CHAPTER 34 ~ Hati yang bingung

Start from the beginning
                                    


melepaskan meski kemudian mereka tahu bahwa ibu dari anak itu adalah salah satu korban kejahatan Muqing.


Tetapi karena ibu bayi itu kemudian meninggal sebelum sempat mengatakan apa pun pada Kerajaan Nie, jadi mengatakan bahwa anak itu bukanlah keturunan Wang sama


saja seperti memicu perang, meski pada akhirnya Kerajaan Nie telah dikendalikan dan menentang Kerajaan Wang dan Xiao dalam peperangan melawan Muqing.

Yibo menghela napas. Tatapannya menuju pada jendela kamarnya. Dengan kekuatan vampir, ia kemudian menatap jauh ke sana, ke Kerajaan Xiao, ke kamar seseorang yang seminggu lalu akhirnya jatuh dalam kelelahan setelah menyelesaikan


sihir terakhir pada gerbang perbatasan---Pangeran Sean.


Yibo masih ingat bagaimana lelaki itu hampir jatuh kehilangan kesadaran saat tanpa sadar ia yang penasaran dan bersembunyi untuk mengawasi Sean langsung bereaksi dengan melompat dan mendorong punggung Sean agar kembali tegap lalu mengalirkan energi untuknya. Lalu saat lelaki itu kembali dapat menguasai diri, Yibo


akan bergegas pergi dari sisinya.


Sejak saat itu Yibo selalu mengawasi bagaimana sosok itu tetap berdiri di sana dari waktu ke waktu demi pekerjaannya. Setiap kali Sean mencapai titik terlemah, Yibo akan


sigap berada di belakang array yang melindungi lelaki itu, menyentuh punggungnya yang


terlihat lemah, dan menyalurkan energi untuk menopang kesadarannya.


Yibo sungguh tidak mengerti, kenapa hatinya tidak memiliki kebencian sedikit pun pada sosok yang terlihat rapuh tetapi perkasa di waktu yang bersamaan itu? Sosok yang


jelas telah membunuh Zhan-nya.


Yibo akui, Sean memang memiliki tubuh ramping sama seperti Zhan, suara dan tatapan matanya juga hangat seperti milik manusia yang menyukai mengurus tanaman itu, hanya aja nada bicaranya sedikit angkuh dan terkadang terdengar dipenuhi


kekesalan, entah kenapa.


Yah ... mungkin karena di awal perjumpaan, Yibo telah mencekiknya hingga leher lelaki itu memerah.


Yibo membuang napas dan memegangi kepalanya. Ia teringat kembali hari di mana akhirnya Sean berhasil menyelesaikan pekerjaannya dan hampir jatuh jika ia tidak cepat


menangkap tubuh yang terlihat ringkih itu. Yibo sebenarnya ingin sekali menarik kain hitam yang menutupi wajah pucat di dalam dekapannya saat itu. Hanya saja ... pada


akhirnya ia mengalah dan hanya membopong Sean dengan hati-hati sampai ke kerajaannya lalu menyerahkannya pada Nan Feng.


"Aku akan melihat wajahmu, tapi kau sendiri yang akan menunjukannya padaku, Pangeran ...," gumam Yibo menatap ke sana.

Tidak lama dan ia kembali menampar dirinya karena rasa bersalah yang besar.


Xiao Zhan baru saja meninggal dan hatinya kini telah terpikat pada sosok lain. Hasrat ini membuat Yibo menjadi bimbang. Ia sungguh mencintai Zhan dan merasa bahwa cintanya


pada manusia itu murni. Tetapi kenapa saat melihat sosok Sean, ada keinginan besar untuk merengkuh dan mendapatkan lelaki itu di dalam pelukannya?


Seolah semua rasa cinta, kerinduan dan hasrat yang dulu hanya untuk Zhan


seorang terenggut oleh Sean bersamaan Golden Light yang juga berpindah ke tubuh lelaki itu.


"Tunggu ... apa semua ini karena Golden Light? Apa siapa pun yang mendapatkan

The Golden Light [Yizhan] tamatWhere stories live. Discover now