30✈️{P,MM!}

316 39 50
                                    

Saya sengaja update hari ini because besok, saya tidak bisa update - Sunday! Nikmatilah.

🛫📍🛬

Hinata melambai ke arah seorang pria dengan outfit musim salju serba hitam dan abu-abu. Wanita cantik yang saat ini tersenyum lebar dengan sapaan lembut seperti biasa, saling berhadapan dengan pria bernama Sasuke.

"Maaf aku terlambat!"

"Tidak juga!" tak di sangka Hinata bisa dekat dengan orang-orang tampan dan kaya, sangat beruntung, namun tak beruntung dalam percintaan saat ini. Embun selalu keluar di saat mereka membuang nafas serta berbicara.

"Baru menemui suami?" tebak si Uchiha cukup jeli dan peka. Seolah pria itu memiliki pengelihatan luar biasa.

Hinata tersenyum kikuk. "Ya! Hanya membawa makanan saja." Perbincangan ringan mereka berakhir pergi ke sebuah pertunjukan Ice Skating. Kali ini butiran salju sudah berhenti turun, namun meninggalkan jejak yang membuat seluruh tanah serta paving tertutupi oleh salju.
.
.
.
.

Sementara itu, terlihat Naruto masih mengendarai mobilnya dengan pelan. Menoleh ke kanan dan kiri dengan kedua alis berkerut, mencari keberadaan seseorang yang memberikan sekotak makanan di kantor. Musim salju seperti ini bukannya orang-orang meringkuk di ranjang, mereka malah keluar sehingga jalanan begitu ricuh, membuat si pirang kesusahan dalam pencariannya.

"Dimana dia?" kesal karena tak kunjung ketemu, tangannya mulai mengepal memukul setir mobil, dengan perasaan geram.

Sasuke tersenyum tipis, menelusuri setiap inci wajah Hinata yang berfokus ke pertunjukan. Ketik wanita itu sadar, dia sedikit malu namun menggantinya dengan sebuah senyuman konyol serta gugup.

"Kebodohan dan kebaikan... Bukankah itu beda tipis?" tanya Sasuke masih tersenyum. Hinata menoleh, melihat senyuman tipis namun penuh arti.

"Ya!"

"Apakah kau tidak punya seseorang yang kau cintai?" iseng Hinata sekedar ingin tahu. Dia pria tampan, tidak mungkin jika para gadis tak mengidolakannya.

Pria bermarga Uchiha tersebut, balik menatap lurus. "Ada. Tapi dia mencintai pria lain."

"Sungguh?! Tapi, kenapa kau tidak berusaha mendapatkannya?"

"Mencintai seseorang tidak harus berusaha keras, jika dia jodohmu, dia pasti datang. Wanita yang ku cintai, dia... Sudah terobsesi, aku ingin menyadarkannya, bahwa masih ada seseorang yang menunggunya. Karena pria yang dia cintai sudah milik orang lain!" penjelasan Sasuke mengingatkan dia dengan Naruto. Semua yang di katakan oleh pria di sampingnya saat ini, semuanya benar.

Menyadari wanita di sampingnya tengah melamun sendiri, Sasuke mencubit kecil hidung runcing Hinata. "Memikirkan seseorang?"

"Tidak." Jawabnya singkat, Hinata tak pandai berbohong.

***

Udara semakin dingin ketika memasuki malam. Seorang pria dengan masih mengenakan stelan jas tadi pagi, masih setia berdiri di depan gedung apartemen. Tunggu, sudah berapa jam pria itu berdiri sehingga hidungnya terlihat merah. Berulang kali pria bersurai pirang itu menggosok kedua telapak tangannya yang seperti membeku.

Please, Marry Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang