08. niat licik

368 27 0
                                    

Sebelum baca, alangkah baiknya untuk memencet tombol vote terlebih dahulu.

|Happy Reading|

Gadis berpakaian baju olahraga sedang berjalan menelusuri koridor sekolah dengan sesekali mengelap keringat yang membasahi keningnya. Hari ini rasanya sangat panas ditambah dengan rasa lelahnya akibat kegiatan olahraga yang baru saja selesai sepuluh menit yang lalu.

Saat ini Bella mendudukkan bokongnya di atas bangku panjang tepatnya dibawah pohon yang lumayan besar membuat Gadis itu merasa nyaman dan ditambah dengan angin yang bersepoi-sepoi membuat tubuhnya yang awalnya terasa gerah dan panas kini menjadi sejuk di karenakan terpaan angin yang mengenai kulit putihnya. Ia meneguk air mineral hingga tersisa setengah yang semula sudah ia beli dari kantin. Rasanya ia sangat haus sehabis olahraga tadi.

Hari ini terlihat berbeda dari biasanya untuk Bella. Rasanya sangat sepi tanpa kehadiran sosok yang biasa selalu menemaninya jika sedang beristirahat seperti ini. Terhitung dari hari ini Samudra akan sibuk membahas serta mempelajari materi-materi yang akan ditandingkan pada olimpiade yang dilaksanakan seminggu lagi.

Sebenarnya Bella ingin sekali menghampiri Samudra yang sedang sibuk belajar di perpustakaan bersama dengan satu partnernya. Akan tetapi, ia tidak ingin egois kali ini. Ia akan mencoba rasa rindunya untuk sementara waktu hingga olimpiade itu selesai.

Gadis bertubuh mungil dengan rambutnya yang diikat seperti ekor kuda itu menutup matanya merasakan terpaan angin yang berhembus ke wajahnya. pikirannya yang awalnya terpenuhi dengan nama Samudra perlahan menghilang dan mulai terasa damai. Wajah Gadis itu terlihat sangat cantik dengan pipi yang lumayan tembem dengan alis yang lentik membuat pesonanya terasa memukau ditambah dengan bibir merah beserta hidung yang tidak mancung bahkan pesek membuat ciptaan Tuhan yang satu ini terlihat sempurna.

Disaat sedang asik-asiknya menikmati suasana, Gadis itu merasakan seperti adanya seseorang yang duduk di sampingnya. Ia pun membuka matanya dan menoleh ke samping. Terlihat sosok laki-laki yang baru saja ia temui beberapa hari yang lalu sedang duduk di sampingnya tanpa permisi terlebih dahulu. Akan tetapi, untuk apa juga harus permisi, karena itu adalah tempat umum. Semua berhak untuk duduk di sana.

Markus, dialah orangnya. Penampilannya yang berantakan dengan rambut berantakan serta bajunya yang dikeluarkan dan tak lupa dua kancing teratas yang dibiarkan terlepas begitu saja hingga menampakkan dada bidangnya.

Bella mendengus sebal karena masih mengingat cara laki-laki itu menilai Samudra tepat dihadapannya. Masih sangat jelas bagaimana cara Markus yang mengatai Samudra dengan buruk membuat mood Bella menjadi hancur dalam sekejap. Ia mengangkat bokongnya hendak pergi dari sana meninggalkan sosok yang menyebalkan untuknya. Akan tetapi, belum juga melangkahkan kakinya untuk pergi dari sana, tangannya tiba-tiba ditarik hingga membuat Gadis itu kembali terduduk. Ia mengalihkan pandangannya ke samping, tepatnya ke arah Markus yang terlihat memandangnya dengan senyuman devil di bibirnya.

Gadis itu mengerutkan keningnya dengan bibirnya yang ikut juga mengerut. Ia menghempaskan tangan Markus yang terlihat belum melepaskan genggamannya di tangannya hingga pada akhirnya tangan laki-laki itu tersingkirkan.

"Jangan macam-macam sama Bella!" tegas Gadis itu.

Bukannya membuat takut ataupun gentar, akan tetapi melihat wajah Gadis yang berada disampingnya itu membuatnya terasa ingin tertawa keras dikarenakan merasa gemas dengan cara Bella yang menatapnya. Sangat lucu untuknya dikarenakan ini baru kali pertamanya ia bertemu dengan Gadis dengan sikap lucu seperti Bella. Ia sama sekali tidak pernah berurusan dengan hidup yang penuh warna, Markus sudah terbiasa hidup didalam dunia yang penuh kegelapan hingga tidak mengenal yang namanya kelemahlembutan.

Samuella's UniverseWhere stories live. Discover now