Chapter 30 ~ Takdir yang tak dapat dihindari

928 118 6
                                    

Aku pergi dengan menggunakan Ostium untuk menyerahkan Golden
Light pada pangeran Sean. Jangan mengejarku karena aku sudah mengambil keputusan ini dengan bulat. Terima kasih atas tiga hari yang bagaikan surga dalam hidupku. Jangan bersedih untuk kematian manusia ini,
karena kita akan segera bertemu kembali. Dan itu pasti, Bunny.

Aku mencintaimu.


Yibo mengepalkan tangannya setelah membaca catatan dari Xiao Zhan. Pemuda vampir itu berteriak keras hingga seluruh jendela kaca dalam kamar apartemen itu pecah berantakan.

“Xiao Zhan, kenapa kau melakukan ini padaku lagi?!” teriak Yibo melempar kertas di tangannya ke lantai dan berniat keluar ketika sesuatu menahannya.


Ia melihat kembali surat yang ditulis Zhan keheranan, bagaimana Zhan bisa mendapatkan Ostium sementara makluk kecil yang digunakan untuk membuka jalur teleportasi itu hanya dimiliki ayahnya sebagai raja Kerajaan Wang saat ini?

“Kak Sehun! Dia pasti ada di balik semua ini. Dialah yang memberikan Zhan ostium hingga Zhan dapat berteleportasi, tapi dia pergi ke mana?" Yibo berpikir sejenak mengingat hal yang mungkin bisa menjadi sebuah petunjuk.

Tunggu!” Yibo mengingat lagi kalimat yang dikatakan Zhan dalam catatan itu.

“Tidak mungkin, apa dia berteleportasi ke Kerajaan Xiao? Ke tempat Sean berada? Tapi ... tidak
mungkin kecuali ....” Yibo terdiam sejenak. “Kecuali Kak Sehun telah membuat Jenderal
Nan Feng menemui Zhan dan membujuknya melakukan tindakan gila itu.”


Sangat mustahil sampai di Kerajaan Xiao tepat waktu untuk menghentikan apa yang akan Xiao Zhan lakukan.

“Kak Sehun!” Yibo berteriak kembali hingga getaran dari kaca yang telah pecah di sana membuat beberapa tetangga di kamar apartemen itu mulai keluar karena menyangka tengah terjadi gempa.


Sementara di dalam kamar apartemen Zhan, Yibo dengan langkah penuh amarah langsung melompat dengan kecepatan penuh menuju gerbang dunia vampir yang tengah
ricuh untuk menuju ke Kerajaan Xiao.


~~~...~~~


“Sehun, maksudku Putra Mahkota.”
Sehun yang baru saja selesai mengarahkan pasukan untuk membantu sang ayah
menoleh dan mendapati Luhan yang berjalan ke arahnya dengan seorang balita yang terlihat tenang dalam gendongannya.


“Kau bisa memanggilku Sehun saja.” Sehun tersenyum dan menggapai balita dalam gendongan Luhan yang merentangkan tangan padanya.

“Kenapa kau di sini, Bocah?”
Sehun mencium balita dalam gendonganya yang kemudian menatap Luhan dan berseru, “Mama!”

Sehun terkejut, ia menatap Luhan yang hanya diam. Lelaki vampir itu kembali tersenyum dan berbisik pada sang putra, “Dia bukan ibumu, sayang.”

“Apa dia anakmu?”
Sehun menoleh pada Luhan dan mengangguk.

"Di mana ibunya?”
Sehun diam sejenak menatap sang putra dalam gendongannya yang kembali melambaikan tangan pada Luhan dengan masih memanggil lelaki itu dengan panggilan ‘Mama’.

“Dia sudah meninggal setelah melahirkan putra pertamanya.”
Luhan diam menatap wajah balita dalam gendongan Sehun yang menggapai padanya. Lelaki itu mendekat dan mengambil balita itu dari tangan Sehun yang terdiam
terkejut. “Siapa nama anak ini?”
Sehun menggeleng. “Aku tidak tahu, dia tidak sempat memberikan nama sebelum kematian membuatnya meninggalkan bayinya.”


Luhan mengerutkan kening. “Apa maksudnya itu? Lalu kenapa kau tidak memberinya nama?Kau ayahnya, 'kan?”

Sehun hanya diam. “Karena dia bukanlah anakku.”


“Apa?” Luhan menatap Sehun dengan tatapan terkejut.

“Aku menikah dengannya karena perjodohan. Suatu hari tabib mengatakan bahwa dia mengandung. Hal itu membuat ayah, Yibo, dan seluruh kerajaan begitu bahagia, tapi
hanya aku dan dia yang tahu bahwa sebenarnya anak itu entah milik siapa.”

The Golden Light [Yizhan] tamatWhere stories live. Discover now