Chapter 29 ~ Keputusan yang akhirnya dibuat

933 116 11
                                    

Yibo kembali dari memesan makanan kesukaan Zhan di kota sebelah setelah
hampir satu jam lamanya. Sebenarnya ia bisa lebih cepat jika saja beberapa pemeriksaan yang dilakukan manusia bumi tidak menghambatnya untuk bergerak. Seperti yang
dikatakan sang kakak, saat ini pasukan khusus yang dikerahkan untuk memeriksa setiap vampir yang ada di bumi tengah bersiaga penuh karena teror di perbatasan antara dunia
manusia dan dunia para makhluk immortal.

Yibo mendarat di jendela balkon dan segera masuk dengan cepat. Pemuda vampir itu tersenyum saat melihat Zhan baru saja keluar dari kamar mandi dan tersenyum manis
menyambutnya. “Kau membawanya?”
Yibo mengangguk dan mendekat untuk mendapatkan sebuah kecupan pada pipi lembut dan wangi di sana yang membuatnya menginginkan lebih.
“Mandilah, kau bau dan aku akan memakan ini dulu.” Zhan merebut kantong belanjaan Yibo yang masih hangat. Lelaki itu menaruhnya di meja lalu mengambil garpu dan duduk di meja. “Kenapa kau masih diam di sana? Cepat mandi,” seru Zhan saat Yibo
yang sejenak tadi merasakan perbedaan tersenyum mengangguk dan masuk ke kamar mandi.

Zhan diam menatap makanannya, hati dan pikirannya dipenuhi banyak hal yang sebenarnya ingin ia ungkapkan, tapi tidak bisa.

Hanya sekitar lima menit Yibo mandi dan keluar dengan kepala yang telah basah dan hanya memakai celana panjangnya. Pemuda itu terkejut saat Zhan telah berada di depannya dan tersenyum dengan sebuah kemeja tidur.

“Aku akan membantumu memakainya.”Zhan maju dan mengambil handuk di kepala Yibolalu ditaruhnya di pundaknya sendiri. Lelaki itu segera memakaikan Yibo
piama di tangannya dengan perlahan.

“Ada apa denganmu? Kenapa kau bersikap sangat manis?” Yibo memeluk
pinggang Zhan hingga lelaki itu kesulitan mengancing kemeja yang baru saja dikenakannya pada Yibo.

“Kenapa? Aku tidak boleh bersikap begini? Kau sendiri yang bilang kalau kau milikku, 'kan? Bahwa kau adalah Bunny-ku yang manis.” Zhan tersenyum dan mencubit ringan pipi Yibo yang tersenyum bahagia di depannya.

“Ng, aku adalah milikmu dan selamanya kau tidak akan pernah aku lepaskan.”

Yibo menyatukan kening keduanya di mana Zhan hanya diam saat pemuda itu mengecup bibirnya ringan.

“Benarkah? Selamanya? Dan apa pun yang terjadi? Sekalipun aku tidak lagi berada dalam tubuh ini?”

Yibo terdiam sesaat. “Apa maksudmu?”

“Eum ... misalnya aku bereinkarnasi menjadi kelinci atau ... singa? Apa kau akan tetap menyukaiku?” Xiao Zhan merangkul leher Yibo.

“Ya, aku masih akan tetap mencintaimu. Tetapi percayalah, kau tidak akan bereinkarnasi menjadi binatang, apalagi yang garang seperti singa karena aku pasti akan
memorak-porandakan Istana Dewa jika itu terjadi.”

Zhan tertawa dan mengecup pipi Yibo. “Yah, aku tahu lelaki setampan aku tidak akan bereinkarnasi pada tubuh yang tidak bagus karena aku... akan berada pada tubuh menawan yang pasti akan sangat membuatmu terpesona.”

Yibo hanya tertawa. “Jadi, kau sudah selesai makan?”
Zhan menggeleng dan melihat pada makanan di meja yang baru setengahnya ia coba. “Aku ingin makan bersamamu.”

“Tapi aku ingin makan ini.” Pemuda vampir itu mengecup leher
Zhan hingga membuatnya berjengit kaget dengan suara desahan yang menurut Yibo terdengar begitu menggoda.

“Baiklah, aku akan memberimu makan darahku, tapi temani dulu aku makan
pangsitnya sebelum itu berubah menjadi dingin, hm?” Zhan mendorong dada Yibo lalu mulai mengancing kemeja tidur pemuda itu yang tersenyum bahagia.

“Bukankah kita seperti pengantin baru, Zhan?”

Xiao Zhan terdiam sejenak sebelum mengangguk sembari menundukkan
wajahnya.

The Golden Light [Yizhan] tamatOnde as histórias ganham vida. Descobre agora