05✈️{P,MM!}

261 39 7
                                    

Walcome and Happy Reading

🛫📍🛬

🛫📍🛬

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🛫📍🛬

["Iya! My love, my darling, my sun, my pale baby...! Setelah Naruto menikah, aku akan kembali ke sana."] Suara Ino terdengar begitu lembut.

["........"]

["Baiklah. Muachh!! Bye, sayang!!"] balas Ino dengan suara manja. Setelah selesai bicara dengan sang kekasih yang berada di Inggris, Ino kembali masuk ke ruangan Naruto. Betapa terkejutnya dia saat melihat dua orang yang baru saja ia tinggal sebentar, kini sudah kembali bertengkar. Melihat itu Ino geram sendiri, berjalan cepat menghampiri dua temannya tadi.

"Ada apa lagi?" kesal Ino sedikit memutar kepalanya.

"Tanyakan pada dia, kenapa aku harus menjadi pembantunya, dan--- kontrak ini harusnya selesai sampai tujuan masing-masing selesai ' kan??" kesal Hinata hingga nafasnya naik turun. Sedangkan si pirang masih bersandar dengan penuh kuasa dan senyuman tipis seakan puas.

Ino menunduk, menarik nafas panjang lalu melihat ke arah Naruto dan Hinata. "Lebih baik kau setujui saja Hinata. Apa salahnya jika mengalah sedikit?" Ino yang sudah kenal akan si pirang dengan kumis Rubah, memilih mengalah saja.

"Iya, benar! Jika tidak mau ya sudah!" Naruto meraih kertas-kertas itu dan hendak merobeknya. "Tunggu sebentar." Dengus kesal Hinata. Wanita itu melirik ke arah Naruto yang malah tersenyum ke arahnya. -'Dia benar-benar pria menyebalkan.' Kesal Hinata, pasrah juga. "Baiklah, aku menyetujuinya." Wajah dan ucapan Hinata sangat berbeda jauh. Ino merasa senang mendengarnya tanpa harus mendengar perdebatan mereka. Segera mereka saling memberikan tanda tangan di masing-masing kertas, memasukannya ke dalam map cokelat dan memberinya sebuah matre.

"Dengar. Tidak ada yang boleh tahu tentang isi map ini, mengerti!" jelas Naruto menatap tajam Hinata.

"Cih! Palingan juga dia yang membuka lebih dulu!" sindir Hinata tersenyum remang. Sebisa mungkin Naruto menahan map yang dia bawa agar tidak terlempar di kepala wanita aneh itu.

"Sudah. Sekarang, biarkan aku mengambil foto kalian berdua!" pinta Ino mulai menyiapkan ponselnya dan tersenyum lebar.

"Untuk apa?" pertanyaan tak terima baru saja keluar dari mulut Naruto.

"Aku tidak sudi berfoto dengannya." Sambung Hinata, membuat Naruto sontak meliriknya tak enak.

"Jangan berpikir aku akan bahagia dan kegirangan saat berfoto dengan mu." Sindiran tak terima dari si pirang.

Please, Marry Me On viuen les histories. Descobreix ara