06. kedok Rara

423 31 0
                                    

Sebelum baca, alangkah baiknya untuk memencet tombol vote terlebih dahulu.

|Happy Reading|

Sore ini, sebelum Samudra mengantarkan Bella kembali ke rumah, Gadis terus saja merengek untuk mampir ke sebuah penjual es krim yang berada di pinggir jalan. Laki-laki itu tentu saja tidak langsung mengiyakan permintaan Gadis itu, ia sama sekali tidak mengeluarkan suaranya bahkan untuk menyebut nama Gadis itu pun tidak ada.

Di sebuah motor besar milik Samudra, Bella selalu saja bergerak berharap laki-laki itu segera menghentikan laju motornya. Namun, semua usahanya tentunya sia-sia. Dengan laju motornya yang di stabilkan, Samudra mengambil tangan Bella lalu mengalungkannya di pinggangnya.

Samudra melirik Bella dari kaca spion yang tampak murung. Seketika laki-laki itu pun tersenyum kecil saat melihat Gadisnya yang tampak lucu sekali, akan tetapi semua tidak mengetahui karena senyuman itu terhalang sebuah helm yang menutupinya.

Setelah beberapa menit akhirnya motor yang di kendarai Samudra berhenti di depan gerbang kediaman Bella. Gadis itu segera turun dari atas motor dan langsung melangkahkan kakinya hendak segera masuk.

Semua pergerakan Gadis itu selalu tak lepas dari mata Samudra. Ia bisa menebak bahwasanya Bella sedang kesal untuknya saat ini. Dari balik helm full face itu Samudra menghembuskan napas gusar lalu kembali menjalankan motornya untuk pergi dari sana.

Dari balik gerbang itu seorang Gadis dengan pakaian SMA tampak mendengus kesal dengan apa yang barusan terjadi. Dia adalah Bella. Tidakkah di sadari Samudra bahwasanya ia ingin dibujuk?

"Lihat aja, Bella bakalan diamin selamanya!" sebal Gadis itu sekaligus tangan mungilnya yang terkepal kuat. Ia membalikkan tubuhnya lalu melangkahkan kakinya hendak masuk ke dalam rumah. Akan tetapi sebelum itu, ponselnya tampak berdeting menandakan adanya sebuah pesan masuk. Gadis itu sempat mengabaikannya, namun Bella si tukang penasaran sungguh tidak kuat, ia pun langsung mengambil ponselnya lalu memeriksa siapa yang memberinya pesan.

Arkhan♡

|Nanti jangan deket-deket sama dia

Melihat pesan itu membuat Bella langsung menyunggingkan senyuman jahil. Ia berpura-pura mengabaikan pesan yang di kirimkan oleh Samudra untuknya.

**

Usai mengantarkan Bella sampai ke rumah dengan selamat, Samudra langsung bergegas pergi menuju sebuah rumah yang terkesan sepi karena di lingkungan itu hanya ada satu atau dua rumah saja. Sebelumnya laki-laki itu sudah mengirimkan pesan kepada para anggotanya untuk berkumpul di tempat biasa, yaitu Basecamp Nevarez.

Saat mengetahui kedatangan Markus yang tiba-tiba membuat Samudra merasa harus bergerak saat ini. Ia takut jika tikus kecil itu akan kembali mengusik Nevarez dan orang di sekitarnya dengan tanpa adanya aba-aba.

Markus, seorang pemimpin dari sebuah Geng Motor yang sudah lama berdiri. Kharisma, itulah namanya. Kharisma merupakan musuh bebuyutan untuk Nevarez. Tidak sedikit juga yang gugur di antara mereka akibat tawuran yang telah terjadi.

Beberapa saat kemudian akhirnya motor yang di jalankan oleh Samudra berhenti di Basecamp. Laki-laki itu melangkahkan kakinya setelah selesai melepaskan helm miliknya. Matanya menangkap beberapa orang yang sudah berkumpul di tempat mereka biasa mendiskusikan sebuah rencana yang akan mereka susun. Anggota Nevarez bukan hanya ada laki-laki saja, Geng itu juga memiliki anggota perempuan. Hanya saja, jarang terlihat, karena mereka akan di butuhkan di saat yang perlu saja. Untuk anggota perempuan sangat di larang untuk mengikuti tauran.

Samudra mendaratkan bokongnya di sofa single. Di depannya sudah terdapat sekitar lima belas orang yang sekitar sepuluh menit sudah berada di sana. Mereka datang lebih cepat saat mendapatkan perintah dari sang ketua.

"Ada apa, Sam?" tanya Alaskar.

"Tujuan gua buat kumpulin kalian di sini buat ngasih tau ke kalian semua kalau Markus sudah kembali," ucap Samudra dengan tegas.

"Lah? Bukannya dia penjara?" heran Galang saat mendengar ucapan Samudra barusan.

Yah, Markus memanglah mantan tawanan penjara. Ia di tangkap karena kedapatan melakukan tawuran hingga pada akhirnya terdapat lawan mereka yang meninggal dunia waktu itu. Lantas orang tua yang tidak terima pun langsung menuntutnya hingga membawa masalah itu ke pengadilan, hingga pada akhirnya Markus pun di kenakan hukuman penjara. Akan tetapi, di karenakan harta kedua orangtuanya yang melimpah membuatnya dengan mudah keluar dari sana. Sungguh, caranya sungguh menjijikkan.

"Dia sudah keluar dari penjara," jawab Samudra.

"Bisa gua tebak, sih. Pasti dia nyogok," ucap Satria dengan kesal.

"Gua gak peduli dia nyogok atau apa, yang terpenting sekarang buat gua adalah Nevarez," ucap Samudra penuh penekanan.

"Gua sudah kirim mata-mata buat awasi pergerakan Kharisma untuk beberapa hari kedepannya. Untuk sekarang, kita harus tetap waspada. Gua yakin, Markus gak bakalan tunggal diam," ucap Samudra menjelaskan kepada para anggotanya.

"Untuk anggota Nevarez yang ada di kota kecil gua saranin buat di pindah tempatkan ke sini aja. Sekarang tempat kita udah gak aman, Sam. Belum lagi pacar lo," usul salah satu anggota.

Samudra tampak menimang-nimang usulan dari anggotanya itu.

"Gua rasa kita gak perlu pindahin mereka ke sini. Jumlah kita gua rasa sudah cukup buat jaga-jaga. Di sana juga banyak yang butuhin mereka," ujar Samudra memberitahu.

"Ra," panggil Samudra para sosok perempuan yang duduk di sofa dengan beberapa anak Nevarez yang lainnya, "gua minta lo tetap awasi Baby. Gua gak mau dia dibawa-bawa ke dalam masalah ini." lanjutnya.

Sosok perempuan yang di panggil 'Ra' itu terlihat menganggukkan kepalanya tegas, "lo tenang aja, gua bakalan jagain dia." Jawabnya dengan tak kala tegas.

"Jangan lupa jagain diri lo juga," ucap seseorang pada perempuan itu, dia adalah Galang. Ucapan laki-laki itu sontak membuat semua anggota Nevarez yang berada di sana tertawa sekaligus menyorakinya.

"Ngasih perhatian mulu, jadian kaga," sembur Satria.

"Keren lo gitu?" ketus Galang sambil menatap kesal Satria, "gua bilang gitu karna dia bagian dari Nevarez, goblok!" semburnya.

"Serius, nih? Gak ada maksud tersembunyi?" ucap Satria lagi.

"Lol!"

"Gua sih tim nunggu jadian aja," ucap Alaskar santai.

Sementara itu, perempuan yang sedari tadi mendengarkan semua ocehan anak Nevarez berdecak kesal. Ia mengambil kunci motornya sekaligus helm dan jaket kebanggaan Nevarez lalu melangkahkan kakinya hendak pergi dari sana. Semuanya yang menyaksikan itu hanya bisa meringis, mereka dapat menebak bahwasanya perempuan itu merasa terusik.

"Hayo!" kata seseorang mencoba memanas-manasi suasana.

"Gua gak ikutan," ujar Satria.

"Lo yang duluan, woi!" sembur Alaskar.

Sedangkan perempuan tadi terlihat sedang menaiki motornya. Seseorang yang di panggil 'Ra' itu adalah Rara yang kalian kenal. Secara tidak di ketahui oleh Bella, Rara adalah bagian dari Nevarez yang diutus untuk melindunginya dari banyaknya ancaman.

Sosok pelindung untuk Bella yang berkedok sebagai sosok sahabat. Sosok itu adalah Rara.

Don't forget to vote and comment.

Samuella's UniverseWhere stories live. Discover now