Bab 14 hadiah terindah

734 36 14
                                    

Bismillah

Happy reading jangan lupa follow dan vote✅

****

Haira terbaring di kasur dengan memakai baju tidur dan Gafi di hadapannya tubuh roti sobeknya membuat Haira memejamkan matanya.

" mas pelan-pelan " lirih Haira.

" hm, sayang tahan ya cuma sebentar kok sakitnya" gumam Gafi mendekap tubuh Haira.

Haira meringis kesakitan dia merasakan kenikmatan yang luar biasa meski pertama kali membuat dia kesakitan. Di malam pertama mereka bersenggama Gafi merasakan energi yang tidak pernah dia dapatkan sebelumnya. Senyum terpancar dari keduanya setelah selesai Haira ke kamar mandi bersama Gafi melakukan mandi junub. Keduanya basah kuyub di guyur air di pagi hari namun mereka tidak merasakan kedinginan hanya ada kehangatan dalam tubuh mereka.

Setelah selesai dari kamar mandi Gafi memakai baju menutupi roti sobeknya yang siapa saja wanita di luar sana akan tergila gila pada Gafi. Di dapur Haira sibuk menyiapkan makanan.
Hari demi hari mereka lalui bersama dalam suka dan duka dan tepat hari ini Haira dan Gafi mereka merayakan hari Anniversary satu tahun pernikahan mereka. Satu tahun berlalu mereka jalani hidup bersama dalam bahtera rumah tangga. Mereka merayakan Anniversary di lestoran Gafi membawa buket bunga mawar kesukaan Haira di sana Haira tampak bahagia mereka meniup lilin bersama dan memotong kue dan saling menyuapi.

Melihat ada coklat yang menempel Gafi mengusap bibir Haira dengan tangan yang lembut.

" Anna ukhibu kafillah... Menjadi bagian dari hidupmu sebuah anugerah yang Allah berikan padaku semoga kita di beri kebahagiaan dan rasa syukur yang begitu banyak ke depannya dan semoga kita selalu bersama dalam suka dan duka dalam menyeberangi laut " lirih Gafi sambil mencium tangan Haira.

" Aamiin... Semoga doa kita di kabulkan Allah dan semoga rumah tangga kita di lindungi Allah " gumam Haira terharu dengan ucapan Gafi.

Mereka pun kembali makan malam sampai larut malam sampai di rumah.

***

Pagi hari menyapa mereka, Haira tertidur pulas di kasur, Gafi dengan lembut mengelus kepala Haira membangunkan nya " Sayang bangun sudah pagi " gumam Gafi.

" mas perut Haira sakit kayaknya Haira haid " ringis Haira dia terbangun beranjak turun dari kasur.

" nanti mas habis pulang dari barak mas belikan obat pereda nyeri " ujar Gafi dia berpamitan pergi memakai baju tentara lengkap.

Di teras Gafi memakai sepatu dan saat itu Haira menghampirinya membawa secangkir teh untuknya. Sebelum dia pergi Gafi meminum teh buatan istrinya.

Siang ini Haira pergi main ke rumah mertuanya dia menemui Raisa di pesantren.

Saat Haira hendak masuk ruang keluarga Haira mendengar percakapan Raisa dengan kerabatnya.

Terlihat anak kecil berumur satu tahun di pangkuan Raisa.

" MasyaAllah lucu sekali " gumam Raisa memangku tubuh mungil anak kecil itu.

" Bu Raisa kapan punya cucu ? " Tanya Gea kerabat Raisa.

Raisa terdiam " doakan saja semoga saya cepat di berikan cucu " lirih Raisa.

Ketika Cinta Memanggil (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now