Bab 27 istri sah vs mantan

435 27 0
                                    

Di dalam ruang ICU Arumi memeriksa Gafi detak jantung Gafi melemah. Arumi mengambil alat pacemaker jantug atau pacu jantung lalu Dia menempelkan di dada Gafi. Satu dua tidak ada respon saat ke tiga kali alat itu berpungsi hingga akhirnya detak jantung Gafi mulai berjalan normal. Arumi menyuntikan cairan obat pada infusan dan memeriksa alat oksigen.

“ Sus jangan bilang pada Haira dengan keadaan Gafi saya takut dia tambah khawatir “ Guma Arumi.

“ baik dok “ suster itu pergi dari ruang ICU.

Hari sudah sore Arumi di jemput oleh Dion yang kebetulan Dion dinas di rumah sakit lain.

“ ayok sayang kita pulang “ Dion mengajaknya pulang.

“ tapi Aku ada piket malam ini, apakah kamu izinin Aku ? “ Gumam Arumi.

Dion terdiam sejenak “ ya sudah Aku izinin tapi jangan lupa makan ya “ Dion mengusap kepala Arumi.

Maafkan Aku mas, Aku terpaksa berbohong Aku ingin merawat Gafi: Gumam batin Arumi.

Arumi terdiam menatap kosong “ sayang Aku pulang dulu “ Dion berpamitan pulang.

“ iya sayang, hati-hati di jalan “ Ujar Arumi.

Setelah Dion pergi Arumi kembali ke ruang ICU untuk merawat kembali saat hendak masuk Arumi melihat Haira di dalam.

“ dokter Arumi, silah kan kamu memeriksa mas Gafi “ Haira berdiri mempersilahkan.

Arumi terdiam Dia sedikit kecewa “ sejak kapan kamu di sini, maksud saya kapan kamu kesini apakah Syahdan dan Sabhira baik-baik saja “ Ujar Arumi.

“ saya baru datang kebetulan anak-anakku bersama Hana “ Gumam Haira.

Lalu Arumi mengecek tekanan darah Gafi Dia memikirkan sesuatu lalu Dia pergi dari ruang ICU.

Haira kembali duduk di samping Gafi Dia mengelus tangan Gafi “ sayang cepat pulih Sabhira dan Syahdan menanyakan keberadaan kamu “

Haira mengambil handpone lalu Dia membuka aplikasi alquran dan membacakan surat Al kahfi.  

Bismillahirrahmaanirrahiim, alhamdulillahi rabbil aalamiin, arrahmaanirrahiim, maaliki yaumiddiin, iyyaakana'budu wa iyyaaka nasta,iin, ihdinash shiraathal mustaqim, shiraathal ladziina an'amta alaihim, ghairil maaghdhuubi alaihim wa ladh dhaalliin. Amin.

Lantunan suara Haira terdengar ke luar Arumi yang tengah berdiri Dia menatap mereka berdua. Mata yang menahan air mata juga menahan api cemburu dalam hatinya, Arumi mengepal tangannya sendiri.

Dalam keadaan kritis tanpa sadar Gafi meneteskan air mata saat mendengar lantunan ayat suci alquran yang Haira bacakan. Haira melihat itu Dia mendekati tubuh Gafi lalu Dia mengusap air mata Gafi dengan tangannya.

“ kenapa kamu menangis, Aku tidak butuh air matamu yang Aku butuh kan kamu yang seperti dulu seperti gagah berani dan tampan bukan lemah seperti ini “ Gumam Haira.

Semalam Haira tidur di ruang ICU menjaga dan merawat Gafi dengan tulus sedangkan Arumi tidur di dekat ruang ICU.

Pagi ini Arumi terpaksa harus pulang karena tidak ada jadwal, Dia di jemput oleh Dion.

Ketika Cinta Memanggil (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now