Chapter 31 : Good news

164 25 2
                                    

Author's POV ...

Cessie mendapati dirinya berdiri menyaksikan anaknya bersama Gally. Pria itu tampak menikmati waktu-waktunya saat menimang Nick.

Cessie menghampiri Gally memintanya untuk membiarkan Nick tidur di kamar agar gally bisa leluasa. Namun, pria itu menolak.

"Aku suka dengan anakmu. Dia cukup pintar dan lucu. Sudah lama aku tak kontak dengan balita." Ucap Gally melempar senyuman pada Cessie.

Mungkin Gally akan jadi paman yang baik untuk anaknya.

"Oh yah, bagaimana? Apa mereka sudah selesai?" Tanya Cessie. Frypan tampak mengerutkan alisnya.

"Butuh waktu lama." Ucap fry tampak bosan menunggu.

"Bagaimana dengan kalian? Apa kalian tidak akan di cari?" Tanya Cessie.

"Nope. Mungkin besok ada. Itulah sebabnya, selarut apapun kita selesai, kita harus tetap pulang." Ucap Gally masih menatap Nick.

Frypan mengangguk, sempat menatap Cessie sejenak lalu tersenyum. Cessie menyadari hal itu, membuatnya membalas senyuman frypan. Beberapa saat kemudian Andrea dan Newt keluar dari lab, diikuti oleh Jorge, Thomas dan Brenda.

"Bagaimana?" Tanya Frypan langsung berdiri.

"It works!" Seru Brenda. Andrea memeluk Brenda sambil melompat kecil menunjukan betapa bahagianya wanita itu saat menemui dirinya terbebas dari flare.

"Serius?" Tanya Cessie tak percaya. Akhirnya, setelah lima tahun mereka akhirnya bisa terbebaskan oleh virus flare.

"Apa aku terlihat bercanda?" Tanya Brenda.

Mereka tampak bahagia, mereka tertawa, berpelukan dan beberapa memberi selamat. Waktu semakin berlalu, bahkan lebih cepat dari biasanya. Cessie merasakan atmosfer yang makin menjauh saat mereka berdiri untuk pamit. Minho sudah berada di kerumunan mereka masih dengan wajah yang lelah.

"Setelah ini, aku menyarankan kalian untuk segera keluar dari kota ini. Mereka akan semakin curiga jika kalian tampak sehat di tengah wabah yang ada." Jelas Jorge.

"Tapi bagaimana? Mereka tetap akan melihat kami jika kami keluar. Lagian akan sangat jelas jika kami berjalan di tengah scorch di luar sama." Jelas Cessie.

"Mungkin malam hari adalah waktu yang tepat untuk melarikan diri." Sambung Andrea menatap mereka dengan serius.

Newt meletakan tangannya di bahu Andrea, perlahan menyapu dengan lembut bahu wanita itu.

"Rencana yang bagus. Tapi aku mengkhawatirkan Nick." Sambung Minho yang sedari tadi hanya menyimak dengan tenang. Cessie menatap Minho sejenak.

Sesuatu dalam dirinya ingin mengatakan hal yang harus dia katakan pada mereka.

"Kalian berjanji tidak akan mengatakan tentang Nick pada siapapunkan? Sekalipun Carol?" Tanya Cessie memastikan saat dia mulai meraih anaknya dari pelukan Thomas.

Brenda menatap Cessie dengan heran namun tegas.

"Tentu saja. Hey, sejak kapan kami berkhianat? Sekalipun kami harus mengkhianati Carol, aku tak masalah. Benar begitu?" Ucap Brenda langsung menatap yang lainnya. Mereka mengangguk setuju.

Cessie merasa aneh dengan Minho. Dia tampak cuek terakhir ketika Cessie berjanji akan kembali membawa Nick ke kamar. Apa dia marah padaku?

Minho mulai berjalan keluar diikuti tatapan Gally, fryydan Jorge.

"Tak usah di perhatikan. Akhir-akhir ini dia mengalami banyak tekanan. Berhati-hatilah Cessie." Ucap Jorge menasehati Cessie.

Wanita itu tampak tak mengerti dengan apa yang Jorge katakan. Berhati-hati untuk apa? Flare? Tak mungkin dia tertular flare lagi. Atau berhati-hati agar Wicked Carol tak menemukannya? Mungkin iya.

"Akhir-akhir ini dia sering menanyakan tentang bahan peledak yang kurancang di markasku dulu waktu di scorch. Aku heran kenapa tiba-tiba anak itu tertarik dengan peledak." Ucap Jorge tertawa geli.

"Minho? Sejak kapan?" Tanya Thomas kaget. Gally dan Fry tampak menahan tawa mereka.

"Minggu lalu." Jawab Jorge dengan santainya.

"Lalu kau mengajarinya?" Sambung Fry.

"Nope. Aku hanya menjelaskan padanya." Sambung Jorge.

"Shiit!!" Ucap Gally.

"We never know until he did." Sambung Brenda, mengedipkan matanya ke arah Cessie.

"Sudah ku bilang, dia agak lain sekarang. Aku khawatir Lun- um, maksudku wanita itu membuatnya gila." Ucap Gally salah tingkah saat dia hampir menyebut nama Luna.

Cessie tau arah pembicaraan Gally, tapi apapun tentang Minho dan Luna, itu hanyalah bagian dari pekerjaan mereka. Layak seperti seorang pahlawan yang mesti meninggalkan kehidupannya demi penyelamatan jiwa yang banyak.

Oh yang benar saja. Ucap Cessie dalam hati.

Apa dia juga perlu mengubur cintanya demi seorang pahlawan dunia?

Jangan konyol, Cessie.

"Baiklah. Mungkin kami harus memikirkan beberapa cara untuk keluar dari tempat ini. Kalian sudah sangat membantu kami. Tapi-" ucap Andrea terpotong.

"No. Justru kau telah menyelamatkan kedua sahabat lama kami. Keluarga kami yang hilang. Lihat, kami masih terkumpul disini. Kami yang seharusnya berterima kasih padamu. Dan jika kau berkenan, kau ikutlah dengan kelompok kami." Ucap Jorge.

"Yup, kami akan sangat senang memiliki seorang ilmuwan muda yang cerdas seperti mu. Jujur saja, aku cukup bosan dengan ilmuwan di markas. Mereka terlalu serius dan-" belum menyelesaikan kalimatnya, Frypan menyela Gally.

"Dan agak tua? Aku tau isi pikiranmu Gally. Kau mau Karena Andrea masih masuk di usia kita kan?" Goda Fry. Mereka semua tertawa.

"Okey cukup. Kalian terlalu banyak bercanda." Sambung Thomas tertawa geli.

"Besok kami akan kembali kesini menjemput kalian. Larut malam mungkin, memastikan penjaga tertidur." Ucap Jorge. Brenda tampak berpikir keras.

"Lalu dimana? Tak mungkin kau membawa mereka ke markas. Mungkin Andrea bisa, tapi Newt dan Cessie sangat tidak memungkinkan. Semua orang sudah tau kisah mereka. Semua orang tau dan Ava telah mempublikasikan semua itu sebelum kematiannya. Mereka menyebut Cessie dan Newt sebagai subjek yang gagal." Ucap Brenda serius.

"Aku tau dimana mereka harus dibawa." Ucap Jorge dengan mata yang berbinar. Semua menatap pria itu dengan seksama.

"Dimana?" Tanya Thomas.

"Marcus." Ucap Jorge.

Setelah sekian lama tidak memikirkan nama itu, Cessie akhirnya ingat, siapa Marcus. Pria gila yang mereka hajar waktu di scorch yang ternyata teman dekat Jorge.

Brenda tersenyum senang mendengar nama itu bergumam di udarah.

"Ide gila tapi sangat bagus, Jorge" ucap Brenda menepuk-nepuk bahu Jorge.

"Oh astaga. Aku jadi kepikiran ayam bakarnya." Ucap Fry.

"Dan aku ingat saat di tempat marcuslah dimana lencana Frypan di lucuti." Sambung Newt tertawa.

"Sialan." Ucap Frypan saat mengetahui maksud Newt. Sejak makanan fry mereka cicipi, mereka sadar bahwa ada koki lain yang lebih hebat dari Fry.

"Baiklah. Kami akan bertemu kalian besok malam. Persiapkan diri kalian, perjalanan baru akan segera dimulai." Ucap Jorge.

Mereka berpamitan untuk kembali ke markas. Hari ini adalah hari yang cukup panjang untuk Cessie, dan cukup membingungkan untuk dia pikirkan.

Matanya mulai kelelahan. Mungkin tidur adalah obat yang baik sebelum menyambut cahaya matahari baru di pagi hari.

Surviving Shadows - Book 4 (Minho Fanfic - TMR)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang