30. maaf

192 24 0
                                    

Sebelum membaca, alangkah baiknya untuk memencet tombol vote terlebih dahulu.

|Happy Reading|

Setelah seharian penuh berlibur, saat ini adalah waktunya untuk kembali bersekolah seperti biasanya. Hari awal disetiap minggu ini selalu diawali dengan upacara bendera sebelum jam pembelajaran akan dimulai.

Upacara bendera telah dimulai beberapa menit yang lalu hingga saat ini sudah tiba dipegujung tata tertib. Diakhiri dengan aba-aba pembubaran dari protokol, akhirnya semua siswa/i pun mulai pergi meninggalkan lapangan upacara.

Terlihat seorang gadis yang dikenal dengan panggilan Bella tengah berjalan menuju kelasnya dengan sosok Rara yang selalu berada disampingnya. Jika diperhatikan, ada yang berbeda dengan Bella hari ini. Yang biasanya gadis itu adalah sosok yang selalu memamerkan senyuman manis, saat ini, itu semua seakan-akan tidak berlaku lagi.

Selama upacara berlangsung, gadis itu terus saja terdiam. Walaupun memang seharusnya seperti itu, akan tetapi ini bukanlah kebiasaannya. Meskipun upacara tengah berlangsung, Bella terbiasa untuk melakukan hal-hal yang menggangu orang lain namun kali ini tidak lagi.

Rara sedari tadi menyadari itu semua, ia berinisiatif untuk menghibur Bella dengan berbagai cara. Akan tetapi ia merasa semuanya tidak ada gunanya.

Sesampainya didalam kelas, Bella langsung berjalan menuju tempat duduknya dan diikuti dengan Rara yang mengikutinya dari belakang.

"Lo kenapa diam terus sih, Bel?" tanya Rara yang mulai geram, "lo ada masalah apa?" lanjutnya.

Bella menolehkan kepalanya ke samping, tepatnya ke arah Rara yang berada disampingnya. Gadis itu menarik ujung bibirnya, ia tersenyum kecil seraya menggelengkan kepalanya.

"Kalau lo ada masalah, sini cerita sama gua," Rara berujar.

Rara tidak tega melihat sahabatnya seperti ini. Melihat kesedihan Bella sama saja melihat kesedihannya sendiri namun tidak bisa berbuat apa-apa.

"Ra ..." panggil Bella dengan pelan. Nada bicara gadis itu terdengar sangat lemah dan itu membuat kekhawatiran Rara semakin bertambah. 

"Kenapa?" jawab Rara dengan cepat.

"Minta dia pergi,"

Kening Rara mengerut, "dia siapa?" tanyanya tidak mengerti.

"Pikiran buruk Bella," jawab gadis itu seraya tertawa pelan.

Rara yang mendengar ucapan dari gadis itupun terdiam sesaat. Dari raut wajah Bella bisa tergambarkan bahwa dirinya tidak baik-baik saja saat ini.

"Lo sebenarnya kenapa, Bel? Cerita ke gua sekarang juga." tanya Rara yang betul-betul khawatir dengan keadaan Bella saat ini.

Bella terlihat terdiam lama dengan wajahnya yang tertunduk ke bawah. Lalu beberapa saat kemudian kepala gadis itu terangkat dan kembali menatap orang yang berada disampingnya itu.

"Mau bantuin Bella, gak?"

"Bantu apaan?"

"Bantu naikin level game favorit Bella," ucapan gadis itu seraya memohon. Saat mengetahui apa yang membuat gadis itu seperti ini sontak membuat Rara merasa kesal tak karuan. Rasanya ia ingin mencekik leher Bella saat ini juga.

"Lo—" tahan Rara dengan kekesalannya yang menjadi-jadi.

"Hahahaha," terdengar suara tawa dari Bella. Gadis itu tertawa dengan kencang seraya memegang perutnya, "muka Rara serius banget sampai hampir mirip kayak muka kodok." ucap gadis itu yang semakin membuat Rara kesal.

Samuella's UniverseWhere stories live. Discover now