Bab 24 Rayuanmu

313 19 1
                                    

Rayuanmu membuatku terlena karena pesonamu dalam merdunya suaramu ‘

_Haira Humaira_

Gafi bersiap-siap malam ini Dia akan menghadiri acara Haira memakaikan kemeja putih dan sorban di pundaknya. Begitu kharisma Gafi bercermin Dia memakaikan jam di tangan kirinya. Haira tersenyum melihat suaminya yang sudah tampan di pakaikan peci.

“ MasyaAllah suamiku “ Haira menatap wajah Gafi.

“ sangat tampan suamimu ini “ Gafi mengedipkan matanya.

Haira mengangguk “ sangat tampan kata kamu belum tentu kata orang lain “ Ujar Haira.

“ lihat saja nanti di sana banyak wanita santri yang terpesona denganku dan mengakui Aku sangat tampan “ Gumam Gafi.

Setelah itu mereka pergi ke pondok pesantren saat sampai di sana sudah banyak orang-orang berkumpul. Gafi berjalan sambil menggandeng Haira lalu Haira duduk di depan bersama Raisa dan Hana.

Gafi berjalan ke atas panggung di kawal oleh para santri dan keamanan di sana. Begitu gagah dan tampan Gafi melewati para jamaah membuat para wanita di sana terpesona.

“ MasyaAllah Gus Gafi begitu tampan juga soleh betapa beruntungnya jodohnya nanti” Gumam salah satu santriwati baru.

“ eh Dia punya istri juga anak jangan berharap lebih kita hanya bisa mengagumi tanpa memiliki “ Ujar santriwati di sampingnya.

“ oh beliau sudah punya istri dan anak “

“ itu istrinya yang duduk bersama Umi Raisa dan ning Hana “ Santriwati menunjuk ke arah depan.

“ Cantik juga ya istrinya “

Haira mendengar pembicaraan para santriwati itu Dia menoleh dan tersenyum menyapa mereka.

benar-benar mas Gafi bikin orang-orang terpesona kagum atas dirimu tetapi enggak papa tetap Aku pemenangnya: batin Haira.

Gafi duduk di atas panggung lalu Dia memberi salam dan menyapa para jamaah sebelum sholawat di mulai. Setelah itu Gafi bersholawat bersama tim hadroh beberapa sholawat yang Gafi bawakan. Di akhir Gafi memberi persembahan Sholawat untuk Haira.

“ para jamaah izinkan saya membawakan sholawat favorit istri tercinta saya “

“ Istriku Humaira “ panggil Gafi.

Pipi Haira kemerahan Dia salting saat Gafi memanggilnya di atas panggung Gafi menatap Haira dengan penuh cinta. Setelah itu Gafi membacakan sholawat tohirul qolbi sampai selesai.

Di sela-sela sholawatan Gafi melirik Haira saat itu Haira mendapatkan kabar bahwa anaknya terbangun dari tidurnya. Lalu Haira memberitahu Gafi Dia akan segera pulang. Dan kebetulan saat itu sholawatan sudah selesai Gafi melihat Haira yang berbicara dengannya dari kejauhan Gafi mengerti apa yang di sampaikan Haira. Setelah itu Gafi bersiap-siap lalu berdiri dan turun dari panggung.

“ Saya pamit duluan pak ustad “ Gafi berpamitan pada orang yang ada di atas panggung.

Gafi menghampiri Haira “ Sayang kamu ayo kita pulang “

Haira berjalan di belakang Gafi di keramaian Gafi begitu sopan menundukkan kepalanya kepada orang-orang sambil tersenyum. Begitu pun dengan Haira, tangan Gafi meraih tangan Haira dan merangkulnya. Setelah sampai di kamar Haira menghampiri anaknya.

Ketika Cinta Memanggil (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now