bagian 10

39.4K 4.3K 380
                                    

Assalamualaikum semuaa. Selamat menunaikan ibadah puasa 🙏 semoga kita semua selalu sehat dan bahagia.

******

Umi!"

"Ya Allah, jangan lari-lari sayang, nanti jatuh," ucap Aisyah pada Arsyi.

"Mau kemana?" Tanya Arsyi.

"Beli sayur, di depan. Mau ikut?"

"Mau!" Ucapnya merentangkan kedua tangannya.

"Pakai jilbab nya dulu," ucap Aisyah menarik masuk anaknya.

"Mas Ilham, tolong ambilkan, jilbab Arsyi!" Teriak Aisyah.

"Iya!" Sahut Gus Ilham dari atas.

"Aci mau gendong,"

"Eh, nggak boleh gendong, kalau mau ikut,"

"Kalian mau kemana?" Tanya Gus Ilham turun bersama Arsya di gendongannya.

"Beli sayur, mas. Sebenar lagi penjual nya lewat depan pesantren,"

Aisyah kemudian menuduh sejajar dengan tubuh putrinya. Ia memakaikan jilbab kecil milik Arsyi.

"Aci mau pakai cadal sepelti umi, juga,"

"Nggak usah,"

"Mau umi..."

"Yaudah Arsyi, nggak usah ikut sama umi," ucap Aisyah hendak pergi.

"Jangan tinggalin Aci!"

"Makanya jangan banyak maunya," ucap Aisyah menghela nafas. "Salim dulu sama Abahnya,"

"Assalamualaikum, Abah," ucap Arsyi setelah menyalami tangan Abahnya.

"Umi beli ayam juga!" Ucap Arsya.

"Arsya nggak mau ikut juga?" Tanya Aisyah.

Arsya menggeleng "Aca mau sama Abah,"

"Pergi dulu ya mas, Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam,"

****

Aisyah dan Arsyi sampai di depan gerbang pesantren. Penjual sayur sudah datang, para ibu-ibu rumah tangga pun berdatangan.

"Assalamualaikum, ibu-ibu!" sapa Arsyi mencium satu persatu orang-orang yang berada di sana.

"Waalaikumsalam, Ning Arsyi. Masyaallah cantiknya," puji ibu-ibu itu.

"Mau beli apa Ning?" Tanya penjual sayur itu pada Aisyah.

"Saya mau beli ayam 3 kilo sama bumbu buat masak kari ayam,"

Sementara Aisyah memilih sayuran dan beberapa bahan dapur lainnya, Arsyi anaknya sedang sibuk bermain bersama para ibu-ibu yang ingin membeli juga.

"Mang, putal mucik!" Sahut Arsyi.

"Eh!" Tegur Aisyah.

"Siap Ning,"

Potong bebek angsa
Masak di kuali
Nona minta dansa...

Arsyi mulai menggerakkan tubuhnya seperti seekor bebek, ia bersenandung mengelilingi mobil penjual sayur tersebut. Membuat orang-orang yang berada di sana tertawa dibuatnya.

"Ya Allah.." gumam Aisyah menutup wajahnya. Perasaan ia tidak sebegitu pecicilan saat masih kecil. Lantas mengapa anaknya ini sangat diluar batas pecicilan nya.

"Colong ke kili...colong ke kanan...lalalalalaah!"

Lagi pun habis membuat Arsyi bertepuk tangan riah. Begitu juga dengan orang-orang yang menonton Arsyi.  

Aisyah Aqilah || TERBITWhere stories live. Discover now