30. Jalan Iblis

643 76 6
                                    

Setelah melihat Feng Shao pergi, Murong Yun Yue melompat turun di belakang sang Bhiksu yang misterius.

"Amitabha... takdir benar-benar baik kepada kita, yang rendah hati ini akhirnya bisa bertemu langsung dengan Yang Mulia Sang Puteri."

Murong Yun Yue mengangkat alisnya, tatapan dingin menyapu sang Bhiksu, "siapa kau sebenarnya?"

"Amitabha. Puteri mungkin tidak mengenali saya. Tetapi saya mengenal Puteri dengan baik. Puteri adalah Zhang Guo Gongzhu, Puteri ke tujuh dinasti Da Xun, Murong Yun Yue. Puteri pergi ke perbatasan utara saat berusia enam tahun, tetapi kereta kuda sang Puteri diserang oleh bandit, kemudian Puteri diselamatkan oleh seorang Pria yang kemudian diketahui sebagai Tuan Mo dari lembah Mo Yun."

Terkejut, Murong Yun Yue menatap sang Bhiksu, "kau... darimana kau tahu?"

"Puteri lalu diangkat anak oleh Tuan Mo dan Nyonya Mo. Kemudian dilatih seni pengobatan disana. Pada umur sembilan tahun, Puteri menaiki gunung Tian Meng dan kemudian diterima di sisi Tuan guru ketiga dari gunung Tian Meng sebagai murid. Pada umur dua belas tahun, Tuan Guru Ketiga menyuruh Puteri turun gunung agar bisa memimpin tentara Da Xun untuk melawan orang barbar, setelah tiga tahun, Puteri benar-benar menjari Jenderal yang luar biasa, Puteri lalu dipanggil pulang oleh Kaisar karena pertunangan Puteri dengan Kaisar muda dari Da Ming, tetapi Puteri menolak--"

"Cukup! Aku katakan Cukup! Siapa sebenarnya dirimu? Bagaimana kau bisa tahu banyak hal tentangku?!" Seluruh tubuh Murong Yun Yue bergetar, dia merasa qi asli tubuhnya hampir menyeruak keluar. Dia menghela napas pelan untuk mengontrol qi asli dalam dirinya.

Sang Bhiksu tersenyun lembut, "Amitabha. Yang rendah hati ini disebut Hui Jue, hanya seorang Bhiksu biasa yang mendapat penglihatan dari sang Buddha,"

"Lalu... mengapa Bhiksu ingin bertemu denganku? Apa yang diminta oleh Feng Shao?" tanya Murong Yun Yue, dia lalu duduk di atas kayu yang berdekatan dengan Bhiksu Hui Jue, Bhiksu Hui Jue tersenyum melihat tingkah Murong Yun Yue. Sang Puteri begitu sederhana, dia tidak seperti wanita bangsawan lain yang takut mengotori pakaian mereka, walaupun gadis dihadapannya ini seorang Puteri bermartabat, dia tetap tumbuh di Jianghu.

"Amitabha. Kaisar Da Xun bermimpi tentang Phoenix hitam yang menghancurkan naga emas." Katanya, Bhiksu Hui Jue lalu tersenyum kearah Murong Yun Yue, "Sang Puteri lahir pada saat bintang Phoenix bersinar paling terang. Bintang itu hanya muncul seribu tahun sekali, Puteri diberkati oleh Phoenix, tetapi berkat itu juga membawa kutukan bersamanya. Kutukan itu disebut Jalan Iblis."

Jalan Iblis!

Jalan Iblis!

Jalan Iblis!

Murong Yun Yue merasa seluruh tubuhnya bergetar. Dia merasa tiba-tiba tubuhnya menjadi sangat dingin, kedinginan yang berbeda... itu bukan dingin, melainkan ketakutan...

"Bhiksu Hui Jue pasti salah sangka. Phoenix milik saya berwarna merah," ucapnya dingin, Bhiksu Hui Jue tersenyum,

"Apakah Puteri yakin akan hal itu? Apakah Puteri yakin kalau Phoenix sang Puteri berwarna merah terang? Phoenix harus berwarna merah terang, apakah Phoenix sang Puteri berwarna merah terang?"

Murong Yun Yue terdiam, warna Qi aslinya adalah ungu, itu adalah Qi langka, itu yang gurunya katakan. Dia juga memiliki binatang roh bawaan, burung Phoenix. Phoenix-nya berwarna merah saat pertama kali dia melihat binatang sucinya. Tetapi semakin lama, warna merah cerah dari Phoenixnya semakin redup, sekarang Phoenixnya berwarna merah tua.

"Ba-bagaimana kau tahu?"

Seperti tidak mendengar pertanyaan Murong Yun Yue, Bhiksu Hui Jue tersenyum,

"Puteri sudah mengerti apa maksud yang rendah hati ini? Yang rendah hati ini ingin sang Puteri untuk bisa berhati-hati, lagipula Sang Puteri diberi kehidupan kedua bukan untuk mati dibunuh lagi."

"Apa?"

Murong Yun Yue terdiam, dia menatap Hui Jue yang tengah tersenyum, senyum itu begitu meneduhkan, seolah-olah ada aura mistis yang mengelilingi Si Bhiksu yang misterius,

"Dan juga, meskipun jalan yang di hadapi begitu gelap, tidak ada satupun hal yang menerangi, jika hati seseorang tulus dan niatnya baik, ikuti kata hati, dan anda akan bisa menemukan cahaya."

Murong Yun Yue terdiam menatap Hui Jue, "apa maksud Bhiksu?"

"Sang Puteri akan mengetahuinya sendiri." Kemudian Bhiksu Hui Jue tiba-tiba menghilang, seolah-olah dia tidak pernah ada sebelumnya, hanya meninggalkan aroma bunga persik yang samar.

"Bhiksu?! Bhiksu Hui Jue?! Bhiksu Hui Jue!"

Murong Yun Yue berdiri menatap sekelilingnya, tetapi nihil, Bhiksu Hui Jue tidak ada.

Dia menggigit bibirnya, kemudian memghilang dari tempat itu.

***

Murong Yun Yue sampai di Zhang Guo Gongzhu Fu, dia lalu berjalan memasuki halaman Ming Yue, dia mengambil peluit kecil dari balik lengan bajunya, kemudian meniupnya.

Tak lama, beberapa sosok berpakaian putih polos muncul. Murong Yun Yue menatap mereka satu-persatu,

"Mo Jing memberi hormat pada jiu Ye!"

"Mo Yi memberi hormat pada jiu Ye!"

"Mo Xue Er memberi hormat pada jiu Ye!"

"Mo Jin Er memberi hormat pada jiu Ye!"

Keempat orang tersebut - dua Pria dan dua wanita - memberi hormat padanya, mereka adalah pembunuh elit, penjaga sekaligus tangan Murong Yun Yue, mereka telah dilatih untuk menjadi pembunuh ssjak masih kecil, tak heran seni bela diri mereka diatas rata-rata.

"Apakah ada kabar dari Tuan Mo?" tanya Murong Yun Yue kalem, matanya menyapu keempat orang tersebut,

"Menjawab jiu Ye, tidak ada kabar apapun dari lembah Mo Yun." Jawab Mo Jing, lalu, Mo Xue Er memberi hormat,

"Tuan guru ketiga dari gunung Tian Meng meminta Jiu Ye untuk datang."

Murong Yun Yue dipanggil dengan sebutan Jiu Ye karena dari sembilan orang yang diterima di puncak gunung Tian Meng, dia adalah yang terakhir. Meskipun Tuannya adalah Tuan Ketiga puncak gunung.

"En," Murong Yun Yue mengangguk, "ada sesuatu yang ingin kutanyakan pada kalian semua."

Mo Yi maju, "silakan katakan, Jiu Ye,"

"Apakah kalian tahu tentang Jalan Iblis?" tanyanya, Murong Yun Yue lalu duduk di kursi batu, keempatnya saling menatap,

"Bukankah itu mitos?" Ujar Mo Jin Er,

"Bagaimana menurut kalian jika aku memasuki jalan Iblis?"

"Jiu Ye!" Keempatnya berteriak serempak,

"Apakah kaliak bersedia membunuhku jika aku memasuki jalan iblis tanpa kusadari?"

"Kami tidak ingin!" Kata Mo Jing berlutut, keempat pembunuh tersebut menatap Murong Yun Yue,

"Bersumpahlah jika aku memasuki Jalan Iblis, Kalian tak akan segan membunuhku." Katanya, dia lalu melambaikan tangan, "pergi dan berlatihlah."

Zhang Guo GongzhuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang