03

9.7K 611 9
                                    

📍Mansion Keluarga Haechan, 22:34 -

Haechan tersenyum kecil sambil memangku sebuah gitar kuno di atas pahanya.

Pemuda itu memejamkan matanya dengan lembut seakan-akan seluruh tubuhnya seperti kapas yang diterbangkan angin.

Perlahan jari jemarinya memetik senar gitar dengan lembut dan penuh irama.

There goes my heart beating Cause you are the reason~

I'm losing my sleep Please come back now~

There goes my mind racing And you are the reason~

That I'm still breathing I'm hopeless now~

I'd climb every mountain And swim every ocean Just to be with you~

And fix what I've broken Oh, 'cause I need you to see That you are the reason~

There goes my hand shaking And you are the reason~

My heart keeps bleeding I need you now~

If I could turn back the clock I'd make sure the light defeated the dark I'd spend every hour, of every day Keeping you safe~

Haechan terus menyanyikan setiap lirik lagu milik Calum Scott itu. Entahlah, malam ini dia merasa kesepian.

"Andai bulan bisa berwarna, kumohon simpan untukku."

"Saat ini, aku sedang mengejar sebuah bulan."

"Ya ... Walaupun sebagiannya adalah kutub es."

Haechan tersenyum tipis karena menurutnya, Mark itu bagaikan bulan yang terbuat dari setengah es. Dingin dan sulit untuk digapai.

"Andai aja lo peka, Mark. Gue sayang banget sama lo. Amat sangat..." lirih Haechan.

Pertama kali Haechan jatuh hati pada Canadian boy itu, saat mereka MOS.

Dimana saat itu Haechan datang terlambat dan lupa membawa bahan-bahan MOS yang dimintai oleh panitia sebelumnya.

Saat itu, Haechan dibantu banyak oleh beberapa calon siswa, tetapi dia masih kekurangan satu bahan lagi.

Ratu perak, Silverqueen.

Saat itu, Haechan gelagapan dan hampir dihukum. Tapi, Mark tiba-tiba berdiri dan berkata kalau Silverqueen Haechan terjatuh saat di parkiran sekolah.

Awalnya Haechan bingung, tetapi dia menangkap kode dari Mark agar dia diam. Alhasil Haechan diam dan tak jadi dihukum.

Setelah selesai MOS, Haechan menghampiri Mark dan ternyata Mark sengaja mengatakan itu untuk membantunya.

Sederhana dan singkat, itu alasan Haechan menyukai Mark.

Cukup gila, kan?

Haechan tertawa pelan bila mengingat kembali pertemuan pertamanya dengan Mark. Rasanya menyenangkan.

Iya ... Cinta itu menyenangkan.

•••••

Minggu, 09:23 -

"Huh! Weekend ngabisin waktu buat shopping di mall. Habisnya, Mama sama Papa belum pulang. Mau shopping sekalian beli bahan-bahan buat ngisi kulkas," gumam Haechan.

"Tadi gak sempat sarapan. McD aja lah," gumamnya.

Dengan segera Haechan menuju tempat makan mewah itu dan memesan beberapa junk food dan juga beberapa minuman lainnya.

"Huh! Kenapa makanan seenak ini harus ada jadwalnya buat gue makan, sih?! Mama apa-apaan ngelarang gue makan makanan seenak ini? Cuma satu kali seminggu!" keluh Haechan.

Haechan mengalihkan pandangannya untuk memperhatikan desain dekorasi outlet McDonald's itu.

Seketika matanya memicing, lalu tak lama pandangannya berubah nanar saat melihat sosok pria yang dia cintai tengah bersama seorang wanita.

"Mark sama siap-"

Haechan menghentikan ucapannya saat melihat adegan yang ada di depannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Haechan menghentikan ucapannya saat melihat adegan yang ada di depannya.

"Sakit..." lirihnya.

- 🧁🧁🧁 -

You Giving Up? | MarkHyuckWhere stories live. Discover now