Naya membuka rice box yang di dalamnya terdapat cumi asam pedas. Aroma hangat nasi wijen dan cumi menyerbak memenuhi ruangannya. Naya mengambil sendok lalu menyendokinya. Naya membuka flip ponselnya dan mengarahkan kamera tepat di makanan tersebutNaya melanjutkan makanannya seraya menghidupkan laptopnya mendengarkan hot podcast minggu ini. Naya suka sendiri menikmati hari-hari yang dimilikinya. Gak ada yang istimewa selain ngobrol dengan dirinya sendiri. Naya hanya punya Lupi dan Okin. Sampai sekarang Naya masih gak ngerti alasan kedua sahabatnya betah dengan Naya. Padahal Naya tertutup dan bersikap bodo amatan ke meraka berdua.
Dering ponselnya berbunyi siapa lagi kalau bukan Terre.
" Saya sudah sampai dirumah. Baru saja. Sudah dimakan?"
Naya mengangguk pelan.
" Saya gak denger suara apa-apa kak."
Naya masih mengunyah nasinya. Terre benar-benar menyebalkan. Lagi, Naya mematikan panggilan telepon tersebut.
Send
Gambar tersebut terkirim ke Terre
Sedikit manis, tulis Naya di caption
Terre mengetikan pesan, membas gambar yang telah dikirimkan oleh Naya.
Terre
Sedikit manis ya?Naya
IyaTerre
Tapi enak kanNaya
Cuminya fresh
Terre
Kalau sedikit manis saya pesankan yang baru lagi ya.Naya menyeruput es matchanya, jemarinya mengetikan pesan kembali.
Naya
Gak usah, gue gak mau lo repot terus.Terre
Saya gak pernah direpotkan(Read)
Naya membaca pesan tersebut dan memilih mematikan data selulernya meladeni Terre gak akan ada habisnya.
Terre menelphone Naya melalui panggilan selular biasa. Padahal nomor mereka berdua tidak satu operator. Gak usah khawatir, Terre punya banyak pulsa.
Kenapa dimatikan?
Naya menarik nafasnya kasar.
Gak sengaja kepencet, abis makan gue ngantuk mau tidur.
Jangan buru-buru tidur, gak baik. Apalagi abis makan
Ya
Kata-kata singkat lalu Naya menonaktifkan ponselnya. Mungkin Naya takut pulsa Terre bakalan habis.
****
" Setelah lulus kuliah teater lo mau jadi apa?"
Pertanyaan itu tiba-tiba muncul begitu saya dari Okin. Saat itu mereka duduk di Gazebo berdua fokus dengan laptopnya masing-masing. Lupi tidak berangkat ke kampus karena sakit hari pertama datang bulan. Naya sudah mengirmkan ibuprofen supaya gadis itu segera meminumnya.
" Yang jelas gue mau jadi manusia seutuhnya,," jawab Naya asal dan sangat jelas di indra pendengarannya Okin," manusia yang benar-benar manusia."
" Manusia gak punya pendirian kaya lo bakalan jawab gitu. Gue udah bisa nebak tanpa harus mikir panjang."
Okin sialan! entah sejak kapan dirinya berteman dengan manusia biadab bermulut sangat pedas dan jangan lupa, kadang Okin gak punya perasaan.
" Gak punya pendirian bukan berarti gak punya tujuan hidup," tegas Naya dengan nada suara yang datar.
YOU ARE READING
Lakuna dan Luka
Teen FictionNaya mahasiswa semester 6 jurusan Teater yang menjadikan jurusan dipilihnya sebagai cara untuk mengungkapkan emosinya. Suatu hari bertemu dengan Terre mahasiswa teknik elektro semester 4 di dalam bus antar fakultas. Terre cukup pinter dengan lat...