Neonatha?

506 65 4
                                    

Tinggalkan jejak, vote, coment dan follow ya!Beri tanda jika ada kesalahan nanti author perbaiki. ThankU
_______________________________________

Kejadian itu membuat para bodyguard dengan cepat berlari menuju Billa, namun para musuh tidak dengan mudah membiarkannya saja. Jadi, mereka berkelahi dan tidak bisa membantu Billa karena mereka sendiri tidak bisa lolos dari anggota bermasker hitam.

"Sudah ku bilang kau akan lenyap!"

Billa memejamkan matanya sejenak, dan membuka kembali matanya. Kini seorang Zen Aldevaro telah menguasai tubuh Billa sepenuhnya. Zen keluar karena Billa terluka, ia sempat beradu karena Billa tak membiarkannya keluar. Hingga akhirnya Zen memaksa dan menarik jiwa Billa untuk ia gantikan. Dan di dalam sana Billa tengaj di tahan oleh yang lain, begitupun Zen menutup semua jalan agar jiwa Billa tidak memaksa keluar menggantikannya.

"Darah di balas darah, kau melukainya maka kau harus siap mengucapkan selamat tinggal pada dunia!" desis tajam Zen.

Kini pria itu diam mematung, tak bisa mengucapkan sepatah katapun saat melihat kedua mata Billa berubah warna. Dan itu sangat menyeramkan baginya, mampu membuat dirinya tak bisa bergerak hanya karena kedua mata itu.

Namun, tak berlangsung lama kedua bola mata itu kembali ke warna sebelumnya.

"Bangsat! Gue bilang gausah keluar!" batin Billa kesal.

"Lo luka, gimana gue biarin lo gitu aja?!" ucap Zen.

"Gue yang punya ini tubuh, jadi gue yang nentuin kapan waktunya salah satu dari kalian keluar dan gantiin gue ngerti?!"

Kembali pada lelaki itu, yang kini menatp Billa dengan tatapan bingung. Kenapa seseorang bisa merubah warna bola matanya dalam sekejap? Itulah yang saat ini berada dalam benak lelaki itu.

"Bitch!" teriaknya.

Billa menaikkan satu alisnya dengan raut wajah datar, "Maju dan lawan aku, kalau perlu tumbangkan aku jika kau bisa!" ucap Billa tenang.

"Aku akan memberimu waktu lima menit untuk menumbangkanku, jika kau gagal maka kau dan seluruh anggotamu yang akan tumbang dalam waktu lima menit di tanganku!"

"Dasar gadis liar! Kau meremehkanku?!" ucap lelaki itu murka.

Billa tersenyum sinis, "Jika kau yakin, maka lakukanlah dan cepat tumbangkan aku!"

Sesuai dengan ucapan yang Billa katakan, lelaki itu kembali kepada tujuannya untuk membunuh Billa. Sesuai dugaan, pria dihadapannya ini tidak mampu menumbangkannya maka dari itu kini dirinya yang akan menumbangkan bermasker merah itu.

Berulang Billa melayangkan pukulan maupun tendangan kepada tubuh lelaki itu, Billa melayangkan satu tendangan mengenai wajah pria itu membuatnya tumbang namun masih dengan keadaan sadarkan diri.

"Qui t'a ordonné de me tuer?!"¹ tanya Billa.

"Je ne connais pas son nom Mademoiselle, je viens de recevoir l'ordre de vous tuer et de lui apporter votre corps!"² jawab pria itu.

Billa mengangguk lalu berbalik, "Bawa dia kehadapan Tuan Neonatha!"

"Baik Nona." ucap salah satu bodyguard nya.

drtt drrttt

Ponsel Billa bergetar menandakan sebuah panggilan masuk.

"Where are you?" suara seorang lelaki di seberang sana menyapa pendengaran Billa.

"I'll be right back there's a little problem." jawab Billa.

"Masalah? What is the problem?"

BILLA ANASTASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang