Bab 37 Ikhlas

264 14 0
                                    

ikhlas itu sulit namun tanpa keikhlasan hidupku sempit dan rindu tanpa melihat dan memeluk adalah rindu yang menyiksa harsatku

_Haira Humaira_


Tiga hari pencarian pesawat Lion air yang di tumpangi Farhan dan Sabhira hilang kontak perkiraan pesawat itu jatuh di perairan selat sunda dalam ketinggian dua ribu kaki semua upaya petugas sudah di lakukan. Hari ini Bandara menyatakan pesawat Lion air dengan nomor penerbangan JT-523 di nyatakan gugur dan semua penumpang di nyatakan meninggal dunia tidak ada yang selamat dari peristiwa itu.

Keluarga Gafi di pesantren sangat terpukul mendengar berita itu semua para santri melaksanakan sholat jenazah gaib, semua orang menghampiri Haira untuk memberikan bela sungkawa atas dukanya.

Teman lama Haira sekaligus sahabatnya Tiara datang menemui Haira Dia memeluk erat Haira. “ Aku turut berduka cita, saat mendengar berita ini Aku sangat sedih semoga kamu kuat dan ikhlas Haira “ ucap Tiara.

“ Ra Aku belajar ikhlas di tinggal orang yang Aku sayangi tapi Aku rindu, rindu ini menyiksaku di saat Aku tidak bisa melihat dan memeluk tubuhnya di situ rindu itu menyiksaku “ gumam Haira.

“ Haira hidupmu masih berlanjut meski kehilangan putrimu ada suamimu dan putramu Syahdan yang membutuhkan cintamu “ ujar Tiara.

Di tengah lautan Gafi dan tentara yang lain mencari korban dan black box pesawat dan juga helikopter tni AL di kerahkan pencarian pesawat. Gafi menahan sedih saat bertugas bagaimana Dia bersedih bertugas menjadi relawan pencarian pesawat jatuh tersebut ada putrinya menjadi salah satu korban. Relawan mendapatkan barang-barang korban di dalam laut juga awak badan pesawat telah di temui Gafi melihat-lihat barang-barang korban Dia berjalan mencari ke sebelah sana ketika melangkahkan kakinya tidak sengaja kaki Gafi menginjak sesuatu. Gafi mengambil gelang yang tidak di sengaja menginjaknya Dia terkejut melihat gelang itu yang bertulisan Sabhira Al Ghaaziy sebuah gelang yang Gafi kasih beberapa bulan lalu pada putrinya.

“ gelang ini milik putriku Sabhira “ gumamnya lalu Dia duduk menatap lautan.

Dion yang juga ikut dalam pencarian tersebut Dia menghampiri Gafi. “ apakah kamu yakin gelang itu milik putrimu Sabhira, “ tanya Dion.

“ ini gelang putriku Aku yang telah membelikannya “ ujar Gafi penuh keyakinan.

“ Aku sudah tidak ada harapan lagi mengharapkan putriku kembali hanya sebuah gelang yang kembali padaku bukan tubuhnya “ gumam Gafi.

Dari sana serda Angga menemui Gafi dan Dion. “ izin komandan, kami dan tim tidak berhasil menemukan jasad korban terkena kendali dasar laut yang dalam kemungkinan... “ Gafi menghentikan ucapannya.

“ kenapa kamu berhenti lanjutkan ucapanmu “ tegas Gafi.

Angga terdiam, “ kemungkinan para korban tidak bisa di evakuasi “ gumam Angga.

Pencarian korban di hentikan sampai saat ini karena banyak kendala dasar laut yang dalam tidak terjangkau oleh para relawan dan yang lainnya. Pemerintah mengumumkan para korban sudah gugur di lautan dan tidak bisa di evakuasi pencarian pesawat di tutup setelah para petugas tni menemukan black box pesawat tersebut. Pihak Bandara dan petugas yang lain mengindentifikasi penyebab kehilangan kontak pesawat tersebut hingga jatuh di perairan.

Pihak Bandara dan petugas mengecek rekaman suara yang ada di black box dan setelah mendengarkan rekaman tersebut kementerian perhubungan menyimpulkan bahwa penyebab pesawat jatuh karena terdapat mesin yang rusak.

Gafi menemui Haira dan keluarganya dengan wajah lesu di depannya Haira menatap Gafi penuh harapan. “ Aku sudah tahu mas, kamu tidak bisa mengatakannya padaku kamu takut Aku tidak bisa menerimanya “ ujar Gafi.

Ketika Cinta Memanggil (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now