Bank Negara

304 22 1
                                    

Tinggalkan jejak, vote, coment dan follow ya!
Beri tanda jika ada kesalahan nanti author perbaiki. ThankU
_______________________________________

Dering ponsel terdengar menggema di seluruh penjuru ruangan, Hendrix kini berdiri dengan tangan gemetar memegang ponsel genggam miliknya. Sudah berkali - kali ponsel tersebut berdering, namun Hendrix tak lekas mengangkatnya, ia hanya diam tak bergeming memandangi layar ponsel miliknya.

ting!

Notifikasi pesan itu, semakin membuat Hendrix merasa tidak aman, perlahan ia membuka layar ponsel miliknya, membaca setiap kata yang ada dalam pesan yang baru saja ia terima.

+33 1 8253 ****

unknown

Bonjour Monsieur Hendrix!
How are u today?
j'espère que tu vas bien. Bagaimana untuk kesepakatan kita dua hari lalu?
Avez-vous encore l'argent? j'espère que tu l'as.
I'm waiting for you.
📍Loc.Maison Rouge
Aku harap kamu datang membawa apa yang aku minta segera, pukul 8 malam hari ini.

Hendrix melempar ponsel miliknya hingga ponsel itu rusak, ia kini semakin gemetar. Tentu, karena ia belum memiliki uang yang Billa minta di dua hari lalu, bahkan kini ia berfikir bagaimana ia akan mendapatkan uang itu dalam waktu yang tersisa hari ini.

Ia menoleh ke kanan, dimana ada jam dinding besar berdenting, kini waktu sudah menunjukkan pukul 11 siang. Rasa takutnya semakin besar, harusnya ia memang tidak melakukan apa yang telah ia lakukan, Hendrix bahkan tau ia akan kalah telak, namun karena selingkuhannya ia mau saja melakukan hal yang bisa membahayakan nyawanya sendiri.

"Bodoh Hendrix, what have you done? very stupid." ucap Hendrix sembari memukul kepalanya sendiri.

Dengan langkah tergesa-gesa Hendrix menuju ke brankas pribadi miliknya yang terletak dalam ruangan kerja miliknya, ia tekan setiap tombol yang ada disana hingga beberapa saat kemudian brankas itu terbuka.

Ia mengambil sejumlah uang lalu ia masukan kedalam tas hitam besar yang ada didekatnya, tak lupa ia juga mengambil senjata api miliknya, tak ingin membuang waktu, ia bergegas mengambil kunci mobil miliknya yang tergeletak di meja kerja dirumahnya.

Setibanya ia di garasi mobil, Hendrix memasuki tas hitam besar tersebut di jok penumpang, ia langsung bergegas menaiki mobilnya dan mengendarainya dengan kecepatan penuh. Hendrix berhenti tepat di depan Bank Negara. Ia turun lalu memasuki bank tersebut dengan pakaian yang sudah berantakan dan wajah yang penuh ketakutan.

Sesampainya di depan meja resepsionis bank, "Montre-moi où se trouve le coffre-fort principal de cette banque ?" tanya Hendrix.

Pertanyaan itu sontak membuat resepsionis wanita itu geram, "Nous ne pouvons pas vous le dire monsieur."

Dengan keberanian yang tersisa Hendrix menodongkan senjata api miliknya tepat di depan wajah wanita tersebut, wanita yang mendapatkan ancaman seperti itu tentu merasa ketakutan, orang - orang yang berada di dalam gedung juga tidak berani untuk melawan Hendrix

***

Billa kini duduk santai di ruangannya sembari menahan amarahnya yang kini bergejolak ingin sekali menghabisi nyawa Hendrix. Pistol di tangannya sudah ia isi peluru, permainan akan segera dimulai batinnya.

"Excusez moi Mademoiselle."

Billa mendongak melihat bawahannya yang kini menunduk kepadanya memberi hormat.

BILLA ANASTASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang