CHAPTER 17 - Jalan untuk melindungi 2

1.3K 231 14
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


=== THE GOLDEN LIGHT ===



Sebelumnya.

 “Yibo sedang ke tempat Xiao Zhan.” Sehun duduk di depan Meng Ziyi dan Hua Cheng yang baru saja menerima laporan dari ‘Pulau Kabut’ tentang keadaan kerajaan mereka dari seorang kurir yang biasanya akan mengambil wujud kelelawar.

“Apa? Kenapa dia ke sana? Dan kau membiarkannya?” tanya Ziyi yang dianggukkan Sehun.

“Kenapa kau melakukan itu? Dia sudah bersusah payah melupakan keinginan untuk bersama Zhan, dan sekarang kau menggagalkan usahanya.” Meng Ziyi mengikuti Sehun yang hanya tersenyum.

“Biarkan saja, aku pikir tidak ada salahnya Yibo bersama Zhan. Mereka akan tetap dapat bersama sekali pun Yibo telah menikahi Pangeran Sean.”

“Benar, seorang pangeran biasanya akan memiliki dua sampai tiga selir, kan? Jadi kukira satu, bukanlah masalah.” Hua Cheng menyandarkan punggung di sandaran sofa sembari menyesap wine-nya.

Meng Ziyi hanya diam, bagaimana ia bisa mengatakan bahwa itu tidak akan mungkin? Mereka harus membunuh Zhan jika ingin Pangeran Sean sadarkan diri.

“Baik, duduklah, kita perlu membahas ini.” Meng Ziyi memberikan laporan pada Sehun yang mengangguk dan duduk bersama mereka.

Ketiganya cukup lama berdiskusi sampai aroma itu membuat ketiganya terkejut.

“Aroma ini!” Sehun berdiri dan menatap ke arah jendela dengan terkejut.

“Apa ini aroma darah sang pembawa Golden Light?” Hua Cheng menatap Sehun yang mengangguk.

“Apa ini artinya Xiao Zhan  terluka?” Meng Ziyi bergegas berdiri dan mengambil tasnya di sofa ruang tamu.

“Tunggu! Ziyi! Apa yang kau katakan tadi? Zhan terluka? Apa dia ....” Sehun terdiam syok saat kemudian Meng Ziyi mengangguk.

“Ng, dialah manusia yang membawa Golden Light di dalam jantungnya.”
 
 
 
~~~...~~~
 
 
 
Yibo sampai di depan toko bunga Xiao Zhan dengan bertumpu pada salah satu cabang pohon di sana, pemuda itu memilih duduk mengawasi dari jauh bagaimana lelaki yang sangat ia rindukan itu tengah membuat rangkaian bunga dan mengikat pita.

Lelaki itu terlihat begitu mengangumkan dengan semua pesonanya. Wajahnya begitu tampan meski lingkaran hitam di bawah matanya terlihat jelas, mungkin sama seperti Yibo saat ini, dan dengan cahaya dari matahari pagi ini yang terpantul jelas hingga mengenai kulitnya yang bersih, Yibo sungguh merasa Xiao Zhan bukanlah manusia, tapi titisan dewa kecantikan.

Entahlah, Yibo tidak tahu lagi, apa ini karena musim semi yang memabukkan, atau memang Xiao Zhan sebenarnya selalu se-bercahaya ini.

“Jingyi, Shizui, aku akan mengantarkan pesanan, kalian jaga toko, ya?” Zhan menatap dua pemuda di sana yang menjawab bersamaan. Zhan tersenyum dan memakai ransel serta topinya, ia masih memeriksa GPS di ponselnya saat dari arah berlawanan, tanpa diduga, seorang pengendara sepeda yang tengah melaju kencang kehilangan arah dan menabraknya.

The Golden Light [Yizhan] tamatWhere stories live. Discover now