Chapter 27 : The meeting

160 24 0
                                    

Author's POV ...

Cessie terbangun ketika Newt membuka pintu kamarnya. Cessie menguap, sangat lelah tapi apa boleh buat, dia masih hidup, masih harus merasakan hal-hal besar yang mungkin akan membuat tubuhnya semakin capek.

"Ada apa Newt?" Kata Cessie sambil menggosok matanya dengan lembut, memastikan kabut di matanya hilang.

Newt tersenyum sambil berjalan kearah Cessie. Di luar terdengar ribut. Sepertinya ramai, tapi itu belum mengusik pikiran Cessie.

Newt berdiri dihadapan Cessie, lalu berjongkok menatap wanita itu.

"Aku tak pernah melupakan momen pertama kalinya saat kau bangun di medjack. Kau tampak sama Cess. Padahal itu lima tahun yang lalu. Tampaknya kau tak akan pernah menua." Kata Newt tersenyum lembut. Cessie terkekah mendengar ucapan Newt.

"Kau juga tampak sama. Hanya saja rambutmu mulai panjang. Oh, newt. Persiapkan dirimu, Aku akan mengguntingnya lagi besok. Rambumu tumbuh dengan cepat." Ucap Cessie tertawa.

Suara-suara itu mulai mengusiknya. Dia ingin menanyakan pada Newt tapi Nick mulai menggeliat di samping Cessie. Cessie menepuk-nepuk paha Nick, memastikan anak itu tidak bangun dan menangis.

"Ayo, mereka ingin segera bertemu denganmu." Ucap Newt. Cessie bingung. Mereka siapa?. Tak ada kerabat yang mengunjungi mereka di tempat pembuangan ini.

Siapa lagi yang Cessie harapkan untuk muncul? Minho bahkan tidak datang hari ini, membuat Cessie harus berusaha positif thinking walaupun hal-hal yang paling buruk bisa terjadi pada Minho. Salah satunya, godaan partner kerja Minho yang bernama Luna. Wanita cantik dan manis. Jika Cessie ditakdirkan untuk menjadi seorang pria, mungkin Luna akan dia ajak kencan sangking cantiknya.

Wicked benar-benar baik. Menempatkan dua jiwa yang begitu indah Untuk keperluan pekerjaan. Sungguh miris.

"Siapa yang berkunjung? Tetangga Crank yang baru?" Tanya Cessie berdiri dari tempatnya tidur. Wanita itu mencium dahi Nick sebelum dia melangkah keluar bersama Newt.

"Kau pasti kenal mereka." Ucap Newt menunjuk ke arah beberapa orang yang sedang sibuk memasukan alat lab yang kelihatan masih baru.

"Gally? Fry?" Ucap Cessie. Kedua pria itu segera meletakan mesin laboratorium yang cukup besar lalu bergantian memeluk Cessie. Dari arah lab, keluar Brenda, dan Jorge. Mereka memeluk Cessie dengan erat, bahkan Brenda sempat bercanda dengan Cessie. Satu hal yang membuat Cessie bertanya-tanya.

"Dimana Thomas?" Tanya Cessie.

Seseorang muncul dari ruang lab sambil menyandarkan dirinya di samping frame pintu.

"Kau merindukanku, adik kecil?" Kata Thomas. Saat Cessie mulai menatapnya, tangan Thomas terbuka lebar seakan mempersilahkan Cessie untuk masuk dalam dekapannya.

Cessie langsung melompat kearah Thomas. Pria itu mencium pipi adiknya dengan lembut.

"It's been a long time, brother." Ucap Cessie dengan air mata yang mengalir membasahi pipinya.

"Yeah. Kau melewatkan acara penting dua tahun lalu." Ucap Brenda mengedipkan matanya kearah Cessie.

"Yeah. Brenda dan Thomas bertunangan." Sambung Gally sambil menepuk pundak Brenda. Tampaknya Gally dan Brenda cukup dekat membuat Cessie semakin yakin bahwa banyak hal yang telah dia lewatkan.

"Gosh. Jangan lupakan satu hal juga. Kita telah melewatkan banyak hal tentang Cessie. Salah satunya-" belum sempat menyelesaikan kalimatnya, seorang anak berusia lima tahun berdiri tepat di depan pintu kamar.

"Mom?" Panggil anak itu dengan suara yang serak.

Cessie langsung menghampiri anak itu dan memeluknya. Sementara Siapa saja yang melihat kejadian itu menatap Cessie dengan sendu.

"Belum juga selesai mengatakannya. Yang ku maksud malah langsung muncul." Ucap frypan.

"Hollyshit! Keponakanku. Aku punya keponakan guys." Ucap Thomas memandangi Nick. Semua yang berada di ruangan itu tertawa dengan sendu.

"He is your uncle." Kata Cessie menunjuk kearah Thomas. Nick tersenyum saat melihat Thomas.

"Yeah, i remember him. Dia bersama uncle dua saat aku jauh dari mommy." Jelas Nick sambil memeluk leher Cessie dan menyandarkan wajahnya di wajah Cessie.

"Shit, Cessie. Lima tahun apa kau tak memikirkan... Um, apa kau tak memikirkan si leader setiap kali bangun disampingnya?" Tanya Gally. Cessie tau siapa maksud Gally. Dia hanya tidak nyaman untuk menyebut nama 'Minho' atau 'ayahnya' agar Nick tidak bingung dengan percakapan mereka.

"Tentu saja, kadang aku memikirkannya. Tapi apa aku harus terus-terusan memikirkan orang yang justru... Justru memiliki orang lain yang selalu ada untuknya?" Seketika atmosfer berubah.

Mereka tampak terpukul dengan ucapan Cessie, mengingat merekalah yang menyaksikan chemistry diantara Minho dan Luna, walaupun Minho dan Luna tidak seindah apa yang Cessie bayangkan. Justru sangat tragis jika harus diceritakan.

"Okey, Anak-anak. Cukup untuk gibah kali ini. Ayo selesai pekerjaan kalian dan kita akan beristirahat sebentar untuk besok hari." Ucap Jorge

Mereka bergegas memindahkan peralatan itu lalu menatanya dengan rapi. Cessie melepaskan Nick, membiarkan anak itu ikut bersama Thomas ke dalam lab. Mereka menghabiskan waktu yang menyenangkan bersama Nick di lab. Apa lagi Andrea sudah memberinya roti kesukaannya yang di ambil di toko milik Jonesy.

Saat mereka sedang sibuk, Brenda menghampiri Cessie dan memintanya waktu untuk berbincang hangat. Cessie sangat bersemangat dengan hal itu, mengingat Brenda adalah satu-satunya wanita yang pengertian saat masa-masa scorch dimana Cessie menaru curiga pada Minho dan Teresa. Sangat disayangkan Teresa telah menjemput ajalnya.

Cessie mendapati dirinya merebahkan diri di samping Brenda, tepat di atas tempat tidurnya. Brenda menarik selimut menutupi dirinya dan Cessie.

"Apa disana kalian aman?" Tanya Cessie penasaran. Brenda mengangguk.

"Tapi mungkin jika aku adalah kau, kau tidak akan aman. Itulah kenapa Jorge tidak setuju jika kita membuat obat flare di markas." Kata Brenda.

"Tapi untuk tempat tidurnya, disana cukup mewah. Kami tidak pernah kelaparan di sana, Cess. Carol, pemimpin Wicked tidak membiarkan kami kelaparan. Bahkan setiap ada yang ber hari ulang tahun selalu Carol rayakan. Tapi tidak kepada Fry, Gally, dan Minho. Serta glader di grup B." Jelas Brenda.

"Aris?" Tanya Cessie.

"Yup, Sonya juga dan Harriet." Kata Brenda. Cessie bingung, kenapa tak rayakan ulang tahun mereka? Apa Carol memilih kasih? Sangat lucu Cessie menyebut nama wanita itu padahal dia sendiri belum pernah bertemu dengan sang legendaris Carol.

"Tapi kenapa? Kau bilang dia wanita baik?" Tanya Cessie.

"Kau tak memiliki teori tentang mereka? Para gladers?. Cess, mereka bahkan tak ingat nama asli mereka, kau berharap mereka mengingat tanggal lahir mereka?" Ucap Brenda. Suara tawa pecah. Wajah Cessie memerah mendengar ucapan Brenda. Bahkan Thomas mengetahui nama aslinya lewat sampel darah yang Minho lihat saat Minho berhasil menyelamatkan Cessie di markas Wicked milik Ava.

"Ya Tuhan, Brenda. Sempat-sempatnya aku lupa." Kata Cessie masih dengan tawa yang mengikutinya.
























ANYTHING ABOUT THIS CHAPTER...

COMMENT BELOW.

Surviving Shadows - Book 4 (Minho Fanfic - TMR)Where stories live. Discover now