CHAPTER 15 ~ Tekad seorang vampir 2

1.4K 249 22
                                    

=== THE GOLDEN LIGHT ===

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

=== THE GOLDEN LIGHT ===


****

“Darahnya.”

“Apa?” Yibo melihat pada Sehun yang mengangguk.

“Darah si pembawa golden light, jika menetes ke tanah akan menghasilkan aroma wangi yang sangat menyengat. Meski ini hanya akan tercium oleh vampir berdarah murni, atau siluman kuat dari bangsa kita.”

“Tapi, darah itu harus menetes di atas tanah dan bukannya di lapisan kayu atau furniture lain buatan manusia dewasa ini.” Meng Ziyi menambahkan.

“Karena itulah aku berpikir, daripada kau memeriksa satu persatu manusia, ada baiknya kita mengumpulkan manusia di suatu tempat lalu melukai mereka.”

“Ja-jangan bercanda, Kak ... jika itu kita lakukan, kita akan dituduh melanggar perjanjian damai dengan pihak manusia.” Yibo menatap Sehun yang menggeleng.

“Ini tidak melukai dalam artian membunuh, kita hanya memerlukan setetes darah mereka di permukaan tanah untuk melihat seperti apa baunya.”

“Dan bagaimana kita akan melakukannya?”

“Lusa ada pasar malam terbesar untuk menyambut Festival Musim Semi, di sana akan ada banyak manusia. Kita akan membaur dalam salah satu kelompok medis untuk mengambil darah mereka.” Ziyi menjelaskan tanpa memalingkan wajahnya dari ponsel.

“Kelompok medis? Maksudmu?”

“Di dunia manusia, ada yang namanya relawan darah, eum ... pendonor. Nah, dari sana kita akan mendapatkan banyak sampel darah secara gratis, tanpa perlu memaksa, dan tanpa ada kekerasan.”

“Tapi, sungguhkah kita bisa melakukan itu? Bagaimana kalau aku mencarinya saja seperti selama ini?” Yibo menatap Ziyi dan sang kakak yang menatapnya keheranan.

Sehun baru saja akan bertanya kenapa sang adik terkesan menutupi sesuatu saat suara pintu kamar mandi terbuka, dan Zhan keluar dari sana.

Yibo yang langsung menoleh membulatkan mata saat Zhan terlihat memakai kemeja putih yang menurutnya sedikit transparan, dengan cepat pemuda itu beranjak ke lemari dan mengambil sebuah kemeja hitam yang diberikannya pada Zhan yang terdiam kaget. “ganti dengan ini, baju putih tidak cocok dipakai saat ini.”

“Apa? Udaranya mulai hangat, dan siang nanti akan panas jika aku memakai warna hitam untuk bekerja di toko," ucap Zhan menolak saran Yibo.

“Tidak, udaranya masih dingin, cepat ganti.”

“Aku tidak mau!” Zhan kembali menolak, tapi Yibo tetap mendorongnya ke dalam kamar mandi lagi dan memintanya berganti baju.

Sehun hanya melihat tingkah adiknya yang berdiri di depan pintu kamar mandi dalam diam. Menurutnya, itu sangat aneh. Dia baru saja akan bertanya saat suara bel dari pintu terdengar, Meng Ziyi bangun dan membuka pintu di mana kemudian ia memanggil Sehun untuk datang dan menggunakan kartu milik lelaki itu untuk membayar tamu yang ternyata adalah pengantar makanan pesanan.

The Golden Light [Yizhan] tamatWhere stories live. Discover now