Pergi ke Pantai

6 2 0
                                    

╔═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╗
~ HAPPY READING ~
╚═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╝



━─━─━─━─=== • ✠ • ===─━─━─━─━≫

Dua hari kemudian, keadaan Chelsea sudah benar-benar sehat. Namun, Bryan masih tetap melarangnya untuk bersekolah. Ia takut jika Miranda akan berbuat nekat lagi dan selama Chelsea tidak masuk, Bryan mengizinkannya kepada kepala sekolah bahwa Chelsea tengah berkunjung ke mama dan papanya di luar kota.

Bryan terpaksa melakukan hal itu. Karena jika iya mengatakan bahwa Chelsea sakit, ia takut pihak sekolah akan menjenguk Chelsea.

Terlebih Chelsea merupakan murid yang sangat terpandang di sekolah tersebut karena kepintaran serta keramahannya pada semua orang. Juga ia sangat cantik sekali.

“Mas Bryan ... jadi kapan aku boleh sekolah?” tanya Chelsea penuh harap.

“Senin aja sekalian, ya. Sekarang 'kan masih Sabtu,” ucap Bryan santai.

“Beneran, ya, Senin aku boleh masuk?” tanya Chelsea memastikan.

“Iya, Chelsea,” ucap Bryan dengan lembut.

“Makasih. Mas Bryan baik banget, deh.”

Bryan hanya tersenyum. Setelah itu, ia kembali membuka mulut.

“Oh ya Chelsea, kalau misal besok aku ajak kamu ke pantai, mau nggak?” tanya Bryan sambil melahap cemilannya saat sedang menonton TV bersama Chelsea di rumah Chelsea.

“Waah pantai. Mau banget, Mas. Aku pengen banget ke sana, tapi nggak pernah ada yang nemenin. Aku di sana juga pengen sambil ngelihat senja gitu. 'Kan indah,” jujur Chelsea.

“Oke, jadi kamu mau, ya?”

“Iya, mau banget!” jawab Chelsea antusias.

“Ya udah, besok kita pergi, ya. Bawa mobil aja biar nggak panas kalau kena macet di jalan,” ucap Bryan.

“Aku nurut Mas Bryan aja. Tapi mau ke pantai mana, Mas?”

“Ke Kondang Merak, mau nggak? Di sana lumayan sepi, loh, biasanya. Soalnya para pengunjung pada pindah ke Balekambang sama Nganteb,” usul Bryan.

“Kondang Merak, ya? Mau banget!”

“Ya udah, kalau gitu sekarang kita prepare, ya. Mumpung masih jam tujuh malam. Besok pagi aku jemput kamu,” ucap Bryan.

“Emang mau berangkat jam berapa, Mas?” tanya Chelsea heran.

“Jadi agendanya gini. Besok habis subuh aku udah ke rumah kamu. Terus jam lima kita berangkat, nanti kalau nggak macet jam tujuh kita udah sampai. Kalau macet, jam delapan kita baru sampai. Ya seenggaknya 'kan belum panas banget. Nanti kita di sana bisa puas-puasin dulu. Kalau suasananya udah panas banget, kita neduh makan dulu di sana sambil bersih-bersih diri. Terus sekiranya udah sekitar jam dua lebih baru kita kembali foto-foto atau nikmatin keadaan di sana. Gimana?” usul Bryan panjang lebar.

“Wah! Planning-nya good banget! Aku setuju. Mas Bryan emang pinter, ya, ngatur rencana,” puji Chelsea.

“Biasa aja.”

“Ya udah, yuk, kita prepare,” ajak Chelsea.

Setelah itu, mereka berdua pergi keluar sebentar, mencari kebutuhan yang mereka perlukan untuk ke pantai besok pagi. Malam itu, mereka disibukkan untuk persiapan pergi ke pantai.

Besok adalah hari yang spesial. Gua harus mempersiapkan semua dengan baik!

***

Telah Pergi (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang