45. kepergian Samudra

83 7 3
                                    

Sebelum membaca, alangkah baiknya memencet tombol vote terlebih dahulu.

Langit yang semula gelap kini mulai memperlihatkan cahayanya yang indah. Pagi ini terasa sangat sejuk sebab hujan baru saja berhenti mengguyur kota itu. Namun, siapa sangka disaat banyak orang yang mungkin memilih untuk tetap berbaring akibat cuaca yang dingin, berbeda dengan gadis satu ini. Bella tampak bangun lebih awal hari ini.

Gadis itu tampak mengecek ponselnya sesaat kemudian ia meletakkannya kembali. Bella tampak menghela napas sebelum pada akhirnya ia bangkit dari tempat tidurnya dan segera mempersiapkan dirinya untuk pergi ke sekolah.

Sedangkan dilain tempat, tampak Galang, Satria, dan juga Alaskar sudah berkumpul di basecamp sepagi ini dengan pakaian sekolah yang terbalut Hoodie. Berkumpulnya mereka disana untuk mengatur semua yang akan mereka hadapi nantinya. Bagaimana merayu, membujuk, menenangkan perasaan Bella nantinya adalah hal yang sudah mereka pasrahkan saja.

"Kita gak perlu lagi sembunyi-in keadaan Samudra sekarang, Bella juga perlu tau," ucap Galang.

"Gua rasa juga gitu. Pokoknya gua pasrah dah sekarang,"  ujar Satria.

"Gua harap kita bisa kendalikan semua sampai Samudra kembali," ucap Alaskar.

Mereka saling memberikan dukungan satu sama lain untuk tetap bersama sampai nantinya pemimpin Nevarez akan kembali. Mereka bertekad akan melakukan segala cara demi melindungi Bella karena itu adalah janjinya untuk Samudra.

Sudah saatnya mereka pergi menuju sekolah karena jam sudah menunjukkan pukul tujuh kurang sepuluh menit. Satria dan Alaskar berangkat terlebih dahulu menuju sekolah sedangkan Galang pergi untuk menjemput Bella dengan mobilnya. Ngomong-ngomong, Galang sengaja memakai mobil sebab Samudra melarangnya mengendarai motor jika sedang mengantar jemput Bella.

Beberapa saat kemudian mobil yang dikendarai oleh Galang sampai didepan gerbang kediaman Bella. Ia membunyikan klakson mobilnya hingga seorang Satpam keluar.

"Mau cari siapa, Den?" tanya Satpam itu.

"Bella, pak,"

Disaat sedang dicari, Bella muncul dengan sebuah senyuman manis menghiasi bibirnya. Akan tetapi senyuman itu tidak bertahan lama, raut wajah gadis itu yang semula berseri seketika berubah menjadi masam. Ada raut kekecewaan diwajahnya.

"Eh, Non, ini temannya udah nungguin," ucap Satpam tersebut.

Kemudian Bella pun melangkahkan kakinya mendekati mobil itu dengan kening berkerut bingung akan keberadaan laki-laki itu disini.

"Kak Galang?"

"Masuk, Bel,"

"Kak Arkhan?"

"Nanti gua jelasin."

Bella sempat terdiam namun ia memilih untuk masuk saja ke dalam mobil itu, ia juga penasaran mengapa Galang yang menjemputnya pagi ini.

Disaat Bella sudah masuk ke dalam mobil, kendaraan beroda empat itupun perlahan meninggalkan tempat itu. Didalam perjalan gadis itu banyak sekali melayangkan pertanyaan pada Galang yang membuat laki-laki itu sampai bingung harus menjawab yang mana terlebih dahulu dari pertanyaan yang beruntun itu.

Samuella's UniverseWhere stories live. Discover now