Bab 33. Bandung di kala hujan

178 11 2
                                    

Cinta ini memanggilku namun jarak dan waktu memisahkan  kita dalam sunyi nya malam Aku menitipkan Doa agar cinta ini selamanya ‘

_Gafi Am Ghaaziy_

Pagi telah tiba Angga, Kelvin bersama yang lainnya kembali mencari keberadaan Gafi di hutan yang lebat sinar matahari mulai menyoroti daun-daun di pepohonan. “ komandan di mana “ teriak Kelvin.

Suara-suara menggema memanggil Gafi di tengah hutan namun tidak ada hasil mereka terus berjalan mencari komandan Gafi. Terlihat sinar matahari menyilaukan matanya Dia menutupi cahaya dengan telapak tangannya berusaha menghalangi sorot cahaya matahari ke arah matanya lalu Dia berdiri dari tidurnya berjalan pincang menahan sakit di kakinya yang terluka.

“ Siapa pun tolong saya “ lirih Gafi dengan lemas.

Dia berusaha berteriak meminta tolong kepada orang-orang sekitar sambil berjalan menelusuri jurang “ tolong saya “ teriaknya.

“ mas Gafi “ Haira terbangun dari tidurnya dengan kaget.

Haira mengusap wajahnya dengan penuh kecemasan Dia melirik ke arah jam yang telah menunjukkan pukul 07:05 lalu Dia melihat Sabira dan Syahdan yang sedang tertidur pulas. Dengan penuh rasa cinta Haira mencium kening kedua anaknya dan mengusap mereka, merasakan tangan lembut Syahdan dan Sabira terbangun. “ Bunda “ panggil mereka bersama.

“ sayang sudah bangun anak-anak bunda selamat pagi “ ucap Haira dengan ceria.

Syahdan merangkak duduk bersama Sabira rambut yang berantakan terlihat lucu dan menggemaskan senyum mereka membuat Haira bahagia dan bersyukur telah di karunia anak yang menjadi penyemangat hidupnya.

***

Langkah kaki Kelvin terhenti membuat semua orang berhenti dengan heran “ apakah ada sesuatu ? “ Tanya Angga pada Kelvin.

Kelvin mengambil sesuatu yang Dia hampir menginjaknya sebuah cincin pernikahan tergeletak di tanah Kelvin memegang cincin itu dan menelitinya dan terkejut melihat ada tulisan di balik cincin itu Humaira Gafi.

“ lihat cincin ini ada tulisan Humaira Gafi apa jangan-jangan ini milik Komandan Gafi “ ujar Kelvin pada Angga.

Melihat itu Angga yakin bahwa komandan Gafi ada di sekitar ini. “ cincin itu petunjuk bagi kita lihat cincin ini di temukan dekat jurang kemungkinan komandan terjatuh ke jurang “ ujarnya.

“ Serda Angga ada yang mencurigakan “ seseorang memanggilnya.

Angga menghampiri temannya “ ada bekas jejak sepatu di sini dan lihat pohon itu runtuh seperti ada yang menariknya dan tanda-tanda ini kami makin yakin komandan terjatuh ke jurang “ ujar teman Angga.

Para tentara berpencar mencari ke bawah jurang dan sebagian di atas sana menjaga keadaan setelah beberapa menit kemudian akhirnya mereka menemukan Gafi di bawah jurang dengan keadaan lemah. Gafi di gandeng ke posko bersama Kelvin dan Angga di sana Gafi di obati luka kakinya Dia meringis kesakitan saat lukanya di obati lalu Angga mengikat perban di kakinya.

“ sudah, komandan jangan banyak gerak lukanya sangat infeksi “ Gumam Angga.

“ terima kasih  “ ujar Gafi berterima kasih.

Ketika Cinta Memanggil (SUDAH TERBIT)Kde žijí příběhy. Začni objevovat