Bab 17 pernikahan Arumi

515 35 0
                                    


Bismillah

Senja menyapa sore hari Haira yang tengah duduk di kursi di balkon rumahnya. Dia menatap senja sore hari yang indah sambil mengelus perutnya.

 sudah satu minggu tidak ada kabar dari mas Gafi dia sedang apa di sana apakah baik-baik saja kenapa hati ini sangat rindu: Gumam batin Haira.

Haira melihat bunga mawar yang sudah mekar di depannya di bergegas memetik bunga itu. Ketika memetik bunga itu tangan Haira tergores duri dari batang mawar itu. Dia meringis kesakitan dan mengobati tangannya dengan sendiri.

“ kamu tidak apa-apa hm ? Lain kali hati-hati kalau mau petik bunga mawar lihat di batang bunga itu banyak durinya “

“ Aku tidak rela melihat kamu terluka, Aku merasa sakit melihat wanita yang Aku cintai merasa kesakitan dan kamu adalah belahan jiwaku “ Gumam Gafi mengobati tangan Haira.

Suasana mulai gelap menjelang malam adzan magrib telah terdengar dana Haira tersadar dari lamunannya.

“ Astagfirullah “ ucap Haira mengusap wajahnya.

Dia tanpa sadar mengingat kejadian bersama Gafi dengan adegan yang sama saat Haira tergores duri mawar. Namun hari ini dia sendirian tanpa ada yang menemani hanya bayangan yang ada pikirannya.

Haira bergegas masuk kamar dan ke kamar mandi mengambil wudhu. Setelah itu Haira melaksanakan sholat magrib lalu berdoa dalam sujudnya.

Ya Allah lindungilah suami hamba di mana pun dia berada, sehatkan dia kaulah maha pengasih lagi maha penyayang...

Gafi berjuang melawan pasukan musuh bersama Angga dan yang lainnya. Sekelompok pasukan menahan gadis dan membawa pergi dari sana.

“ Serda Angga jaga di sini dan saya bersama Kelvin akan mengejar musuh dan menyelamatkan gadis itu yang berasal dari Indonesia “ ujar Gafi

Angga sigap berdiri “ siap komandan “ tegas Angga.

Begitu banyak orang Indonesia di Lebanon menjadi korban peperangan konflik antar negara tersebut.

Gafi berlari bersama Kelvin mengejar pasukan musuh yang membawa gadis itu.

“ wait or i shoot “ ujar Gafi pada tentara asing.

“ you dare with us “ gumam tentara asing bernama Alex.

Gafi menembakkan salah satu teman Alex.

Door...

Peluru tembak mengenai kaki temannya Alex hingga tidak bisa berjalan.

Alex memegang erat kedua tangan gadis itu, saat Gafi memberi kode pada Gadis itu dia menendang ke arah kelamin Alex hingga Alex kesakitan dan melepaskan tangan gadis itu. Gadis itu berlari dan bersembunyi di balik tubuh Gafi Setelah Alex dan teman-temannya kalah di tangan Gafi mereka berlari.

“ kamu tidak apa-apa kan “ Tanya Gafi pada gadis itu.

Gadis itu merapikan bajunya yang terkena debu dan darah. “ Lihat pak tentara baju saya jadi kotor dan berdarah “ gumam gadis itu bernama Hilya.

Gafi tersenyum melihat kelakuan gadis itu “ jika baju kamu kotor bisa di bersihkan tadi kalau tadi Aku tidak menyelamatkanmu mungkin sekarang kamu tinggal nama “ ujar Gafi.

Ketika Cinta Memanggil (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now