bagian 05

44K 4.7K 706
                                    

Assalamualaikum semuanya, selamat datang dan selamat membaca. Jangan lupa vote dan komen yang banyak biar author makin semangat update. Tandai kalau masih ada typo.

Happy reading 🤍

•••••

Pagi hari biasanya disambut oleh suara ayam berkokok dan kicauan burung. Kadang juga disambut oleh teriakan ibu kepada anaknya agar segera bagun.

Namun sayangnya, keluarga Gus Ilham ini tidak masuk dalam kriteria keluarga pada umumnya. Pasalnya, pagi hari di rumah mereka disambut oleh suara melengking dari Arsyi yang menjerit histeris ketika Aurora mengejarnya.

"HUAH ABAH! NAPA LOLA KEJAR ACI!"

"Sssttt! Jangan teriak Arsyi, tunggu sebentar ya Abah sisir rambut Arsya,"

"Hus! Cana Lola! Aci nda cuka Lola!"

"Aci cerewet!" Pekik Arsya. Bocah laki-laki itu sudah selesai menyisir rambutnya.

"Abah, ini Lola nya nda mau pindah, Aci nda cuka Lola!"

"Iya sayang, tunggu sebentar ya Abah cek umi dulu," ucap Gus Ilham.

"Nda mau Abah! AAAA! LOLA BODOH!" Arsyi semakin histeris kala kucing berbulu putih itu mencakar tangannya.

"Astagfirullah!" Gus Ilham menghela nafas berat, ia pun menghampiri putrinya yang kini berada di atas sofa.

"Hiks...Cakit Abah.." rengek Arsyi.

Gus Ilham mengecek tangan Arsyi yang di cakar Aurora. Sedikit tergores tapi tidak separah itu.

"Udah nggak apa-apa, Aurora suka sama Arsyi makanya dia kejar Arsyi," ucap Gus Ilham berusaha menenangkan Putrinya agar tidak terlalu trauma dengan kucing tersebut.

"Abah! Mobil-mobil Aca mana?" Tanya Arsya.

"Tunggu sebentar Abah cariin," ucap Gus Ilham. Ia kemudian meletakkan Arsyi putrinya diatas kasur, lalu Gus Ilham beralih ke lemari permainan anaknya.

"Ini mobil-mobilannya,"

"Abah! Lola naik atas kacul!"

"Abah! Bukan mobil yang ini..." Rengek Arsya.

"Iya sayang iya, satu-satu,"

Gus Ilham memijat pelipisnya, pagi-pagi begini sudah dibuat pusing oleh kedua manusia kembar ini.

"Hoek!"

Gus Ilham menoleh ke arah sumber suara, tepatnya didalam toilet, dimana istrinya berada di dalam sana.

Gus Ilham kembali melangkah kearah pintu kamar mandi.

Tok! Tok! Tok!

"Aisyah!" Panggil Gus Ilham.

"Hoek! Iya mas..."

"Buka pintu nya," titah Gus Ilham.

Detik berikutnya Aisyah pun membuka pintu kamar mandi, terlihat wajah wanita itu sedikit pucat.

"Kamu kenapa?" Tanya Gus Ilham membantu istri nya berjalan kearah kasur.

"Kepala Aisyah pusing," jawab Aisyah setelah sampai diatas kasur.

Gus Ilham mengecek suhu tubuh istrinya, dan benar saja Aisyah demam.

"Kamu tiduran aja," ucap Gus Ilham dan Aisyah mengangguk.

"Umi Napa Abah?" Tanya Arsyi mendekat kearah Aisyah.

"Enggak apa-apa, Aci udah mandi?" Tanya Aisyah.

"Udah umi!"

Aisyah Aqilah || TERBITWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu