Bab 22 kotak makan

410 27 2
                                    

Haira mengangguk tersenyum sebab Gafi memberi izin padanya. Gafi bergegas pergi dari sana dan Haira kembali masuk ke ruang inap Arumi.

" Arumi bagaimana keadaan kamu sekarang ? " Tanya Haira.

" saya sudah agak baikkan kamu belum pulang Haira " ujar Arumi.

" belum Aku khawatir sama kamu "

Bu Desi membuka pintu dan menghampiri mereka.

" Arumi ibu mau ke Jakarta ada sedikit masalah di perusahaan Ayah, kamu enggak papa di sini sendirian " Desi izin pamit pada Arumi.

" iya enggak papa, ibu pergi saja " Gumam Arumi.

"Bu Desi jangan khawatir Haira di sini akan menemani Arumi " Haira memotong pembicaraan mereka.

Desi tersenyum "kamu enggak kerepotan? Terima kasih ya nak"

" tidak kok Bu, sama-sama Ibu hati-hati di jalan " Ujar Haira.

Setelah berpamitan Desi pergi dari sana, di parkiran pak Dedi menunggu di dalam mobil saat Desi sampai. Pak Dedi membuka pintu mobil lalu Desi masuk.

"bagaimana keadaan non Arumi dan dokter Dion Bu " Tanya pak Dedi di dalam mobil.

" Alhamdulillah Arumi sekarang baik-baik saja sedangkan Dion Dia kritis" Gumam Desi.

Mendengar itu Pak Dedi bersyukur karena keadaan Arumi baik-baik saja dan sedikit sedih karena dokter Dion kritis, lalu Dia menyetir mobil menuju Jakarta bersama Desi.

Haira mendorong kursi roda Arumi melihat keadaan Dion di ruang ICU paska di operasi. Haira meninggalkan Arumi yang sedang menjenguk suaminya yang kritis.

Dalam ICU Arumi menatap suaminya yang terbaring lemah tanpa di sadari air matanya menetes di pipinya lalu Dia menghapus air matanya.

" kenapa Allah memberi ujian padaku bertubi-tubi meski Aku mencintai kamu hanya pelampiasan tetapi Aku tidak tega melihatmu terbaring lemah " lirih Arumi pada Dion yang tertidur.

Gafi yang sedang bersiap siap untuk menjemput Haira di rumah sakit para junior Gafi menyapanya.

" mau pulang sekarang komandan ? " Tanya junior Gafi.

" saya mau ke rumah sakit jemput istri saya, saya pamit " Gafi bergegas pergi dari sana.

Lapangan batalyon sudah sepi hanya dua orang tentara yang menjaga di pos masuk.

Gafi jalan kaki menuju parkiran di sana terdapat motor ninja terpakir rapih dengan motor yang lain. Gafi menaiki motor ninjanya dan melaju menuju rumah sakit.

Saat sampai di rumah sakit Gafi berjalan menuju ruang inap dan membuka pintu.

Arumi yang tengah mengobrol dengan Haira melihat ke arah pintu terlihat Gafi sedang berdiri.

" mas Gafi "

" Gafi " ujar Arumi dan Haira bersamaan.

Gafi menghampiri Haira yang tengah duduk di samping Arumi.

" Ayok kita pulang sudah sore kasihan si kembar " Ujar Gafi.

Ketika Cinta Memanggil (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now