The Golden Light [Yizhan] tamat

CHAPTER 8 ~ Getaran 2

===THE GOLDEN LIGHT===

Yibo masuk ke gudang belakang toko bunga itu dan harus kembali meneguk ludah saat dilihatnya Zhan telah duduk di salah satu kursi di sana, dengan satu sisi kemejanya yang telah turun dan diam menunggu.

Yibo memegangi kepalanya. “Kenapa kau mau melakukan ini?” tanya Yibo menatap Xiao Zhan yang sedikit mengerutkan kening.

“Maksudmu memberimu darahku?”
Yibo mengangguk.

“Eum, tadi kan aku sudah berjanji akan memberimu makan, dan karena kau hanya makan darah, jadi apa boleh buat.”

Yibo tertawa kecil saat di sana Zhan menjawab dengan polosnya, sepertinya, disamping masalah yang berhubungan dengan uang, otak lelaki itu memang menjadi lambat untuk segala hal.

“Baiklah.” Yibo beranjak maju dan berdiri di depan Zhan, perlahan ia meraih tangan  Zhan dan meminta lelaki itu berdiri. Zhan yang tidak mengerti hanya menurut. Lelaki itu kemudian menjadi kaget saat Yibo berganti duduk di kursi dan menariknya untuk duduk di pangkuan pemuda vampir itu.

“Ke, kenapa posisinya harus begini?” Zhan memalingkan wajah mengingat saat ini wajah keduanya begitu dekat hingga ia bisa merasakan nafas hangat pemuda di depannya.

“Lalu bagaimana  lagi? Jika tidak duduk, maka sebaiknya kau berbaring di lantai dan aku akan menindihmu.”

“A, Apa?!” Zhan sontak menoleh dan terkejut saat hidung keduanya bergesekan. Dengan cepat lelaki itu berniat berdiri sebelum Yibo merengkuh pinggangnya kuat hingga ia tidak bisa bergerak.

“Jam istirahat hanya sebentar, jika tidak cepat, kau akan mengecewakan pelanggan.” Yibo berkata lagi, dan Zhan yang masih memalingkan wajahnya tidak menyadari senyuman yang kini terpatri di wajah pemuda vampir itu.

Setelah menghela nafas untuk menenangkan jantungnya yang tiba-tiba berdebar kencang, Zhan mengangguk dan menurunkan lagi kemejanya hingga Yibo bisa melihat leher putih lelaki itu yang entah kenapa memancing sesuatu yang lain dalam dirinya selain rasa lapar.

Yibo perlahan mendekat dan menghidu aroma khas dari Xiao Zhan yang selalu membuatnya pusing. Perlahan menjilat daerah yang akan digigitnya hingga Zhan berjegit kaget, Yibo lalu mulai menancapkan taringnya dan menghisap perlahan.

Xiao Zhan secara refleks meremas mantel belakang Yibo saat pemuda itu mulai menggigitnya, rasa sakit dan perih menjalari tubuhnya dan membuatnya pusing. Tapi, disamping itu semua, yang paling menyebalkan bagi Zhan adalah bahwa perlahan tubuhnya menjadi panas, dimana ia merasakan dorongan lain yang membuatnya tanpa sengaja mendesah.

“Akh ....”

Yibo terkejut saat suara itu didengarnya, pemuda itu mengerjapkan mata beberapa kali dan membuat ekspresimen dengan memperlambat hisapannya.