CHAPTER 9 ~ Vampir yang marah 1

1.6K 264 31
                                    

=== Golden Light ===


H

ari ini Zhan memutuskan libur dari membuka toko bunganya setelah hampir dua bulan sebelumnya ia begitu sibuk karena menerima puluhan pesanan untuk moment Valentine dan White Day.

Musim semi sebentar lagi akan datang, meski di beberapa tempat, salju masih setia memenuhi jalanan dengan putihnya yang dingin.

Xiao Zhan hari ini bangun lebih awal. Seperti biasa, pemandangan yang selalu menyapanya di pagi hari adalah wajah pemuda vampir yang mengaku berumur ratusan tahun tapi memiliki wajah serupa bocah belasan tahun.

Zhan terdiam menatap wajah pemuda tampan itu, entah kapan ia telah terbiasa dengan pemandangan ini. Dengan tubuh yang sering kali tak sengaja bersentuhan saat ia membalik badan, dengan kesombongan yang selalu saja keluar dari bibir pemuda vampir yang mengaku seorang pangeran ini, dengan kelakuannya yang sok memerintah, dan bagaimana ia dengan polos menerima saat Zhan membodohinya untuk mengantar pesanan.

Entah sejak kapan Xiao Zhan telah terbiasa dengan Yibo yang selalu tertidur dan berada di sisinya.

"Ngh ...."

Zhan terkejut saat Yibo bergumam, lelaki itu dengan cepat menyibak selimut dan berdiri, berpura-pura tengah menatap jendela saat Yibo menggeliat dan mengusap matanya.

"Kau sedang apa?"

"Oh, tidak, aku sedang menatap pemandangan."

"Oh ...." Yibo menguap dan turun dengan selimut yang ia balut di sekitar tubuhnya, udara dingin membuatnya malas melakukan apa pun saat ini.

"Kau tidak bekerja?" Yibo mendekati Zhan yang perlahan menoleh dan menggeleng.

"Bunga segar di toko sudah habis, dan pengiriman terlambat karena salju. Jadi, aku mengambil libur untuk beristirahat."

Yibo mengangguk, "Kau memang harus beristirahat, kau seperti maniak kerja jika berada di toko." Yibo kembali menguap dan beranjak untuk duduk di meja makan.

Zhan tersenyum, ada hangat yang mengalir ke hatinya saat Yibo mengatakan itu dengan tulus.

"Hey, kenapa kau masih berdiri di sana? Buatkan aku teh dan sarapan. Bukankah kau libur? Masaklah lebih banyak, aku sering merasa kelaparan karena tidak ada apa pun di lemari es-mu itu."

Senyum menghilang dari wajah Xiao Zhan. Seharusnya ia tahu, pangeran Vampir itu hanya mengatakannya tanpa arti, karena kenyataannya nanti, ia tidak akan membiarkannya beristirahat dengan tenang.
Menghela nafas kesal, Zhan lalu beranjak ke dapur dan memakai apronnya. Lelaki itu memasak air untuk membuat teh dan membuka lemari es untuk melihat persediaan sayur yang ia miliki. "Aku tidak punya banyak bahan makanan, kita sarapan dengan nasi goreng saja, ya." Zhan kembali beranjak untuk menuang teh dan membawanya ke meja dimana Yibo duduk menunggu.

"Nasi goreng? Apa itu? bukankah kau membuat beras menjadi nasi dengan merebusnya? Apa bisa matang jika digoreng?"

Zhan sontak terkekeh dan duduk untuk menyesap tehnya sendiri. "Itu adalah nasi matang yang diolah lagi."

Yibo diam sejenak, berpikir. "Itu akan sangat lama, kau bahkan belum memasak nasi."

"Tidak akan lama, nasi kemarin kan masih ada."

Yibo diam menatap Zhan yang menunjuk benda yang setiap hari dengan ajaib dapat memasak nasi hingga matang sendiri itu. "Kau mau memberiku nasi bekas kemarin?!" tanya Pangeran itu tak percaya, bahkan di kerajaannya, nasi yang merupakan camilan, dan bukan makanan pokok saja akan disajikan hangat dan baru setiap kali ia meminta.

The Golden Light [Yizhan] tamatWhere stories live. Discover now