bab 11 lauhul mahfuku

586 34 4
                                    

Bismillah semoga di mudahkan segala urusan kita Aamiin...

Love dulu buat bab ini📌

Haira mengambil handphone di meja belajar dia menghubungi Gafi melalui pesan.

Kak Gafi

Haira tunggu kedatangan kak Gafi jika kak Gafi benar-benar serius sama Haira

Terima kasih telah memberi kesempatan padaku Haira nanti malam Aku dan umi Abi akan ke rumah mu

Iya...

Malam tiba Haira bersiap siap memakai dress sederhana namun elegan dia menghampiri Nina.

" Ibu Haira deg degan " gumamnya sambil memeluk ibunya.

" lihat ibu nak jangan takut kamu harus yakin ikuti kata hati mu " nasehat Nina pada putrinya.

Haira mengangguk paham beberapa menit kemudian ada mengetuk pintu rumah Haira. Haira dan Nina melihat ke arah pintu kemudian Nina membuka pintunya.

Gafi di damping Abi dan uminya berdiri depan pintu lalu Nina menyapa mereka dan mempersilahkan masuk ke rumahnya. Mereka pun masuk dan duduk di sofa terlihat Gafi memakai baju berwarna coklat bermotif batik.

Dia gugup saat ingin berbicara membuat Abi Gazi yang berbicara pada Nina.

" sebelumnya kami meminta maaf kedatangan kami mungkin mengganggu ibu dan Haira "Ujar Abi Gazi.

" sama sekali tidak terganggu senang jika kalian ke sini dan mohon maaf ini keadaan kami rumah kami tidak mewah "

" Haira bawakan air minum, mau minum apa pak Bu ? " Tanya Nina pada Gazi dan Raisa.

" air putih saja " lirih Raisa.

Haira membawa air putih di nampan dan memberikan pada Gazi dan Raisa.

" kak Gafi mau minum apa ? " Tanya Haira pada Gafi.

" air putih saja dek " gumam Gafi.

Haira menaruh tiga gelas air putih di meja lalu dia duduk di samping Nina.

" Kedatangan saya ke sini untuk meminta izin untuk mengkhitbah Haira putri ibu menjadi calon istri saya " ucap Gafi dengan rasa gugup.

Deg...

Jantung Haira terasa berhenti sejenak mendengar itu dia terasa sedang bermimpi orang yang dia lepaskan orang yang dia ikhlaskan menikah dengan orang lain. Kini dia ada di hadapannya untuk meminangnya begitu tidak percaya namun ini jawaban Allah dari setiap doanya.

" Bagaimana apakah di terima pinangna putra saya " gumam Abi Gazi.

" Saya sebagai ibunya Haira menyerahkan pada Haira karena dia akan menjalaninya " ujar Nina menatap putrinya.

Haira terdiam membuat seisi ruangan merasa tegang begitu pun Gafi hatinya deg degan menunggu jawaban Haira.

" Aku..." ucapan Haira berhenti sejenak dan menghela nafas.

" dengan restu ibu, Haira terima pinangan kak Gafi " ucap Haira.

Semua orang lega mendengar jawaban Haira begitu dengan Gafi hatinya merasa bahagia pinangannya di terima oleh Haira. Gafi tersenyum di hadapan Haira mereka terlihat salah tingkah dari keduanya.

" Haira ibu bahagia kamu telah menerima pinangan nak Gafi " gumam Nina seraya mengelus kepala Haira.

" Haira kami senang bertemu dengan kamu langsung pantas saja putra kami sangat mencintai kamu, kamu wanita yang berbeda dengan wanita di luar sana " Gumam Raisa sambil melirik Gafi.

Ketika Cinta Memanggil (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now