12. Kata dan Hari Ini

4 1 0
                                    

Setelah beberapa menit Naya menunggu, Terre sudah datang dengan membawa dua cup es jeruk. Jeruk peras segar sesuai dengan cuaca hari ini yang cukup membuat kerah baju bercururan dengan keringay.

" Agak asam," ujar Naya sambil mengernyitkan dahinya menahan rasa asam saat menyeruput es jeruk yang diberikan oleh Terre," berapa?"

" Gratis."

" Gue gak suka gratis kaya gini."

" Beli satu gratis satu."

" Mana ada," eles Naya

" Tuh," tunjuk Terre ke arah stand penjual es jeruk.

Naya melihat ke arah stand penjual es jeruk. Gratis untuk siapapun yang lahir di bulan April.

" Jadi lo lahir di bulan april?" tanya Naya

" Iya," jawab Terre

" Bentar lagi ultah dong."

" Udah lewat."

" Kapan?"

" Lupa."

" Kok bisa lupa, bukannya tadi juga pas beli nunjukin KTP."

" Mengingat ulang tahun bukan sesuatu yang penting."

" Bilang aja takut ketahuan umur lo yang sebenarnya."

" Mau nyangkal kalau saya dua tahun lebih muda."

Naya menyeringai," gue udah tua berarti ya."

Terre terkekeh mendengar penjelasan Kanaya.

" IPK lo berapa sih? muka lo gak kelihatan pinter," ujar Naya random secara tiba-tiba," gue cum asal ngomong aja gak buka privasi lo. Maaf kalau ngerasa gak nyaman gitu."

Terre mengernyitkan keningnya lalu membuka siakad miliknya yanh menunjukkan halaman IPK yang dimiliknya," Emang orang pinter harus kelihatan dari muka ya?"

Naya hampir berteriak terkejut saat melihat halaman siakad yang menunjukkan nilai Terre selama empat semester ini," lo makan apa gila! tiga koma delapan lima. Teknik loh, teknik! "

Naya melihat Terre dengan seksama," lo belajar tiap malam?

Terre menggelengkan kepalanya.

" Lo ngerjain tugas gak mepet deadline?" lagi-lagi pertanyaan Naya hanya dijawab gelengan kepala oleh Terre," lo belajar H-1 bulan Ujian?"

" Nggak juga."

" Lo jelas gak gak keliatan bau-bau ambis, kok bisa pinter sih."

" Orang ambis tuh gak perlu nunjukin kalau dirinya ambis. Emang saya udah pinter dari lahir."

" Sombong amat!" ujar Naya dengan wajah kesalnya.

" Emang fakta."

" Kalau gitu jangan deket-deket sama gue nanti IPK loh turun," ucap Naya seraya memundurkan letak duduknya.

" Gak akan ngaruh buat saya."

" Kalau semester ini IP lo turun berarti lo harus jauh-jauh dari gue."

" Saya akan buktikan."

" Silahkan."

****

Naya menyeruput kembali es jeruk yang dibeli oleh Terre. Sebenarnya tadi sudah ada bus kampus yang lewat namun sedikit penuh.

" Busnya gak terlalu ramai," ujar Terre kemudian.

" Mau naik sekarang apa nunggu nanti?"

" Sekarang."

 Lakuna dan LukaWhere stories live. Discover now