CHAPTER 38 - END

1.3K 124 11
                                    

“Yibo, tidak seharusnya kita meninggalkan acara seperti ini ....” Zhan yang masih
berada dalam gendongan lengan Yibo, menatap vampir Alpha yang tersenyum itu.

“Kau sedang mengandung, mereka akan mengerti jika kita melakukan ini.” Yibo mengecup kening Zhan dan tetap melangkah ke kamarnya yang telah disulap menjadi
kamar pengantin. Langkahnya ringan dan hati-hati, ia sungguh tidak mau menyakiti dua makhluk paling berharga dalam gendongannya kini.
Zhan hanya menundukkan wajah dengan tersipu. Sungguh, ia bukan lagi lelaki polos setelah sebelumnya Yibo melakukan ini dan itu padanya saat dirinya masih menjadi
manusia. Jadi sedikitnya ia tahu, alasan apa yang sebenarnya membuat sang jenderal melarikannya di hari pernikahan mereka.
Karena bahkan sejak pertama melihat Zhan berjalan ke altar doa dengan pakaian pengantin, jenderal itu sudah terlihat begitu menahan hasratnya.

Keduanya masuk ke sebuah kamar besar yang sebagian ornamennya telah disulap berwarna merah. Meski merupakan bangsa vampir, tapi tradisi nenek moyang yang
dianut raja Wang Talu memang masih kental.

Rencananya mereka akan tinggal sebulan berada di kerajaan Wang sebelum Yibo
pindah dan dilantik menjadi raja baru Kerajaan Xiao karena statusnya sebagai Alpha dan
suami sah dari Pengeran Sean Xiao Zhan.
Yibo membaringkan Zhan perlahan ke atas ranjang, maniknya yang berkilau di bawah temaran sinar bulan malam ini terlihat sangat indah di mata Zhan. Lelaki itu mengusap wajah Yibo dengan sayang. Ia begitu bahagia karena cintanya yang dulu hanya bisa ia tahan kini terbalas penuh.

Zhan tidak menyesali bahwa dirinya pernah dikutuk, karena ternyata dari sanalah
Yibo bertemu dengan dirinya dalam sosok manusia hingga pada akhirnya mereka jatuh cinta.

“Aku selalu menyukai matamu. Itu sangat indah, seolah kau menyimpan ribuan berlian di dalam sana.”Zhan mengusap kelopak mata Yibo hingga membuat lelaki itu tersenyum.

“Kau yang lebih indah, Bunny ... dan aku sungguh tidak tahu kenapa aku baru
menyadarinya saat ini. Terima kasih telah kembali kepadaku. Aku sungguh menghargai ini. Bangsa kita memang tidak akan hidup selamanya, tetapi aku berjanji, selama aku
masih bisa bernapas, hanya kau satu-satunya yang akan bertahta dalam hatiku ....”
Zhan tersenyum dan memejamkan mata saat Yibo mendekat dan menciumnya,
mengulum dengan lembut bibir bawahnya yang hanya mendesah pasrah saat Yibo
menanggalkan pakaian pengantinnya.
Lidah Yibo mulai menyapu perlahan bibirnya, seolah memberi isyarat agar Zhan membuka mulut lebih lebar dan membiarkan lidahnyanya masuk ke dalam sana.

Menginvasai rongga mulutnya yang hangat dan manis setelah seteguk kecil minuman ia habiskan saat upacara pernikahan.

Zhan patuh membuka mulutnya, kecipak basah dua lidah yang saling membelit membuat tubuhnya segera terasa panas. Bagaimanapun, sebelum kembali ke tubuhnya,
keduanya hampir setiap hari melakukan hubungan di mana dalam sehari, Yibo bahkan
bisa meminta lebih dari lima kali.
Jadi, ketika kembali ke tubuhnya sendiri dan tidak pernah lagi melakukan itu, kini
Zhan merasa sangat terangsang bahkan oleh sentuhan kecil yang dilakukan Yibo. Lelaki ini seolah sangat tahu di mana titik terlemah Zhan karena setiap kecupan, hisapan dan
gigitan yang dibuat mulutnya membuat Zhan semakin tak berdaya.

“Akh!” Zhan terkejut saat rongga hangat itu menyentuh miliknya di bawah sana.  Zhan terdiam melihat Yibo yang kini menghisap miliknya di basah sana.

“Yibo, apa yang kau lakukan? Akh!” Zhan memejamkan mata erat dan meremas seprai pernikahan berwarna merah yang masih memilik beberapa kelopak mawar di sana saat satu jari Yibo memasuki analnya.

Yibo tersenyum menatap Zhan yang tidak lagi bisa berkata-kata. Omega vampir itu hanya terus mendesah saat Yibo mengulum batang kecilnya sembari melonggarkan
lubang anal Zhan di bawah sana.
Cukup lama permainan ini Yibo lakukan. Lelaki itu bahkan tidak segan menelan cairan kepuasan Zhan dan kembali melanjutkan kegiatannya tanpa rasa jijik.

The Golden Light [Yizhan] tamatМесто, где живут истории. Откройте их для себя