bagian 35

37.4K 4K 783
                                    

Kedua orang tua Aisyah, sejak tadi menunggu kabar dan kedatangan anak-anaknya. Mereka berdua tampak cemas, sebab Bintang tak kunjung memberi kabar.

Pasangan suami istri ini,  terangkat saat mendengar suara mobil Bintang masuk ke dalam halaman rumah. Langsung saja mereka pergi menghapiri.

"Gimana Bintang Aisyah nggak apa-apa kan, disana?" Tanya Bunda Lisa mengguncang bahu anak laki-laki.

Bintang terdiam, menatap kedua orang tuanya. "Aisyah...Aisyah lebih pilih suami nya bunda."

****

"Ayo pilih, gue nggak punya banyak waktu!"

Aisyah menatap wajah suaminya, tangan di genggam erat, dan enggan dilepaskan.  Gus Ilham melangkah, dan mendekap erat tubuh Aisyah. Baginya Aisyah miliknya, dan akan selalu menjadi miliknya. Tidak ada satupun orang yang boleh merebut Aisyah nya dari dirinya selain Tuhan.

"Pergi kamu Bintang!" Bentak Gus Ilham keras. Rahangnya mengeras dan otot lehernya menonjol. Tampak jelas, bahwa pria ini benar-benar marah.

"Pilih aku Aisyah! Aku suami kamu!"

"Mas..." Aisyah berusaha menenangkan suaminya.

"Pergi kamu Bintang, sebelum saya main tangan!" Bentak pria itu lagi.

Bintang terkekeh sinis. "Gue nggak akan pergi, sebelum Aisyah memilih dan gue dengar pakai mata dan kepala gue sendiri!"

Gus Ilham yang emosi hendak maju memukul Bintang, namun Aisyah mengcekalnya. Wanita itu melepas dengan paksa genggaman tangan dari Bintang. Dan memeluk tubuh suaminya.

"Mas Ilham..." dengan lembut Aisyah menghilangkan amarah suaminya.

Pandangan Gus Ilham masih tajam kearah Bintang. Tangannya di kepal kuat.

Sekuat tenaga Aisyah menahan tubuh suaminya agar tidak mendekat pada Bintang.

"Suruh dia pergi, Syah..."

Aisyah menghembuskan nafas berat. Dan menatap kearah Bintang. "Abang pergi dari sini. A-aisyah pilih suami Aisyah!" Aisyah berusaha meneguk selavinya susah payah. Pada kelopak matanya bertumpuk banyak air mata.

Mendengar jawaban dari Aisyah, membuat Bintang terkekeh sinis. "Lo itu anak nggak tau diri!" Hina Bintang.

"BINTANG!" Gus Ilham maju, tanpa di sangka ia meninju wajah Bintang.

"Mas Ilham!" Pekik Aisyah menarik tubuh suaminya menjauh dari abangnya. "Abang pergi dari sini! Pergi!"

Sempat Bintang menatap adiknya  itu, dengan raut wajah kecewa, sebelum hengkang dari sana.

Aisyah menutup wajahnya. Ia tak kuasa lagi menahan tangisnya. "Hiks.."

Gus Ilham menghembuskan nafas panjang. Ia melepas semua emosinya. Lalu melangkah mendekati istrinya.

"Aisyah."

"Aisyah capek!" Keluh Aisyah terisak.

Gus Ilham membawa Aisyah kedalam dekapannya. "Yasudah, istirahat dulu."

"Aisyah mau tidur di kamar." Ucapnya sambil menatap suaminya.

"Ayo. Perlu di gendong?" Tawar gus Ilham.

Aisyah memaksakan senyumnya, ia pun mengangguk.

Gus Ilham mengangkat tubuh istrinya, menggendong masuk ke dalam. "Aku sayang kamu," ucap Gus Ilham mencium kening Aisyah.

Aisyah Aqilah || TERBITWhere stories live. Discover now