Telah Pergi (Terbit)

Aksi Galang

╔═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╗
~ HAPPY READING ~
╚═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╝
•
•
•
≪━─━─━─━─=== • ✠ • ===─━─━─━─━≫

Baru saja Chelsea membuka mata, matanya kembali membelalak ketika mengetahui ruangan yang ia tempati sangat berantakan. Ia tak tahu sekarang ia di mana. Yang Chelsea tahu, ia sekarang disekap di sebuah gudang sambil diikat di kursi dengan tangannya terikat di belakang.

Chelsea seketika ketakutan dan otaknya bertanya-tanya apa yang tengah terjadi.

Tiba-tiba, terdengar suara tepukan tangan dari luar gudang dan masuk ke dalam ruangan itu, lalu menutup pintu. Alangkah terkejutnya Chelsea ketika ia mengetahui bahwa di sana terdapat seseorang yang tidak ia sangka kehadirannya.

“Galang,” panggilnya lirih dengan nada lemah.

“Kamu manggil aku?” tanya Galang sambil tersenyum smirk.

Chelsea pun lebih ketakutan. Ia menggerak-gerakan tubuhnya, akan tetapi nihil. Ia terikat dengan sangat kuat di kursi itu. Ia pun menangis.

“Apa yang kamu lakukan padaku, Galang? Maafin aku. Belum cukupkah rasa sakit hati yang kamu buat ke aku?” Chelsea terlihat ketakukan sambil mengepalkan kedua tangannya di belakang.

“Ohh jadi bener ya, kata Miranda. Kamu itu mau bunuh dia karena kamu juga nggak terima kalau aku jadi milik dia. Buktinya aja, kamu sampai bilang sakit hati. Karena cemburu? Karena itu, kan?” ucap Galang sambil mendekati Chelsea.

Chelsea semakin dibuat bingung dengan pernyataan Galang. Apa maksud dia mengatakan itu, Chelsea sungguh tak tahu apa-apa.

“Kenapa? Mau pura-pura lupa? Bohong? Atau bingung? Mau mengelabuiku? Tidak semudah itu, Sayang. Aku itu seorang psikopat. Level kamu tuh masih jauh di bawah aku. Bahkan cara kamu buat ngebunuh Miranda itu terkesan konyol, seperti nggak ada persiapan sama sekali,” ejek Galang sambil menekuk lututnya di depan Chelsea dan mendorong kepala Chelsea ke samping menggunakan ibu jarinya.

“Membunuh Miranda? Apa maksud kamu?” tanya Chelsea kebingungan.

“Ohh, apa kamu pura-pura amnesia, ya? Atau amnesia gara-gara sehabis aku bius tadi? Oke, aku bakal kasih tahu sebuah rekaman video dan kamu tonton sampai habis!” bentak Galang sambil melotot.

Setelah itu, Galang memutarkan sebuah video yang berisi rekaman dari Miranda, persis seperti video yang Miranda perlihatkan pada Galang.

Chelsea pun semakin menangis ketakutan dan hanya bisa menggelangkan kepala saat melihat video itu. Ia merasa bahwa ia tak pernah melakukan itu. Itu bukan dirinya, ia tak sekejam itu. Ia benar-benar bingung.

Selesai melihat video itu, Chelsea langsung membantah. "Yang di video itu bukan aku. Tolong kamu lihat baik-baik, aku nggak mungkin seperti itu, Galang. Kamu udah kenal aku lama banget dan aku nggak seperti itu,"

"Halah, maling apa ada yang ngaku. Video itu udah jelas banget merekam kejadian di gudang sekolah." Galang pun menjelaskan semua yang pernah Miranda ceritakan padanya tentang alasan dia kenapa ingin membunuh Chelsea.

Chelsea hanya geleng-geleng kepala. "Galang, tolong kamu sadar. Ini semua hanya pengaruh Miranda, kamu terlalu dibutakan oleh cinta, Galang. Tolong sadar, ini aku... teman kamu dari dulu. Kenapa kamu malah memilih Miranda dan percaya pada Miranda daripada aku? Aku yang dikenal duluan sama kamu, Galang."

Berkali-kali Chelsea mencoba membantah pada video itu dan berusaha menyadarkan Galang, akan tetapi Galang justru marah dan emosi.

Ia merasa bahwa Chelsea sudah sangat membohonginya. Alhasil, ia langsung menggebrak meja di dekatnya hingga membuat Chelsea tersentak kaget. Kemudian Galang mengambil sebilah pisau.

"Ini alat yang pernah kamu pakai di video itu, kan!?"

Chelseanya menggelengkan kepala.

Lalu, Galang mulai mendekati Chelsea dan Chelsea hanya bisa bergetar ketakutan. Ia memejamkan mata saat Galang sudah dekat dengan dirinya.

Setelah itu, Galang mulai menggoreskan pisau di kedua lengan Chelsea dan di kedua kaki Chelsea. Chelsea ketika berteriak sekencang-kencangnya sambil menangis dan menutup mata.

"Kenapa? Sakit, ya? Masih lebih sakit aku waktu melihat Miranda mau kamu bunuh kayak gitu. Masih lebih sakit lagi waktu aku melihat semua keluargaku dibantai habis-habisan waktu dulu. Ini belum seberapa bagiku," ucap Galang tersenyum manis.

"Galang, udah cukup. Galang, aku minta maaf. Tolong. aku minta maaf, Galang, tolong ampuni aku. Lepasin aku, Galang, tolong!" Chelsea terus berteriak.

"Ups, maaf ya, nggak ada kata ampun buat kamu. Daripada aku menyiksa kamu lama-lama, lebih baik aku langsung ke intinya aja." Galang sedikit menjauh dari Chelsea.

"Apa maksud kamu?" Chelsea masih terus menangis.

"Oh sebelum itu, aku mau bilang sesuatu sama kamu. Aku manggil kamu ke sini untuk mengobati rasa kangenku yang terakhir kali," ucap Galang langsung to the point.

"Maksud kamu apa?" tanya Chelsea pura-pura tak mengerti. Namun sebenarnya, ia pun sudah sangat mengerti. Tubuhnya bergetar hebat.

"Sebelumnya, terima kasih atas semua yang sudah kamu lakukan ke aku. Maaf kalau aku punya salah sama kamu. Dan, ini pertemuan terakhir kita," lanjut Galang.

Apa Galang bener-bener bakal ngelakuin ini? batin Chelsea.

"Maksud kamu apa, Galang?" tanya Chelsea dengan tubuh yang bergetar hebat.

"Goodbye, Chelsea. I'm sorry."

Galang langsung memeluk tubuh Chelsea, menyayat di bagian lehernya sampai darahnya mengalir bercucuran membasahi seluruh tubuh Chelsea.

"Akkhh ...!" teriak Chelsea.

"Maafin aku, Chelsea," ucap Galang tanpa terselip rasa kasihan sedikit pun.

Chelsea pun langsung pingsan karena lemas. Tak lama kemudian, ia pun sudah tak terlihat ada tanda bergerak. Mungkin Chelsea telah tiada.

"Wow! Sungguh drama yang sangat menyedihkan," ucap seorang gadis sambil bertepuk tangan dan mendekat ke arah Galang.

Sontak Galang pun mengalihkan pandangannya.

***

╔═════ ▓▓ ࿇ ▓▓ ═════╗
• • B E R S A M B U N G • •
╚═════ ▓▓ ࿇ ▓▓ ═════╝

Hai-hai, guys!
Gimana kabar kalian? Semoga baik-baik aja, yah.

Oh ya, gimana menurut kalian ceritanya? Bagus nggak? Seru nggak? Kalau bagus dan seru, jangan lupa vote, comment, and share yahh...🥰
Penasaran nggak sama kelanjutannya?
Kalau penasaran, wait next part yaaa
Seee you😍😍

Salam,
Eryun Nita