beliau seperti itu," ujar salah seorang Furen disana, Murong Yun Yue mengangguk,

"Itu tugas ben gong sebagai Istri Putra Mahkota, semua Furen disini pasti mengerti posisi ben gong."

Ia memang dengan sengaja membeberkan tentang bagaimana Kaisar begitu mempercayai Putra Mahkota, dan betapa pekerja kerasnya Putra Mahkota itu, Putra Mahkota memang tak akan bisa secara langsung memenangkan hati dan dukungan para bangsawan itu tapi bagaimana dengan tiupan bantal dari Istri mereka?

Tak lama mengobrol, Nyonya Tua Luo meminta para tamu untuk bangun dan pergi ke tempat lain dimana penyelenggaraan pertunjukkan berlangsung, saat berjalan para tamu tak bisa tidak terkagum-kagum terhadap bunga-bunga yang berada di sisi kiri dan kanan mereka.

Saat para wanita bangun, tentu saja para pria juga ikut bangun, Adipati Luo memimpin rombongan pria untuk berjalan mendekati rombongan mereka, kebanyakan dari mereka sudah menikah jadi masing-masing menghampiri istri mereka dan berjalan bersama, sementara untuk yang belum menikah, mereka berjalan di belakang, dengan agak berjauhan satu sama lainnya.

Saat Murong Yun Yue muncul pertama di hadapan para wanita, mereka tidak terlalu memperhatikan pakaian apa yang digunakan Murong Yun Yue karena sebagai Putri Mahkota, dia selalu mempunyai pakaian dari kain paling bagus serta perhiasan paling indah, tapi saat Li Yi Feng, sang Putra Mahkota menghampiri Murong Yun Yue dan keduanya berjalan bersama, semua orang terkesiap, karena pakaian mereka berwarna sama dengan pola yang sama pula!

Murong Yun Yue tersenyum lembut karena dia menyadari tatapan para wanita bangsawan serta nona-nona muda yang menatapnya dan Li Yi Feng, sejak keduanya menikah, semua pakaian Li Yi Feng diurus oleh Murong Yun Yue, jadi saat membuat pakaian untuk Li Yi Feng, Murong Yun Yue juga akan membuat pakaian untuk dirinya, karena keduanya adalah Putra dan Putri Mahkota, keduanya tak akan kekurangan kain, jadi hampir setiap pakaian keduanya adalah pasangan, dan Li Yi Feng membiarkannya melakukan sesuka hati.

"Kau baik-baik saja?" tanya Li Yi Feng lembut, suaranya hampir berbisik, tak terlalu di dengar orang lain, tapi hanya beberapa orang yang mempunyai tenaga dalam yang bisa mendengarnya, Murong Yun Yue mengangguk, dia melihat sedikit keringat di dahi Li Yi Feng, Ia mengeluarkan sapu tangan dari dalam lengan hanfunya, dan memberikannya pada Li Yi Feng, Ia bisa saja menghapusnya sendiri tapi keduanya masih berada di depan banyak orang, jadi Ia hanya membiarkan Li Yi Feng menghapusnya sendiri, setelah itu Li Yi Feng kembali memberikan saputangan itu pada dirinya.

Semua orang menatap interaksi kecil tapi manis dari pasangan Mahkota mereka, keduanya terlihat sangat saling mempercayai satu sama lain serta mengenal satu sama lain dengan baik, semua orang berpikir dalam hati mereka, inilah seharusnya pasangan Mahkota berkelakuan.

Mereka sampai dan Adipati Luo membawa Li Yi Feng untuk duduk bersama dia dan para pria, perlakuannya lebih antusias dibanding sebelumnya, dan para laki-laki bangsawan juga terlihat lebih antusias pada Li Yi Feng dibandingkan sebelumnya, padahal berjalan hanya menghabiskan waktu lima menit lebih, tapi interaksi mereka terhadap Li Yi Feng berubah pesat. Murong Yun Yue tersenyum pada dirinya sendiri, melihat kelakuan para bangsawan laki-laki itu, tingkah Murong Yun Yue juga lebih hangat terhadap para bangsawan wanita serta nona-nona muda.

"Hubungan Putra Mahkota dan Putri Mahkota sangat baik!" Ujar sebuah suara yang terdengar manis, semua mata memandang kearah suara itu, dan Murong Yun Yue memberikan senyum dangkal, mata Murong Yun Yue menatap kearah tempat para nona muda belum menikah dan mendapati seorang gadis yang berusia hampir sama dengannya memakai pakaian berwarna merah muda, wajah gadis itu sangat indah, duduk disana, gadis itu terlihat seperti keluar dari lukisan. Murong Yun Yue tahu dia, dia adalah Dou Yu Wan, putri dari Jenderal Dou peringkat ketiga.

"Tentu saja Putra dan Putri Mahkota memiliki hubungan baik, mereka berdua saling mencintai," ujar salah satu Furen, itu adalah Jiang Furen, yang berasal dari klan Wang, wanita itu bisa dikatakan merupakan Bibi dari Putra Mahkota, karena dia adalah sepupu mendiang Permaisuri Wang dari klan yang sama.

Murong Yun Yue bisa merasakan ketidak senangan Nona Dou ini padanya, sepertinya Nona Dou ini menyukai Putra Mahkota juga tapi sayangnya Putra Mahkota malah menikahinya.

"Nona Dou bisa saja, ben gong yakin kalau saat Nona Dou menikah, Nona Dou juga akan memiliki hubungan yang baik dengan suamimu."

Semua furen tertawa menanggapi ucapan Murong Yun Yue, sambil sesekali menggoda para Nona muda disana sehingga membuat mereka memerah karena malu, tapi diam-diam mereka melotot kearah Dou Yu Wan, dasar bodoh! Siapa di ibukota yang tidak tahu tentang bagaimana Dou Yu Wan menyukai Putra Mahkota? Dia bahkan menciptakan sajak untuk Putra Mahkota, dia juga digadang-gadang sebagai calon Putri Mahkota karena Permaisuri Ma ingin menjodohkannya dengan Putra Mahkota tapi ditolak mentah-mentah dan Putra Mahkota memilih menikahi Putri Zhang Guo dari Da Xun, berani sekali dia mengatakan hal itu di depan Putri Mahkota? Untung saja Putri Mahkota adalah orang yang murah hati, jika tidak, mereka tidak tahu konsekuensi apa yang akan di dapat.

***

Furen: Istri sah; Nyonya Rumah

Ben Gong: Istana ini

Tiupan bantal: adalah idiom tentang bagaimana ucapan istri ketika di dalam kamar berpengaruh terhadap keputusan Suaminya.

***

A/N: hai semuanya! Kalian apa kabar? Maaf ya jarang update! Enjoy this chapter.

Zhang Guo GongzhuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang