Chapter 32 ~ Satu Jiwa

1K 115 5
                                    

Xiao Zhan membuka mata perlahan saat panggilan itu didengarnya.

"Yang Mulia."

Zhan perlahan bangun dan menatap sekitar, kamar yang sama dan tempat tidur yang sama. Dia mengangkat tangan dan segera menyadari bahwa pakaiannya kini telah berubah. Lelaki itu menatap dalam diam sosok tubuh di atas ranjang batu di sana yang terdiam dalam kebekuan. Itu tubuh manusianya.

"Aku kembali ...." Suara yang sama dan perasaan yang sama. Xiao Zhan benar-benar sadar bahwa dirinya dan Sean sejatinya memang satu kesatuan, mereka satu jiwa, semua
ingatan, kekuatan, dan perasaan dalam hatinya sama.

"Minumlah, Yang Mulia." Nan Feng memberikan segelas air berwarna biru kepada Xiao Zhan yang mengangguk dan menghabiskannya. Ingatan manusianya mengatakan itu
minuman aneh, tapi ingatannya sebagai Sean telah tahu jenis minuman penyembuh apa itu.

"Ingatan yang bercampur ini masih membingungkan bagiku." Xiao Zhan memberikan gelas air kembali ke tangan Nan Feng saat seorang prajurit dengan tergesa berbicara dari
depan kamar itu. Karena adalah adat di Kerajaan Xiao, bahwa selain wali, tidak ada yang boleh melihat wajah Pangeran Sean secara langsung.

"Ada apa?" Nan Feng beranjak menemui prajurit yang tengah berlutut.

"Jenderal Kerajaan Wang memaksa masuk kemari, Jenderal."

Nan Feng melihat Xiao Zhan yang masih diam di atas tempat tidur sembari memegangi kepalanya. Lelaki muda yang baru saja kembali ke tubuh aslinya itu sepertinya membutuhkan waktu lebih banyak untuk beradaptasi dengan sekitarnya.

"Pergilah dulu, cegah jangan sampai Jenderal kemari. Aku akan segera bergabung bersama kalian."

"Baik!" Si Prajurit berlari pergi tanpa melihat ke dalam kamar. Nan Feng sendiri segera menghampiri Zhan yang terlihat masih memegangi kepalanya.

"Ada apa?" tanya Zhan pada Nan Feng yang terlihat enggan bicara. "Katakan saja."

"Maaf, Yang Mulia Sean, tapi Jenderal Yibo datang. Apa yang harus kami lakukan?"

Xiao Zhan terdiam sejenak memegangi kepalanya yang masih pusing. "Jangan biarkan dia ke sini. Tubuh fanaku akan segera menghilang setelah aku memasuki kolam pemandian. Jika dia melihatnya, dia pasti akan sangat sedih." Zhan perlahan turun dari
tempat tidur dan menuju ranjang batu di sana. Di mana sosoknya sebagai Xiao Zhan, si manusia bumi masih terbaring kaku setelah jantungnya menghilang dan kembali pada tubuh vampirnya sebagai pangeran Sean.

"Baiklah, Yang Mulia." Nan Feng memberi hormat dan segera pergi dari sana setelah menutup rapat pintu kamar di mana Zhan menatap untuk terakhir kalinya sosok
manusianya, lalu berjalan menuju pemandian di belakang kamar.

Pemandian dengan air khusus dari salah satu ritual upacara yang akan membuat tubuh manusianya kembali menjadi tanah liat yang dahulu Nan Feng berikan di sekeliling
Golden Light agar permata itu membentuk tubuh seorang bayi manusia yang terbuat dari
daging dan darah.

Zhan menanggalkan satu per satu pakaiannya lalu perlahan masuk ke dalam kolam. Keheningan dalam ruangan itu membuatnya tidak menyadari bahwa pintu
kamarnya telah didobrak hingga suara teriakan yang begitu ia kenali itu terdengar.

Zhan terkejut, ia segera keluar dari kolam dan meraih asal pakaian kerajaan di
sana. Saat suara teriakan penuh kesedihan itu kembali terdengar, langkahnya terhenti seketika.

Zhan tahu siapa dan apa yang mungkin telah terjadi di dalam kamarnya saat ini. Tangisan yang begitu menyayat itu adalah milik Yibo, dan suara yang kini diteriakan lelaki itu pasti karena ia melihat bagaimana tubuh fana Xiao Zhan menghilang tepat saat Zhan
dalam sosok pengaeran Sean memasuki kolam.

The Golden Light [Yizhan] tamatWhere stories live. Discover now