Leonard Family

228 23 1
                                    

Tinggalkan jejak, vote, coment dan follow ya!
Beri tanda jika ada kesalahan nanti author perbaiki. ThankU
_______________________________________

Kini Billa berdiri di tanah Indonesia, ia sudah berada di negaranya. Senyuman cerah terus terpatri di wajahnya, kini tujuannya hanya untuk pulang kerumah dan bertemu dengan kedua orang tuanya, sungguh ia sudah merindukan mereka.

Tak lama sebuah mobil berwarna hitam pekat seharga Rp. 3 Milliar terparkir tepat di depannya, dimana kini ia berdiri menunggu jemputan. Dari mobil keluar dua orang berbadan besar, dan segera membukakan pintu penumpang dan satu pria lainnya membawa koper milik Billa untuk di letakkan di bagasi mobil.

"Bawa saya ke kediaman Leonard." ucap Billa, supir sekaligus bodyguardnya hanya mengangguk dan mulai melajukan mobilnya menuju ke kediaman Leonard.

Kurang lebih sekitar satu jam perjalanan dari bandara menuju kerumah kedua orang tua angkatnya itu, sesampainya disana ia segera turun dan mengetuk pintu berwarna putih yang berukuran besar di depannya.

Pintu terbuka, dan menampilkan seorang wanita sekitar berumur 30 tahun ke atas, "Nona?" wanita itu segera membungkuk dan memberi hormat.

Billa tersenyum, "Apa keluarga Leonard di rumah Bi?" tanyanya kepada Bi Asih, ART yang bekerja untuk keluarga Leonard.

"Ada non, silahkan masuk, biar saya panggilkan Nyonya dan Tuan." ucap Bi Asih, Billa mengangguk dan melangkahkan kakinya memasuki rumah yang sudah hampir satu tahun tak ia kunjungi.

"Bil?" suara itu tak nampak asing di telinga Billa, ia pun menoleh ke arah dapur dimana ada pria yang dulu ia panggil Kakak kini berdiri dan melihatnya dengan senyuman hangat yang terpatri.

Dia Deva, kalian ingat? Adeva.

"Hallo Kak! Apa kabar?" sapa Billa kepada Deva yang datang membawa segelas jus jeruk di tangannya.

Adeva pun menduduki sofa panjang di sebelah Billa, "Baik, lo gimana?" tanyanya.

"Gue baik kak, oh iya Syela?" ucap Billa dengan di akhiri nada bertanya.

"Syela masih dirumah keluarga Jordan, kemarin Mommy nelpon katanya Syela suruh nginep disana, soalnya Cika sama yang lain juga disana." ucap Adeva, Billa mengangguk paham.

Adeva dan Billa terus berbincang bahkan tertawa akan beberapa obrolan yang mereka bicarakan, hangat, itu satu kata yang dapat menggambarkan keduanya saat ini. Tanpa sadar ada dua orang lainnya yang melihat interaksi mereka dari lantai dua. Mereka Mama dan Papa.

"Mas?" suara wanita itu membuka obrolan diantara keduanya.

Sang pria pun menoleh menatap sang istri, lalu ia tersenyum, "Mereka anak kita, Billa masih tetap anak kita." ucapnya seakan mengerti apa yang tengah di pikirkan istrinya. Keduanya pun memutuskan untuk datang menemui kedua anak mereka.

"Ma? Pa?" ucap Billa.

"Gimana kabar kamu dek?" tanya sang Papa.

"Billa baik, Mama sama Papa gimana?"

"Baik juga, kamu udah pulang kerumah keluarga Jordan?" tanya sang Mama.

"Belum, Billa kesini dulu, soalnya jarak dari bandara kerumah Leonard lebih deket." ucap Billa.

BILLA ANASTASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang