04

9.6K 662 11
                                    

📍Mansion Keluarga Haechan, 20:23 -

Haechan berjalan cepat masuk ke mansion keluarganya.

"Bear?" panggil Chitta yang tak sengaja melihat sang Putera.

"Ha?! Iya, Ma? Kenapa?" tanya Haechan.

"Kamu kenapa?" tanya Chitta.

"Kenapa apanya?" balas Haechan bertanya.

"Mata kamu kelihatan bengkak, Sayang," jawab Chitta.

Seketika Haechan mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Nggak ada, Ma," jawabnya.

"Echan mau ke kamar ya. Pusing soalnya. Mau istirahat dulu," ucap Haechan.

"Loh! Tumben banget," heran Chitta.

Haechan terkekeh kecil.

"Good night, Ma!" seru Haechan.

Dengan buru-buru Haechan berjalan menuju kamarnya karena takut bila sang mama semakin curiga.

"Kenapa Echan kayak gitu, sih? Padahal, gue mau bahas masalah perjodohan dia," gumam Chitta.

Haechan langsung merebahkan dirinya di atas kasur setelah dia masuk dan mengunci pintu kamarnya dari dalam.

Haechan tertawa sumbang.

"Hahaha!"

"Lo emang gila, Haechan!"

"Lo orang bodoh yang ada di dunia, Haechan!"

"Lo udah tahu kalau Mark gak suka sama lo. Masih aja lo kejar."

"Emang suka cari penyakit sendiri lo, Chan!"

"Bukannya bahagia cinta yang lo dapat, yang ada malah sakit hati!"

"Gilak!"

Haechan tertawa nanar, lalu bangun dari posisinya dan berjalan menuju kamar mandi.

Dengan segera Haechan menyalakan shower.

Haechan berdiri tepat dibawah aliran shower, membiarkan air dari shower itu mengenai kulitnya dan membasahi seluruh pakaiannya.

"Hiks! Hiks! Bodoh! Haechan bodoh!" marah Haechan pada dirinya sendiri.

Haechan menangis dibawah aliran shower, lalu setelah itu dia bersenandung kecil dan menyanyikan sebuah lagu untuk menghibur dirinya sendiri.

Semuanya telah kuberikan Harta cinta dan kasih sayang ~

Apa yang belum kau dapatkan. Bahkan nyawa ku pertaruhkan ~

Kini kau hilang bagai ditelan alam Aku disini tersakiti~

Hidup segan mati tak mau Saat aku pisah dari mu ~

Pahit rasa nya gula Manis rasa empedu ku rasa ~

Engkau pergi tanpa berita Habis kisah tutup cerita~

Menangis dalam tawa Senyum dalam derita kurasa... kurasa ~

Haechan terduduk lemas di atas lantai.

Haechan mengangkat pandangannya dan membiarkan bulir-bulir air dari shower itu mengenai wajahnya.

"Apa ada cinta yang lebih sempurna dari cinta kedua orang tua? Bisakah?" lirihnya.

•••••

📍Ruang makan, 06:12 -

"Anak lo kenapa? Tumben makannya kalem banget, biasanya ngoceh," tanya Johnny pada Chitta dengan sedikit berbisik.

You Giving Up? | MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang