02. cemburu

1.1K 65 0
                                    

Sebelum baca, alangkah baiknya untuk memencet tombol vote terlebih dahulu.

|Happy Reading|

Saat ini Bella sedang bersama dengan Samudra di sebuah perpustakaan. Sedari tadi Gadis itu tampak bermain game di ponsel milik laki-laki itu, ia banyak mendownload berbagai permainan di sana.

Sedari satu jam yang lalu, bel pulang sudah berbunyi. Hanya saja Gadis itu memilih untuk menemani Samudra yang sedang belajar untuk olimpiade Fisika yang akan di adakan bulan depan.

Samudra memanglah sempat untuk menyuruh Gadis itu untuk pergi pulang terlebih dahulu karena ia tidak bisa mengantarkannya. Bella tetaplah Bella, si keras kepala, ia sama sekali tidak mengindahkan perkataan laki-laki itu dan memilih untuk menunggunya.

Sesekali Gadis itu terlihat menguap saat ia merasa mulai bosan dengan game-nya.

Terlihat Samudra yang sangat fokus pada selembaran kertas yang berisi akan angka-angka yang sungguh membuatnya harus berfikir keras supaya dapat memecahka jawaban yang benar.

Jam terus berlalu, kini Bella merasa risau karena sudah terlalu lambat untuk kembali. Ia memandang Samudra yang tampak masih berada di dunianya, yaitu dunia Fisika.

Merasa di perhatikan, Samudra pun mengangkat wajahnya dan melihat Bella yang tampak seperti sedang risau. Ia meletakkan pulpennya hendak menanyakan apa yang sedang dia pikirkan saat ini.

"Kenapa?" tanya Samudra pelan.

Bella tampak menelan salivanya lalu menatap selembaran pekerjaan Samudra.

"Arkhan masih lama?" tanya Gadis itu dengan sedikit rasa gugup di hatinya.

Samudra tetap memperhatikan wajah Gadis yang berada di depannya itu hingga pada akhirnya ia menatap jam yang terpampang di dinding perpustakaan yang sudah menunjukkan pukul empat sore.

"Kamu mau pulang?" tanya laki-laki itu hingga pada akhirnya Bella terlihat mengangguk kecil.

Laki-laki itu tampak mengambil sesuatu dari saku belakang celananya. Terlihatlah dompet berwarna hitam miliknya. Samudra mengambil uang berwarna biru dari dalam dompetnya lalu menyodorkannya pada Bella.

"Kamu balik naik taksi aja, tugasku belum juga selesai," ucap Samudra.

Bella menatap uang pemberian laki-laki itu hingga akhirnya ia kembali menatap wajah Samudra.

"Kamu pegang aja duitnya," ucap Bella menolak uang pemberian laki-laki itu.

"Emang kamu punya uang?" tanya Samudra yang membuat Bella terdiam.

Samudra tampak menghembuskan napas gusar lalu meraih telapak tangan Bella lalu meletakkan pemberiannya di sana.

Gadis itu menundukkan wajahnya melihat uang pemberian laki-laki itu yang sudah berada di tangannya hingga beberapa saat kemudian ia kembali mengangkat wajahnya memandang wajah Samudra yang kembali terfokus pada kegiatannya yang awal.

"Kalau aku sudah ada uang, nanti langsung aku balikin," ujar Bella yang membuat Samudra menganggukkan kepalanya tanpa menatap sang lawan bicara.

Walaupun Samudra terlihat menganggukkan kepalanya, akan tetapi setiap saat Gadis itu hendak membayar pemberian laki-laki itu, Samudra langsung menolaknya dengan mentah-mentah.

Bella terlihat menampilkan senyuman manis di bibirnya, "aku balik dulu, Arkhana." pamit Gadis itu dengan riang.

Samudra mengangkat wajahnya dan melihat Gadis yang berada di depannya itu mulai melangkahkan kakinya hendak pergi dari sana. Ia melihat ponselnya yang tergeletak di atas meja lalu mengambilnya. Akan tetapi saat ia ingin menyalakan ponselnya itu tidak kunjung menyala. Ia bisa menebak bahwasanya baterai ponselnya sudah habis saat ini di karenakan Bella yang terus memainkannya.

Samuella's UniverseWhere stories live. Discover now